6 Adu Penalti yang Berhasil Dimenangkan Gianluigi Donnarumma

- Gianluigi Donnarumma jadi pahlawan PSG di Liga Champions 2024/2025 dengan menggagalkan 2 penalti Liverpool, membawa kemenangan 4-1.
- Donnarumma hanya pernah sekali kalah dalam 7 adu penalti karier seniornya, termasuk membawa Italia juara Euro 2020.
- Statistik menunjukkan Donnarumma berhasil mementahkan 14 dari 53 penalti yang dihadapi sepanjang karier seniornya.
Gianluigi Donnarumma menjadi pahlawan Paris Saint-Germain (PSG) pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions Eropa (UCL) 2024/2025, Rabu (12/3/2025) dini hari WIB. Kiper asal Italia itu memastikan kemenangan mereka atas Liverpool lewat adu penalti. Donnarumma menggagalkan eksekusi dua pemain The Reds yang membuat PSG menang dengan skor 4-1.
Ini merupakan adu penalti ketujuh yang yang dijalani pemain setinggi 1,96 meter tersebut sepanjang karier seniornya. Dari jumlah itu, ia hanya sekali merasakan kekalahan. Itu terjadi ketika PSG disingkirkan OGC Nice pada babak 16 besar Coupe de France 2021/2022.
Saat itu, Donnarumma sebetulnya mampu mengaggalkan eksekusi Andy Delort. Namun, terdapat dua pemain PSG yang gagal mencetak gol, yaitu Leandro Paredes dan Xavi Simons. Hasilnya, Nice pun menang dengan skor 6-5.
Sementara, enam adu penalti lain bisa dimenangkan Donnarumma. Itu termasuk dua adu penalti bersama Timnas Italia, yang membawa mereka menjadi juara Euro 2020. Lantas, seperti apa enam adu penalti yang berhasil dimenangkan Gianluigi Donnarumma tersebut?
1. Gianluigi Donnarumma bawa AC Milan kalahkan Rio Ave pada kualifikasi Liga Europa 2020/2021
Adu penalti pertama yang dihadapi Gianluigi Donnarumma dalam karier seniornya terjadi pada 10 Oktober 2020. Saat itu, AC Milan berhadapan dengan Rio Ave pada babak kualifikasi Liga Europa 2020/2021. Kedua tim bermain imbang 2-2 pada waktu normal. Dua gol Rossoneri dicetak Alexis Saelemaeker (51') dan Hakan Calhanoglu (120+2', penalti). Sementara, sepasang gol Rio Ave diciptakan Chico Geraldes (72') dan Gelson Dala (91').
Adu penalti berlangsung begitu ketat. Kedua tim sama-sama harus melakukan 12 tendangan. AC Milan akhirnya menang dengan skor 9-8. Terdapat empat pemain Rio Ave yang gagal mencetak gol. Donnarumma menggagalkan satu di antaranya. Ia menahan tendangan penentuan Aderllan Santos.
Tendangan tiga pemain Rio Ave lain meleset. Dua membentur tiang dan satu melayang ke atas gawang. Menariknya, Donnarumma sebetulnya menjadi salah satu eksekutor AC Milan yang gagal mencetak gol. Seperti kiper Rio Ave, Pawel Kieszek, tendangannya juga melambung tinggi.
2. Gianluigi Donnarumma juara Piala Super Coppa Italiana 2016 bersama AC Milan versus Juventus
AC Milan berhasil mengalahkan Juventus lewat adu penalti pada partai final Piala Super Coppa Italia 2016. Bertanding di Khalifa International Stadium, Doha, Qatar, pada 23 Desember 2016, mereka bermain imbang 1-1 pada waktu normal. Gol Giorgio Chiellini pada menit 18 bisa dibalas Giacomo Bonaventura pada menit 37.
Dalam adu penalti, AC Milan sebetulnya tertinggal lebih dahulu. Claudio Marchisio memulai tos-tosan dengan sebuah tendangan keras tepat sasaran. Setelah itu, Gianluca Lapadula yang maju sebagai penendang pertama AC Milan gagal mencetak gol. Beruntung, tendangan Mario Mandzukic sebagai eksekutor Juventus selanjutnya membentur tiang.
Gialuigi Donnarumma akhirnya membuat AC Milan berada di atas angin. Ia berhasil menepis eksekusi Paulo Dybala yang maju sebagai penendang kelima Si Nyonya Tua. Situasi ini dimanfaatkan dengan sempurna oleh Mario Pasalic sebagai algojo terakhir AC Milan. Gelandang asal Kroasia itu mencetak gol. Para pemain AC Milan pun langsung merayakannya dengan memeluk Donnarumma.
3. AC Milan melaju ke final Coppa Italia 2017/2018 usai menaklukkan Lazio
AC Milan dan Lazio gagal mencetak gol dalam dua leg semifinal Coppa Italia 2017/2018. Oleh karena itu, pemenang harus ditentukan lewat adu penalti. Gianluigi Donnarumma menggendong Rossoneri ke partai puncak.
Kiper asli didikan akademi klub itu memang menjadi penyelamat mereka. Setelah Ciro Immobile memulai adu penalti dengan mencetak gol bagi Lazio, Ricardo Rodriguez dan Riccardo Montolivo sebagai dua penendang pertama AC Milan justru gagal melakukannya. Beruntung, Donnarumma juga bisa mementahkan eksekusi Sergej Milinkovic-Savic dan Lucas Leiva.
Situasi akhirnya berbalik pada penendang ketujuh. Luiz Felipe gagal mencetak gol bagi Lazio usai tendangannya melayang ke atas gawang. AC Milan memastikan kemenangan setelah Alessio Romagnoli menaklukkan Thomas Strakosha. Sayangnya, AC Milan gagal menjadi juara karena dibantai Juventus dengan skor 0-4 pada laga final.
4. Gianluigi Donnarumma membawa Italia ke final Euro 2020 dengan mengalahkan Spanyol
Timnas Italia mengejutkan publik sepak bola ketika berhasil menjuarai Euro 2020. Dalam kompetisi ini, Azzurri memang sama sekali tidak diunggulkan. Salah satu alasannya adalah karena kegagalan mereka lolos ke Piala Dunia 2018.
Meski begitu, mereka mampu membantah keraguan tersebut. Pada babak grup, tim besutan Roberto Mancini itu menyapu bersih tiga pertandingan dengan kemenangan clean sheet. Mereka membantai Turki dan Swiss dengan skor 3-0 serta menang tipis atas Wales dengan skor 1-0. Pada babak 16 besar, Italia berhasil mengatasi perlawan Austria dengan skor 2-1. Mereka kembali menang dengan skor yang sama atas Belgia pada perempat final.
Pada semifinal, ujian sesungguhnya datang. Mereka dipertemukan dengan Spanyol. Selama 120 menit, kedua tim bermain imbang 1-1. Federico Chiesa sempat membawa Italia memimpin pada menit 60. Namun, Spanyol bisa menyamakan kedudukan lewat Alvaro Morata. Kedua tim harus mengakhiri pertandingan dengan adu penalti.
Italia memulai adu penalti ini dengan buruk karena Manuel Locatelli sebagai penendang pertamanya gagal mencetak gol. Beruntung, Dani Olmo juga melakukan hal yang sama setelah tendangannya meninggi di atas gawang. Momen penentuan akhirnya hadir pada penendang terakhir.
Morata gagal mencetak gol untuk kedua kalinya. Tendangan datarnya ke sisi kanan bisa ditebak dengan sempurna oleh Gianluigi Donnarumma. Italia memastikan diri laju ke final usai Jorginho mencetak gol lewat eksekusi penalti khasnya.
5. Gianluigi Donnarumma menggagalkan dua penalti Inggris pada final Euro 2020
Pada final Euro 2020, Italia menghadapi tim favorit juara, Inggris. Italia makin dipandang sebelah mata karena The Three Lions bermain di kandang keramat, Wembley Stadium. Penantian Inggris untuk mengakhiri puasa trofi sejak 1966 tampak akan menjadi kenyataan ketika Luke Shaw mencetak gol pada menit kedua. Namun, Italia bisa membalas lewat gol Leonardo Bonucci pada menit 67.
Tidak ada gol tambahan yang tercipta hingga pertandingan selesai. Pemenang pun harus ditentukan lewat adu penalti. Italia sempat tertekan ketika Andrea Belotti sebagai eksekutor kedua gagal mencetak gol.
Meski begitu, skor kembali imbang setelah Marcus Rashford yang maju sebagai algojo Inggris gagal mencetak gol. Bola yang disepaknya hanya membentur tiang. Italia pun unggul usai Federico Bernardeschi mampu mencetak gol. Mereka makin percaya diri setelah Gialuigi Donnarumma menepis tendangan Jadon Sancho.
Ketika kemenangan sudah berada di depan mata, Italia justru memberi kesempatan bagi Inggris untuk bangkit. Jorginho gagal mencetak gol setelah tendangannya ditepis Jordan Pickford dan hanya membentur tiang. Untungnya, Donnarumma berhasil memastikan kemenangan Italia. Ia mampu membaca tendangan keras Bukayo Saka yang mengarah ke sisi kanan. Italia menjadi juara Euro untuk kedua kalinya setelah 1968.
6. Gianluigi Donnarumma membawa PSG melaju kepada perempat final UCL 2024/2025
Adu penalti teranyar yang dimenangkan Gianluigi Donnarumma terjadi pada Rabu (12/3/2025) dini hari WIB. Ia membantu Paris Saint-Germain melaju kepada perempat final Liga Champions 2024/2025 dengan mengalahkan Liverpool lewat adu penalti. Donnarumma mampu menggagalkan eksekusi Darwin Nunez dan Curtis Jones.
Pada waktu normal, PSG menang dengan skor 1-0 berkat gol yang dicetak Ousmane Dembele pada menit 12. Gol tersebut membuat agregat imbang karena PSG memang kalah dengan skor yang sama pada leg pertama. Saat itu, Donnarumma mendapat banyak kritik karena tidak bisa menggagalkan tendangan Harvey Elliot.
Donnarumma menjawab cibiran tersebut pada leg kedua. Ia bisa membaca arah tendangan Nunez dan Jones dengan sempurna. Sebelum adu penalti tersebut, terdapat sebuah pemandangan yang menarik. Ketika para pemain PSG tengah mendengarkan instruksi dari sang pelatih, Luis Enrique, Donnarumma justru tidak terlihat berada di antara mereka.
Adu penalti segera dimulai, ia akhirnya keluar dari lorong lapangan. Donnarumma mengakui, dirinya memang pergi ke ruang ganti untuk berdiskusi dengan staf pelatih pada momen tersebut. Kapten Timnas Italia itu mengungkapkan, dirinya dan para pelatihnya mengulang berbagai catatan yang sudah dibuat. Persiapan tersebut pada akhirnya berbuah manis bagi PSG.
Kehebatan Gianluigi Donnarumma dalam menggagalkan tendangan penalti makin tampak saat melihat statistiknya pada waktu normal. Menurut data Transfermarkt, ada 53 penalti yang sudah dihadapi sang pemain sepanjang karier seniornya hingga pertandingan melawan Liverpool. Dari jumlah tersebut, ia berhasil mementahkan 14 di antaranya. Itu sebuah pencapaian yang sangat mengagumkan.