5 Cara Memilih Bola Sepak, Biar Jago di Lapangan!

- Ukuran bola sangat penting, ada ukuran 1 sampai 5 dengan fungsi masing-masing. Ukuran 5 adalah standar internasional yang digunakan di semua pertandingan resmi FIFA dan liga profesional.
- Pilih material bola yang mudah dikontrol, seperti Polyurethane (PU) untuk kontrol bola yang lebih baik, dan sesuaikan dengan kondisi lapangan yang digunakan.
- Sertifikasi resmi dan teknologi terkini juga perlu diperhatikan dalam memilih bola sepak yang bagus, termasuk chip di dalamnya untuk kirimkan data real-time ke VAR.
Kalau kamu pernah merasakan asyiknya bermain sepak bola di lapangan sekolah atau ikut turnamen antar kampung, kamu pasti tahu bahwa bola yang digunakan bisa sangat memengaruhi permainan. Di sinilah pentingnya mengetahui cara memilih bola sepak yang bagus, bukan hanya soal penampilan, tapi juga soal fungsi dan kenyamanan.
Memilih bola sepak yang tepat itu ibarat memilih sepatu lari. Ada banyak faktor yang harus kamu pertimbangkan, seperti ukuran, bahan, sertifikasi, hingga kecocokan dengan jenis lapangan. Nah, artikel ini akan membimbingmu memahami semuanya lewat cerita-cerita ringan yang tetap mengandung informasi penting tentang cara memilih bola sepak yang tepat. Yuk, kita mulai!
1. Ukuran bola dan cerita kaki yang sulit mengontrol bola

Mungkin kamu pernah bermain di halaman sekolah bersama teman-teman, eh, bolanya kebesaran, kakimu yang kecil kesulitan menendangnya, dan akhirnya kamu lebih sering terpeleset daripada mencetak gol. Itulah pengalaman banyak anak yang tak tahu bahwa bola sepak hadir dalam berbagai ukuran sesuai usia.
Mengutip Net World Sports, bola sepak hadir dalam ukuran 1 sampai 5. Ukuran 1 adalah yang paling kecil, sering disebut “mini ball”, dengan diameter sekitar 15–17 cm. Bola ini tidak digunakan untuk pertandingan, melainkan cocok untuk latihan juggling, kontrol bola dalam ruang sempit, atau sebagai bola promosi. Di atasnya ada ukuran 2, yang memang jarang dibahas, tapi sangat berguna untuk anak-anak usia 3–5 tahun. Dengan diameter sekitar 20–22 cm, bola ini menjadi alat perkenalan yang sempurna bagi balita yang mulai bermain bola secara santai.
Masuk ke kategori yang lebih umum digunakan untuk pertandingan anak-anak, ada ukuran 3 dan ukuran 4. Ukuran 3 digunakan oleh anak-anak di bawah usia 8 tahun, dengan diameter sekitar 58–60 cm dan berat ringan sekitar 300 gram. Bola ini memungkinkan anak-anak untuk bermain lebih nyaman tanpa terbebani ukuran atau bobot yang tidak sesuai. Sementara ukuran 4 ditujukan untuk usia 8–12 tahun, saat anak mulai berkembang dalam teknik dasar seperti passing dan dribbling. Dengan diameter 63–66 cm, ukuran ini menjadi jembatan yang ideal sebelum beralih ke bola ukuran dewasa.
Terakhir, ukuran 5 adalah bola standar internasional yang digunakan di semua pertandingan resmi FIFA dan liga profesional. Bola ini berdiameter sekitar 68–70 cm dan beratnya sekitar 410–450 gram. Ukuran ini cocok untuk pemain usia 13 tahun ke atas, baik di tingkat amatir maupun profesional.
2. Pilihlah material bola yang lebih mudah dikontrol

Apakah kamu punya pengalaman kamu bermain dengan bola baru yang terlihat keren, tapi saat ditendang, rasanya seperti menendang batu? Ini terjadi karena bahan bola tersebut tidak sesuai untuk jenis permainan yang kamu mainkan.
Menurut laman Soccer Ball World, bola sepak biasanya terbuat dari Polyurethane (PU), Polyvinyl Chloride (PVC), atau kulit sintetis. PU memberi rasa lebih empuk dan kontrol bola yang lebih baik, cocok untuk pertandingan. Sementara PVC lebih awet tapi cenderung lebih keras, ideal untuk latihan di luar ruangan. Bagian dalam bola, atau bladder, juga berpengaruh. Lateks memberikan pantulan bagus namun perlu sering diisi angin, sedangkan butyl tahan lebih lama tapi kurang responsif.
3. Sesuaikan bola dengan kondisi lapangan yang digunakan

Pernah main di lapangan sintetis tapi pakai bola untuk lapangan rumput? Itu seperti pakai sepatu formal untuk hiking. Bola terlalu cepat aus dan pantulannya tak karuan. Makanya, dalam cara memilih bola sepak yang bagus, penting banget menyesuaikan bola dengan kondisi lapangan.
Kalau kamu kerap bermain di rumput asli, pakailah bola berlapis PU yang ringan dan responsif. Untuk lapangan sintetis, bola harus punya pelindung tambahan agar tahan terhadap gesekan permukaan. Di dalam ruangan (indoor), pakai bola futsal yang lebih berat dan tidak terlalu memantul. Bahkan cuaca pun berpengaruh, lho. Saat musim hujan, pilih bola dengan lapisan tahan air supaya tidak menyerap air dan berat, ya.
4. Sertifikasi resmi yang membuat tidak semua bola sepak itu sama

Saat pertama kali ikut kompetisi resmi, pelatih tim mungkin berkata, “Gunakan bola yang ada label FIFA-nya.” Eits, jangan berpikir itu hanya soal gaya, lho. Namun ternyata, bola bersertifikasi telah diuji untuk ukuran, pantulan, berat, dan bahkan daya tahan. Hal inilah yang membuat kamu sebaiknya juga memperhatikan sertifikasi resmi.
Bola dengan tanda FIFA Quality Pro sudah teruji untuk pertandingan profesional. Ada juga FIFA Quality dan IMS (International Match Standard) untuk kompetisi tingkat menengah hingga amatir. Bola tanpa sertifikasi? Boleh saja, tapi biasanya tidak konsisten dalam performa. Sertifikasi memastikan bola nyaman dan adil untuk semua pemain, dari laman FORZA Goal.
5. Teknologi terkini yang membuat bola bisa "Berbicara"

Teknologi bola sepak sekarang sudah canggih banget, guys. Waktu Piala Dunia 2022, bola sepak resmi Adidas Al Rihla yang digunakan dalam event ini mempunyai chip di dalamnya. Chip ini mampu kirimkan data real-time ke VAR. Keren banget, kan? Nah, buat kamu yang tech-savvy, bagian ini mungkin jadi favorit dalam mempelajari bola sepak yang nyaman dipakai.
Bola modern punya fitur aerodinamis dengan jumlah panel minimal agar lintasannya lebih stabil. Beberapa bahkan dilengkapi sensor yang bisa disinkronkan ke aplikasi. Adidas bahkan membuat bola Euro 2024 bernama "Fussballliebe" dari bahan daur ulang. Meskipun harga bola berteknologi tinggi ini cukup mahal, manfaatnya bisa sangat terasa untuk kamu yang ingin bermain lebih serius, nih.
Akhirnya, memilih bola sepak memang bukan tugas sepele. Ingat, cara memilih bola sepak yang bagus bukan soal ikut-ikutan tren, tapi soal memahami kebutuhanmu di lapangan. Semoga setelah membaca artikel ini, kamu bisa lebih percaya diri saat membeli bola baru, dan tentu saja, bermain lebih baik dari sebelumnya!