Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Mohamed Salah Berdakwah Melalui Sepak Bola?

ilustrasi stadion sepak bola (IDN Times/Mardya Shakti)

Berdakwah dalam Islam tidak hanya dimaknai melalui syiar agama ke berbagai masjid atau forum, tetapi juga bisa melalui olahraga. Seorang atlet muslim yang berprestasi dapat menjadi cerminan positif bagi Islam di mata dunia. Salah satu contoh nyata adalah Mohamed Salah, pesepak bola muslim yang mampu mengubah persepsi masyarakat Inggris terhadap Islam.

Nama Mohamed Salah telah dikenal luas berkat kontribusi besarnya bagi Liverpool di lapangan hijau. Selain itu, ia memberikan dampak besar dalam mengurangi Islamofobia di Inggris melalui sikap dan tindakan positifnya. Perayaan gol dengan sujud serta kehidupan pribadinya yang mencerminkan nilai-nilai Islam menjadikannya simbol persatuan dan toleransi di komunitas sepak bola Inggris.

1. Sebelum kedatangan Mohamed Salah, Islam memiliki stigma negatif yang kuat di Inggris

Islam di Inggris sering kali dikaitkan dengan stigma negatif, terutama setelah berbagai peristiwa terorisme yang terjadi di dunia Barat. Menurut survei yang dilakukan YouGov pada 2015–2017, sekitar 60 persen masyarakat Inggris percaya Islam bertentangan dengan nilai-nilai budaya Inggris. Hal ini diperburuk dengan media massa yang kerap menggambarkan Islam sebagai agama yang intoleran dan radikal.

Peningkatan Islamofobia di Inggris juga terlihat dari data kejahatan rasial. Menurut laporan dari kepolisian setempat, jumlah serangan terhadap muslim meningkat secara signifikan setelah peristiwa teror di Westminster pada Maret 2017. Selain itu, muslim sering kali menghadapi diskriminasi di berbagai sektor, termasuk pekerjaan dan pendidikan. Fenomena ini mencerminkan bagaimana stereotip negatif terhadap Islam mengakar di masyarakat Inggris sebelum kehadiran Mohamed Salah.

Di dunia sepak bola, Islamofobia sering kali terlihat di stadion dan media sosial. Beberapa suporter klub Liga Inggris pernah menulis hujatan antimuslim di internet. Salah satunya adalah kasus Gary Hyland yang mengedit foto Salah dengan rompi bom bunuh diri. Kasus-kasus ini menunjukkan, citra Islam di Inggris masih penuh dengan prasangka dan ketidakpercayaan.

2. Kehadiran Mohamed Salah mampu mengurangi angka rasisme antimuslim di Inggris dan media sosial

Sejak bergabung dengan Liverpool pada Juni 2017, Mohamed Salah telah membawa perubahan besar dalam cara masyarakat Inggris memandang Islam. Salah satu studi yang dilakukan Stanford University menemukan, jumlah kejahatan kebencian di Merseyside, sebuah kawasan metropolitan di Inggris, turun sebesar 18,9 persen setelah kedatangannya. Penelitian yang sama juga menunjukkan, jumlah cuitan di Twitter (sekarang X) mengenai antimuslim dari penggemar Liverpool berkurang hingga setengahnya dibandingkan dengan klub lain.

Dampak Salah tercermin dalam berkurangnya angka kejahatan sekaligus meningkatnya toleransi di kalangan penggemar sepak bola. Lagu yang dibuat penggemar Liverpool, seperti "If he scores another few, then I'll be muslim too", memperlihatkan bagaimana kehadiran Salah membangun persepsi positif terhadap Islam. Selain itu, dalam sebuah survei terhadap 8.060 penggemar Liverpool, ditemukan eksposur terhadap Salah meningkatkan keyakinan Islam sejalan dengan nilai-nilai Inggris sebesar 5 persen.

Bentuk dakwah Salah makin terlihat dari cara dia menampilkan identitas muslimnya di depan publik. Tiap kali mencetak gol, pemain asal Mesir ini kerap melakukan melakukan sujud sebagai bentuk rasa syukur. Istrinya, Magi Salah, juga sering terlihat di tribun mengenakan jilbab, yang secara tidak langsung memperkenalkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat Inggris. Kepribadian Salah yang rendah hati dan ramah membuatnya tidak hanya dihormati penggemar Liverpool, tetapi juga masyarakat Inggris secara luas.

3. Pamor Mohamed Salah mampu menciptakan hubungan harmonis terhadap minoritas di Inggris

Pengaruh Mohamed Salah menunjukkan, sepak bola dapat menjadi alat yang kuat dalam mereduksi prasangka dan membangun pemahaman antarbudaya. Sebagai salah satu olahraga paling populer di dunia, sepak bola memiliki daya tarik yang mampu menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang. Dalam kasus Salah, keberhasilannya di lapangan hijau membantu membentuk opini positif terhadap muslim di Inggris.

Keberhasilan Salah dalam memengaruhi pandangan masyarakat dapat dikaitkan dengan teori parasocial contact hypothesis, yang menyatakan eksposur terhadap figur publik dari kelompok minoritas dapat mengurangi prasangka. Dalam hal ini, keberadaan Salah di Liverpool menciptakan hubungan tidak langsung antara penggemar sepak bola dan komunitas muslim. Hal ini membantu memanusiakan muslim di mata publik dan mengurangi stereotip negatif.

Selain itu, dampak Salah juga dapat dibandingkan dengan tokoh-tokoh olahraga lain yang telah membantu mengubah pandangan masyarakat terhadap minoritas. Jackie Robinson, misalnya, berhasil membuka jalan bagi atlet kulit hitam di Amerika Serikat untuk merumput di Major League Baseball (MLB). Di Inggris, Salah kini menjadi salah satu ikon muslim yang dapat dijadikan contoh dalam membangun keharmonisan sosial melalui olahraga.

Dari fakta-fakta yang telah dipaparkan, jelas Mohamed Salah lebih dari sekadar pesepak bola hebat. Melalui aksinya di lapangan dan perilaku kesehariannya, ia telah berhasil berdakwah dengan cara yang unik, memperbaiki citra Islam di Inggris, dan membuktikan olahraga bisa menjadi sarana dakwah yang efektif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us