5 Klub EPL yang Pernah Lolos dari Degradasi Secara Ajaib, Gak Disangka

Selalu menjadi kuda hitam di Liga Primer Inggris, klub asal Merseyside, Everton, hampir kehilangan status sebagai klub kasta tertinggi di awal era Premier League, yakni musim 1993/1994. Naik turunnya performa The Toffees di musim tersebut, menyebabkan mereka berada di zona degradasi dan satu poin di belakang Sheffield United, Southampton, dan Ipswich Town jelang pertandingan terakhir musim tersebut.

Everton memulai pertandingan pekan ke-42 (saat itu kompetisi masih diikuti 22 klub) dengan buruk, setelah tertinggal 0-2 dari Wimbledon FC di Goodison Park. The Toffees nampaknya akan turun kasta meskipun baru menjadi juara liga tujuh tahun sebelumnya.

Namun, keberuntungan masih berpihak kepada Everton setelah mereka berhasil comeback secara dramatis dan menang 3-2. Di sisi lain, Sheffield United menderita kekalahan 3-2 dari Chelsea. Akhirnya, rival berat Liverpool ini berhasil lolos dari degradasi secara dramatis di pekan terakhir.

Sejarah Liga Primer Inggris mencatat, tidak pernah ada klub yang pernah selamat dari degradasi jika berada di posisi juru kunci saat Natal. Namun, West Bromwich Albion (WBA) berhasil mematahkannya di musim 2004/2005.

Terpaut lima poin dari batas aman dengan hanya sepuluh pertandingan tersisa, WBA pantang menyerah dan sempat tak terkalahkan selama bulan Maret dan April tahun 2005. Di pekan ke-38, WBA berhasil kandaskan perlawanan Portsmouth 2-0 di kandang sendiri. Sementara itu, para pesaing mereka tidak ada yang meraih kemenangan.

Crystal Palace ditahan imbang 2-2 oleh Charlton Athletic, Southampton kalah 1-2 dari Manchester United, dan Norwich City tumbang dengan skor telak 6-0 dari Fulham. Di musim ini juga, pertama kalinya dalam sejarah Premier League, belum ada satupun tim yang memastikan untuk terdegradasi hingga pekan terakhir.

Pertempuran degradasi musim 2006/2007, disebut menjadi salah satu yang paling kontroversial sepanjang sejarah. West Ham United secara heroik berhasil keluar dari zona degradasi karena meraih empat kemenangan beruntun di empat pertandingan terakhir, termasuk kemenangan 0-1 di Old Trafford pada pekan ke-38.

Akhirnya, West Ham berhasil finish di posisi ke-16 klasemen. Padahal, hingga pekan ke-28, The Hammers berada di posisi paling buncit dan terpaut 10 poin dari zona aman. 

Di musim 2007/2008, Fulham tampil mengecewakan setelah hanya menang dua kali hingga bulan Desember 2007. Lawrie Sanchez yang tak mampu mengangkat performa klub, digantikan oleh pelatih kawakan, Roy Hodgson.

Awalnya butuh waktu bagi Hodgson untuk memberikan pengaruh bersama The Cottagers. Mereka tetap tampil inkonsisten hingga bulan Februari. Dengan sepuluh pertandingan sisa, Fulham masih terpaut enam poin dari batas aman. 

Namun, motivasi untuk bertahan di kasta tertinggi, membuat The Cottagers bermain dengan gigih. Empat kemenangan dalam lima pertandingan terakhir (termasuk kemenangan 2-3 di kandang Manchester City), Fulham akhirnya lolos dari ancaman turun kasta setelah berada di posisi ke-17 klasemen akhir, terpaut selisih gol saja dari Reading.

Sama seperti WBA musim 2004/2005, Leicester City berada di posisi juru kunci saat periode Natal musim 2014/2015. Bahkan, hingga memasuki bulan April 2015, mereka baru mendapatkan empat kemenangan. The Foxes nampaknya telah bersiap untuk mengakhiri musim menyedihkan mereka dan kembali ke Championship.

Namun, keajaiban berhasil mereka lakukan, Leicester memenangkan tujuh dari sembilan pertandingan terakhir mereka untuk mengunci posisi ke-14 klasemen akhir. Bahkan, semusim berselang, The Foxes kembali menuliskan dongeng ajaib, setelah menjadi kampiun Premier League musim 2015/2016.

Well, itulah lima klub Premier League yang pernah lolos dari degradasi secara ajaib. Bak cerita dongeng yang tak disangka, hal ini tentunya dapat terjadi dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah.