Barcelona Punya Alasan Konyol Depak Xavi dari Kursi Pelatih

- Presiden Barcelona, Joan Laporta, buka suara terkait pemecatan Xavi Hernandez dari kursi pelatih.
- Kinerja Xavi di Barcelona tak buruk, tetapi dia dipecat karena kritiknya terhadap krisis finansial klub.
- Laporta memastikan keputusan memecat Xavi sudah dipertimbangkan matang dan Hansi Flick siap menjadi suksesor.
Jakarta, IDN Times - Presiden Barcelona, Joan Laporta, akhirnya buka suara terkait alasan mendepak Xavi Hernandez dari kursi pelatih. Laporta mengakui, alasannya berubah pikiran dan memecat Xavi bukan dikarenakan faktor teknis.
Kinerja Xavi di Barcelona sebenarnya tak terlalu buruk. Arsitek 44 tahun itu sukses memberikan gelar LaLiga dan Piala Super Spanyol saat baru tiba pada 2022/23, meski nirgelar di musim keduanya.
"Xavi melakukan pekerjaannya dengan baik. Dia mengambil alih tim saat kondisinya terpuruk," kata Laporta dilansir Football Espana.
1. Xavi terlalu vokal

Laporta menegaskan Xavi dipecat karena terlalu vokal di hadapan media. Dia sempat naik darah, setelah Xavi begitu vokal mengkritik krisis finansial klub dalam sebuah jumpa pers.
Xavi menyinggung skuad Barcelona yang dimilikinya saat ini akan kesulitan untuk bersaing mendapatkan trofi bergengsi. Mulai dari situ, hubungan Laporta dan Xavi memanas, hingga akhirnya dipecat.
"Sebelumnya, Xavi mengatakan kepada saya, percaya tim ini. Tapi, beberapa pernyataannya seakan menjilat ludahnya sendiri. Hal ini menyebabkan saya untuk berpikir kembali. Kalau dia bisa berubah, maka saya juga bisa," kata Laporta.
2. Laporta yang bertanggung jawab

Laporta sudah mempertimbangkan dengan matang sebelum memecat Xavi. Sosok Hansi Flick yang disiapkan menjadi suksesor membuat Laporta tak berpikir dua kali.
"Saya memikul tanggung jawab atas keputusan tersebut. Kami juga mempertimbangkannya dengan direktur olahraga. Karena kami memiliki Hansi Flick sebagai opsi, maka kami mengambil keputusan tersebut," kata Laporta.
3. Harap tetap berhubungan baik

Laporta sebenarnya berharap tidak sampai bermusuhan dengan Xavi. Pria 61 tahun itu merasa keputusan tersebut murni demi kebaikan klub.
"Saya berharap hubungan kami bisa berlanjut. Toh, saya sudah pernah melaluinya dengan (Ronald) Koeman, (Lionel) Messi, (Gerard) Pique, (Sergio) Busquets, (Jordi) Alba, dan sekarang Xavi. Semua keputusan dibuat untuk kebaikan Barcelona, klub yang utama," kata Laporta.