Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Buntut Ricuh di Final SEA Games, PSSI-nya Thailand Bekukan 2 Pemain

FA Thailand. (fathailand.org)

Jakarta, IDN Times - Federasi sepak bola Thailand (FA Thailand) resmi mengumumkan sanksi kepada para pemainnya dan ofisial. Sebanyak dua pemain Timnas Thailand dan tiga asisten pelatih harus mendapat ganjaran akibat ulahnya. 

Terkait kericuhan dalam laga final SEA Games 2023 Timnas U-22 Indonesia melawan Thailand pada 16 Mei 2023, FA Thailand membekukan dua pemain, serta tiga asisten pelatih tersebut.

Kedua pemain Gajah Perang Muda yang dibekukan adalah Soponwit Rakyart dan Thirapak Prueangna. Sementara, tiga asisten pelatih yang diskorsing adalah Prasadchok Chokmoh, Mayed Madada, dan Patrawut Wongsripuek.

"Asosiasi sepak bola Thailand di bawah naungan kerajaan mengonfirmasi sanksi bagi ofisial dan pemain," bunyi pernyataan FA Thailand.

1. Sanksi yang dijatuhkan bersifat sementara

Bek andalan Thailand U-22, Jonathan Khemdee. (Instagram/@jkhemdee17).

Dilansir laman FA Thailand, sanksi itu tidak berlaku lama. Soponwit dan Thirapak hanya dibekukan dari pemanggilan timnas selama enam bulan. Waktunya singkat, karena kedua pemain itu masih muda.

Sedangkan, Prasadchok, Mayed dan Patrawut mendapat hukuman yang lebih lama. Mereka harus dibebastugaskan dari Timnas Thailand selama setahun.

2. Sanksi sesuai hasil investigasi

Leon James. (Instagram/@changsuek).

Sanski ini keluar setelah FA Thailand mengumpulkan bukti lewat investigasi yang digelar sejak 18 Mei 2023 lalu. Investigasi itu dipimpin Letjen Pol Amnuay Nimmano.

FA Thailand menyebut, hukuman yang diberikan telah sesuai dengan peraturan atau undang-undang berlaku di Negeri Gajah tersebut.

3. Mencoreng sepak bola Thailand

Thailand U-22 di SEA Games 2023. (Twitter/@Changsuek_TH).

FA Thailand menyesalkan insiden keributan yang melibatkan pemain serta ofisial tim Gajah Perang muda. Perilaku buruk mereka dinilai telah mencoreng sepak bola Thailand, karena disorot dunia.

"Insiden tersebut terus diberitakan oleh media lokal dan internasional yang merusak citra industri sepak bola Thailand," bunyi pernyataan Thailand.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tino Satrio
EditorTino Satrio
Follow Us