5 Klub Besar Inggris yang Belum Pernah Juara Premier League per 2025

Liga Primer Inggris merupakan salah satu kompetisi sepak bola paling banyak diminati di seluruh dunia. Kasta tertinggi di Inggris ini bahkan menjadi liga paling banyak ditonton dengan menjangkau sekitar 189 negara. Sudah tidak terhitung banyaknya pertandingan-pertandingan seru penuh drama yang telah tersaji sejak pertama kali digelar pada 1992.
Menariknya, tercatat baru ada tujuh klub Inggris yang berhasil angkat trofi dan menjuarai English Premier League (EPL). Mereka adalah klub-klub besar dengan sejarah panjang, yaitu Manchester United, Manchester City, Chelsea, Arsenal, Liverpool, Blackburn Rovers, dan Leicester City. Selain mereka, banyak klub besar lain hampir memenangkan gelar, tetapi klub tersebut paling puas hanya menjadi runner-up liga.
Berikut lima klub besar Inggris yang belum pernah juara Liga Primer hingga musim 2024/2025
1. Nottingham Forest sempat menjadi klub menakutkan pada era 1970-an
Nottingham Forest pernah menjadi kekuatan besar di sepak bola Inggris dan Eropa pada akhir 1970-an dan awal 1980-an. Namun, di era Liga Primer Inggris, pencapaian terbaik mereka terjadi pada 1994/1995 saat finis di peringkat ketiga dengan 77 poin. The Forest yang kala itu diperkuat striker tajam, Stan Collymore, sebenarnya sudah tampil cukup baik. Sayangnya, meski memiliki striker dengan 25 gol, The Forest masih tertinggal 12 poin dari juara Blackburn Rovers.
Setelah mengalami periode sulit dengan terdegradasi ke Championship, mereka bangkit dan promosi ke Liga Primer Inggris pada 2022. Kini, di bawah asuhan Nuno Espírito Santo, mereka mulai semakin dekat dengan zona Liga Champions pada musim 2024/2025. Pemilik dua trofi Liga Champions ini berada di peringkat ketiga dengan total 54 poin dari 29 laga di Premier League.
2. Aston Villa musim ini berhasil melangkah ke perempat final UCL dan semifinal Piala FA
Aston Villa hampir meraih gelar juara pada musim perdana Liga Primer 1992/1993. Mereka mengakhiri musim di posisi kedua dengan 74 poin, terpaut 10 poin dari Manchester United. Dengan Dean Saunders sebagai pencetak gol terbanyak, mencetak 16 gol kala itu. The Villans juga tampil konsisten di papan atas hingga pertengahan 1990-an.
Performa ciamik mereka berlanjut dengan memenangkan Piala Liga (Carabao Cup) pada musim 1995/1996. Namun, sejak saat itu, The Villans kesulitan mempertahankan performa di papan atas dan lebih sering berjuang di papan tengah. Kini, di bawah Unai Emery, Aston Villa mulai kembali tampil apik. Mereka bahkan berhasil tembus perempat final Liga Champions dan masuk semifinal Piala FA pada musim ini.
3. Everton lebih sering masuk ke zona degradasi pada beberapa musim terakhir
Everton adalah salah satu klub tradisional Inggris dengan sejarah panjang. Mereka sempat bersaing di papan atas dan berhasil finis di peringkat keempat pada musim 2004/2005. Menariknya, posisi tersebut merupakan pencapaian terbaik The Toffees di era Liga Primer Inggris. Dengan Tim Cahill sebagai pemain kunci, Everton berhasil lolos ke kualifikasi Liga Champions, meskipun mereka gagal melaju ke fase grup utama akibat kalah aggregat dari Villarreal.
Sayangnya, itu menjadi satu-satunya penampilan mereka di kompetisi elit Eropa. Sejak saat itu, klub asal Merseyside ini mengalami penurunan performa pada beberapa musim terakhir. Mereka lebih sering berjuang menghindari degradasi dibanding bersaing di papan atas. Pada musim ini, permainan mereka cukup membaik, The Toffees kini berada di posisi 15, terpaut 17 angka dari zona degradasi hingga matchday ke-29.
4. Newcastle United dua kali menjadi runner-up di bawah Manchester United pada era 1990-an
Newcastle United adalah salah satu tim yang nyaris meraih gelar Liga Primer dalam dua musim berturut-turut, yakni 1995/1996 dan 1996/1997. Pada musim 1995/1996, mereka sempat unggul 12 poin dari Manchester United pada Januari tetapi akhirnya gagal mempertahankan keunggulan. The Magpies harus puas di posisi kedua dengan meraih 78 poin. Pada musim berikutnya, mereka kembali menjadi runner-up di bawah Manchester United.
Setelah mengalami musim-musim sulit, Newcastle kini kembali bersaing di papan atas dengan dukungan finansial dari pemilik baru asal Arab Saudi. Investasi besar ini memberikan mereka peluang lebih besar untuk kembali bersaing di papan atas dan meraih gelar Premier League pertama. Namun, ambisi besar mereka yang pertama adalah untuk kembali menjadi tim elite papan atas di Inggris dan Eropa.
5. Tottenham Hotspur terakhir kali mendapatkan trofi bergengsi pada 2008
Tottenham Hotspur menjadi salah satu tim yang terus mengalami kemajuan di era Liga Primer Inggris. Kini, di bawah asuhan Mauricio Pochettino, mereka tampil mengesankan dalam beberapa musim, termasuk finis sebagai runner-up pada musim 2016/2017 di belakang Chelsea. Sebelumnya, mereka juga nyaris bersaing untuk gelar juara pada 2015/2016 tetapi harus puas di peringkat ketiga di belakang Leicester City dan Arsenal.
Meski memiliki skuad bagus dan sempat mencapai final Liga Champions pada 2019, Spurs masih belum mampu menjuarai Liga Primer. Mereka terakhir kali memenangkan trofi pada 2008 dengan menjuarai Piala Liga. Bahkan eks striker tajam mereka, Harry Kane, hengkang tanpa pernah merasakan trofi bersama The Lilywhites. Fans Spurs terus berharap tim nya bisa segera mengakhiri kutukan dan meraih trofi pada musim-musim berikutnya.
Meski memiliki sejarah panjang, kelima klub besar ini masih harus menunggu untuk mengangkat trofi Liga Primer Inggris. Dominasi Man City dan Liverpool membuat persaingan semakin sulit. Nottingham Forest masih memiliki peluang untuk meraih gelar Premier League pertamanya pada musim ini. Mereka harus tampil konsisten serta berharap Liverpool dan Arsenal terpeleset. The Forest kini tertinggal 16 poin dari The Reds di posisi puncak.