Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Deja Vu Amorim dan Ten Hag: Merasa Orang Tepat Buat MU

ilustrasi sepak bola (pexels.com/pixabay)
Intinya sih...
  • Ruben Amorim yakin diri mampu memimpin Manchester United ke arah yang lebih baik
  • Amorim tetap konsisten dengan gaya mainnya yang dianggap terlalu konservatif
  • Matthijs de Ligt menyadari performa MU inkonsisten dan berharap bisa juara di Liga Europa

Jakarta, IDN Times - Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, merasa percaya diri masih layak menangani tim. Bahkan, Amorim mengaku orang yang tepat buat menangani MU.

Di bawah arahan Amorim, MU memang mendulang hasil minor dalam beberapa kesempatan. Bahkan, MU kini tercecer hingga ke papan bawah klasemen sementara Premier League, yakni peringkat 15.

Fakta itu membuat Amorim banjir kritik. Apalagi, sikapnya terhadap beberapa pemain yang sudah lama di MU, seperti Marcus Rashford, kurang bersahabat.

"Saya memahami konsekuensi jika tidak menang. Saya tetap percaya diri sejak hari pertama, meskipun sekarang sedikit lebih frustrasi,” kata Amorim mengutip Daily Mirror.

1. Amorim gak mau berubah

Salah satu penyebab MU terpuruk, bagi sebagian pengamat, adalah sikap Amorim yang keras kepala. Hingga sekarang, dia tak mau mengubah gaya mainnya yang konservatif dengan mengandalkan tiga bek. Bahkan, dalam duel babak 16 besar Liga Europa melawan Real Sociedad, Jumat dini hari WIB (7/3/2025), Amorim diprediksi kembali menggunakan skema tersebut.

Bagi Amorim, sistem permainan bukan masalah. Yang jadi persoalan, menurut pria Portugal itu adalah cara bermainnya.

"Kami memiliki banyak masalah dan kami terus bekerja untuk mengatasinya. Saya memiliki filosofi bermain sepak bola dan tidak akan mengubahnya, apapun yang terjadi," kata Amorim.

2. De Ligt sadar diri

Seakan membela mentornya, bek MU, Matthijs de Ligt, sadar diri performanya belum berada di standar yang dibutuhkan. Saat bermain di Premier League, De Ligt mengaku MU begitu inkonsisten.

Kini, MU hanya bisa mengandalkan Liga Europa. Menjadi juara di kompetisi kasta kedua Eropa itu, menurut De Ligt, jadi satu-satunya cara buat mengangkat dan mengobati MU yang tampil buruk musim ini.

"Tapi, kami belum kalah di kompetisi Eropa musim ini. Jadi, semoga kami bisa mempertahankannya dan mendapatkan hasil yang baik," kata De ligt.

3. Bak deja vu Ten Hag

Pernyataan Amorim yang mengklaim "orang tepat buat MU", tentu mengingatkan kita tentang sikap Erik ten Hag. Hal tersebut juga sering dilontarkan Ten Hag ke publik, ketika berada dalam tekanan.

Namun, akhirnya manajemen MU habis kesabarannya. Ten Hag ujung-ujungnya didepak dan digantikan Amorim. Dengan situasi serupa, bagaimana nasib Amorim jika tak kunjung mengangkat performa Setan Merah?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Margith Juita Damanik
EditorMargith Juita Damanik
Follow Us