Diego Leon, Permata Paraguay Calon Bintang Manchester United

Manchester United merekrut bek kiri berusia 17 tahun asal Paraguay, Diego Leon, dari Cerro Porteno pada Januari 2025. Menurut Goal, The Red Devils menyetujui biaya transfer sang pemain dengan harga 3,2 juta pound sterling atau Rp63 miliar, plus 3,6 juta pound sterling atau Rp71 rupiah. Namun, Leon tidak akan langsung bergabung dengan tim utama karena belum berusia 18 tahun. MU hendak meminjamkannya kepada Cerro Porteno hingga Juli 2025.
Manchester United sendiri mengalahkan dua klub Inggris, Arsenal dan Brighton & Hove Albion, dalam perburuan sang pemain. Kebetulan, mereka juga berminat kepada Diego Leon. Sebab, ia memiliki prospek menjanjikan untuk proyek jangka panjang.
1. Bangkit dari kemiskinan dan mewujudkan mimpinya bersama Cerro Porteno
Diego Leon lahir di Yguazu, wilayah perbatasan Paraguay dengan Argentina, pada 3 April 2007. Ia sudah mengalami berbagai tantangan bersama keluarganya yang hidup di garis kemiskinan. Meski begitu, Leon tidak menyerah dengan mimpinya untuk menjadi pesepak bola dan membela Cerro Porteno.
Menurut laporan Goal, keluarga Diego Leon tidak punya uang untuk membelikan bola. Alhasil, Leon membuat bola sendiri dengan menggulung kain bekas dan membentuknya seperti bola, lalu memainkannya. Ibunya mengungkapkan, anaknya saat itu berjanji untuk mewujudkan mimpinya dengan berkarier sebagai pesepak bola dan membela Cerro Porteno.
Tidak butuh waktu lama bagi Leon untuk mewujudkan mimpinya itu. Ia direkrut Cerro Porteno dan bermain untuk tim U-14. Ia kemudian mendapat kesempatan tampil di tim utama Cerro Porteno saat menang 1-0 atas Sportivo Ameliano pada 2 Agustus 2024. Leon kala itu masih berusia 17 tahun 3 bulan 30 hari.
2. Bek kiri dengan fisik kuat dan kontrol bola yang ciamik
Diego Leon bekerja keras mengembangkan kualitas permainan dan fisiknya. Di Instagram pribadinya, ia menunjukkan postur tubuh dengan fisik kekar. Pakar sepak bola Amerika Selatan, Tim Vickery, sampai menyebut Leon tidak seperti remaja berusia 17 tahun dengan fisiknya itu. Ia juga memiliki berbagai kelebihan dalam beberapa atribut, termasuk fisik, teknik olah bola, dan kecepatan.
Dilansir Give Me Sport, Leon merupakan bek kiri yang memanfaatkan lebar lapangan untuk menciptakan ruang bagi rekan-rekan setimnya. Ia tidak ragu beradu fisik dan lari dengan pemain lawan. Leon mengandalkan kemampuan umpan silang ke kotak penalti untuk menciptakan peluang mencetak gol. Namun, ia dianggap perlu meningkatkan sisi defensif saat timnya mendapat serangan.
Menurut pelatih Cerro Porteno, Malono Jimenez, Diego Leon memiliki karakter menyerang yang dapat memberikan kekuatan di sektor sayap kiri, tetapi masih perlu mengembangkan kemampuan bertahannya. Ia menambahkan, sang pemain berpotensi menjadi salah satu bek terbaik dunia jika mampu membuat keputusan tepat saat bertahan. Jimenez yakin sang pemain bakal berkembang pesat ketika bergabung dengan tim utama Manchester United.
3. Memiliki kemiripan gaya bermain dengan Marcelo
Diego Leon kerap dibandingkan dengan eks bek kiri Real Madrid, Marcelo. Keduanya sama-sama memiliki kelebihan dalam menyerang daripada bertahan. Marcelo sendiri berkembang menjadi bek kiri terbaik dunia setelah pindah dari Fluminense ke Real Madrid saat berusia 18 tahun pada Januari 2007.
Meski begitu, Leon punya kelebihan dari segi fisik daripada Marcelo. Ia diyakini akan cocok dengan sistem permainan yang diterapkan manajer Manchester United, Ruben Amorim, dengan formasi 3-4-3. Leon masih punya waktu untuk menimba ilmu dan pengalaman lebih banyak bersama Cerro Porteno pada 2025.
Kehadiran Leon diharapkan mampu menjadi solusi bagi sektor bek kiri Manchester United. Sebab, The Red Devils tidak punya bek kiri yang dapat tampil konsisten setelah Patrice Evra hengkang ke Juventus pada 2014. Luke Shaw dan Tyler Malacia sering menderita cedera. Maka dari itu, fans MU menantikan kedatangan Leon pertengahan tahun 2025.