Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Klub Prancis Sulit Juara Liga Champions Eropa

ilustrasi UEFA Champions League (IDN Times/Mardya Shakti)
Intinya sih...
  • Klub Prancis kesulitan juara UCL karena dana terbatas dan kesulitan mempertahankan pemain bintang.
  • Ligue 1 tidak sekompetitif liga top Eropa lainnya, membuat klub Prancis kurang teruji di UCL.
  • Minimnya pengalaman juara dan kehilangan pemain muda berbakat menjadi hambatan serius bagi klub Prancis di UCL.

Kenapa klub Prancis sulit juara Liga Champions Eropa? Itulah pertanyaan yang sering kali muncul di kalangan pencinta sepak bola. Terakhir kali klub Prancis menjuarai Liga Champions atau UEFA Champions League (UCL) adalah pada 1992/1993 atau lebih dari 30 tahun lalu.

Adapun klub yang nyaris kembali juara UCL adalah Paris-Saint Germain pada 2019/2020. Saat itu, PSG kalah dari Bayern Munchen di final. Klub yang mendominasi UCL beberapa tahun terakhir berasal dari Spanyol, Inggris, dan Jerman. Lantas, kenapa klub Prancis begitu sulit mengangkat trofi UCL?

Cari tahu alasan klub Prancis sulit juara Liga Champions Eropa di bawah ini!

1. Dominasi finansial klub lain, terutama tim asal Inggris

Klub-klub Prancis, kecuali PSG, memiliki dana terbatas dibanding klub top Eropa lainnya. Mereka kesulitan membeli dan mempertahankan pemain bintang karena tawaran gaji lebih tinggi dari klub Inggris, Spanyol, atau Jerman. Akibatnya, mereka sering kehilangan pemain kunci pada tiap musim. Tanpa skuad stabil dan berkualitas tinggi, sulit bagi klub Prancis untuk bersaing di UCL.

2. Kompetisi domestik kurang kompetitif dibandingkan liga lain

English Premier League dikenal sebagai ajang yang kompetitif dan dipenuhi pemain bintang. Ini tentu berbeda dengan kompetisi domestik di Prancis. Ligue 1 tidak memiliki persaingan setara dengan liga top Eropa lainnya.

Fakta yang tidak bisa dibantah adalah PSG terlalu mendominasi, sementara klub lain jarang bisa menandingi. Faktor seperti kurangnya lawan sepadan, membuat tim-tim Prancis kurang teruji menghadapi tekanan besar di UCL. Oleh karena itu, mereka sering kewalahan saat bertemu tim-tim kuat dari liga lain, terutama dari Inggris dan Spanyol.

3. Kurangnya tradisi dan mental juara

Sejarah klub Prancis di Liga Champions Eropa tidak begitu gemilang. Hanya Marseille yang pernah juara, sementara klub lain sering gagal pada momen krusial. Prestasi klub Prancis di UCL bahkan kalah oleh Belanda.

Minimnya pengalaman juara membuat mereka kurang percaya diri dalam pertandingan besar. Faktor mental tersebut menjadi hambatan serius saat menghadapi klub dengan tradisi kemenangan yang kuat, seperti Real Madrid. Pencinta sepak bola bisa melihat buktinya dalam diri PSG yang berkali-kali tumbang saat melawan tim besar sekalipun mereka sendiri dihuni para pemain bintang.

4. Eksodus pemain muda berbakat ke liga top Eropa

Bbanyak pemain muda berbakat lahir di Prancis, tetapi lebih memilih berkarier di luar negeri. Ini karena para pemain berbakat ingin merasakan gelar juara bersama klub besar di liga yang lebih kompetitif. Klub-klub dari liga top Eropa biasanya mengincar mereka dengan tawaran gaji fantastis.

Akibatnya, klub Prancis kehilangan pilar penting sebelum mereka mencapai puncak performa. Sulit bagi klub asal Prancis untuk membangun tim yang konsisten guna bersaing di level tertinggi. Skuad mereka terus berubah.

5. Taktik dan gaya bermain yang kurang konsisten

Klub Prancis kerap menunjukkan permainan menarik, tetapi kurang dalam bertahan. Mereka juga sering tidak efektif dalam memanfaatkan peluang emas. Ketidakkonsistenan ini membuat mereka mudah dikalahkan oleh tim yang lebih taktis.

Tanpa strategi solid, peluang klub Prancis menjuarai Liga Champions Eropa makin kecil. Selain PSG yang terus mencoba meraih gelar juara pertama, klub-klub lain masih jauh dari dominasi di Eropa. Dalam beberapa tahun terakhir, jangankan UCL, klub Prancis bahkan belum pernah menjuarai kompetisi di bawahnya.

Itulah beberapa alasan yang mungkin jadi penyebab kenapa klub Prancis sulit juara Liga Champions Eropa. Meskipun begitu, bukan berarti klub-klub Prancis tidak memiliki potensi untuk meraih gelar juara pada masa mendatang. Bukan tidak mungkin suatu saat nanti ada klub yang mampu membawa pulang trofi UCL ke Prancis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hilman Azis
EditorHilman Azis
Follow Us