Edon Zhegrova, Permata Kosovo yang Siap Bersinar Bersama Juventus
- Edon Zhegrova, penyerang sayap asal Kosovo, resmi bergabung dengan Juventus dari Lille dengan harga 15 juta euro atau Rp286 miliar plus add-ons 3 juta euro atau Rp57 miliar.
- Zhegrova mengawali karier sepak bola di kandang AC Milan dan bertemu dengan Ricardo Kaka saat berusia 12 tahun. Ia juga menjalani 4 tahun tanpa bermain sebelum bergabung dengan KRC Genk.
- Kariernya meroket ketika membela FC Basel dan Lille, serta mengikuti Jonathan David yang pindah dari Lille ke Juventus pada musim panas 2025. Zhegrova diharapkan dapat menambah kekuatan lini depan Juventus.
Juventus menambah kekuatan lini depan pada detik-detik akhir bursa transfer musim panas 2025. I Bianconeri meminjam Lois Openda dari RB Leipzig selama setahun dengan opsi pembelian. Selain itu, Juventus membeli penyerang sayap asal Kosovo, Edon Zhegrova, dari Lille. Ia ditebus dengan harga cukup murah untuk ukuran pasar transfer sepak bola Eropa, yakni sebesar 15 juta euro atau Rp286 miliar plus add-ons 3 juta euro atau Rp57 miliar.
Dalam wawancara pertamanya bersama Juventus, Zhegrova mendeskripsikan soal dirinya dengan satu kata, yaitu unstoppable atau tidak terhentikan. Ia siap memberikan segalanya untuk membawa Juventus kembali bersaing memperebutkan gelar juara Serie A Italia. Lantas, bagaimana rekam jejak karier dan kualitas permainan Edon Zhegrova?
Berikut profil lengkapnya.
1. Berkunjung ke kandang AC Milan dan bertemu Ricardo Kaka saat masih berusia 12 tahun
Edon Zhegrova lahir di Herford, Jerman, pada 31 Maret 1999. Orang tuanya yang merupakan imigran dari Kosovo terpaksa pindah ke Jerman akibat perang. Keluarga Zhegrova kembali ke Kosovo saat Edon berusia 2 tahun pada 2001. Bakatnya sebagai pesepak bola sudah terlihat kala bermain di jalanan Kota Pristina, Kosovo, bersama teman-temanya. Zhegrova kemudian masuk akademi klub lokal dan mampu mencetak 5 sampai 6 gol per pertandingan.
Potensinya dinilai punya prospek menjanjikan, ia mendapat kesempatan emas berkunjung ke kandang AC Milan, San Siro. Dilansir laman resmi Ligue 1, Zhegrova menceritakan saat dirinya bersama 200 pemain muda mendapat undangan berlatih di pusat latihan nasional Kosovo. Pemandu bakat AC Milan kala itu diundang untuk melihat potensi para pemain muda. Zhegrova kemudian dipanggil pelatihnya untuk segera bersiap masuk lapangan usai terpilih sebagai salah satu pemain yang ikut berkunjung ke San Siro.
Ia kemudian bertemu dengan bintang I Rossoneri kala itu, Ricardo Kaka dan Alexandre Pato, saat berusia 12 tahun. Momen tersebut makin menguatkan Zhegrova untuk berkarier sebagai pesepak bola. Ia kemudian memutuskan merantau ke Belgia usai menerima tawaran bergabung dengan Standard Liege dan Sint-Truidense saat berusia 15 tahun pada 2015.
2. Menjalani 4 tahun tanpa bermain di laga kompetitif sebelum bergabung dengan KRC Genk kala berusia 18 tahun
Edon Zhegrova harus menerima kenyataan tidak bisa bermain di pertandingan kompetitif bersama Sint-Truidense saat berusia 15 sampai 18 tahun. Sebab, negara asalnya, Kosovo, belum terafiliasi dengan UEFA dan FIFA. Kariernya terselamatkan usai KRC Genk merekrutnya pada Juli 2017. Sebab, Genk menjadi klub pertama yang memberikannya kontrak profesional saat usianya sudah menginjak 18 tahun.
Ia melakoni debutnya bersama tim utama KRC Genk di Jupiler Pro League Belgia kala imbang 1-1 kontra KAA Gent pada 10 September 2017. Zhegrova kala itu masih berusia 18 tahun 5 bulan 10 hari. Sementara itu, gol pertamanya untuk Genk di Jupiler Pro League tercipta ketika seri 1-1 menghadapi KAS Eupen. Secara keseluruhan, ia mencetak total 5 gol dan 3 assist dalam 27 pertandingan di berbagai ajang bersama Genk pada 2017--2019.
3. Kariernya makin meroket ketika membela FC Basel dan Lille
Edon Zhegrova hengkang dari Genk dan pindah ke FC Basel dengan status pinjaman pada Februari 2019. Meski hanya bermain dalam sembilan laga di semua kompetisi pada paruh kedua 2018/2019, ia tetap dipermanenkan FC Basel pada musim panas 2019. Zhegrova kemudian menemukan permainan terbaiknya dengan menorehkan 11 gol dan 17 assist dalam 74 pertandingan pada Februari 2019--Januari 2022.
Ia lalu merantau ke Prancis usai menerima tawaran bergabung dengan Lille pada Januari 2022. Permainan Zhegrova makin menunjukkan kematangan dengan catatan 26 gol dan 18 assist dari 107 penampilan di berbagai ajang pada Januari 2022--Agustus 2025. Di level internasional, ia menjadi andalan lini depan Timnas Kosovo dengan menorehkan 5 gol dan 3 assist dalam 42 laga di berbagai ajang per 3 September 2025.
4. Mengikuti Jonathan David yang pindah dari Lille ke Juventus pada musim panas 2025
Edon Zhegrova sebenarnya minim menit bermain pada 2024/2025. Ia hanya tampil dalam 21 laga dengan mencetak 8 gol serta 2 assist di semua kompetisi. Sebab, Zhegrova absen selama total 272 hari akibat cedera otot paha bagian dalam.
Meski begitu, Juventus tetap membelinya dengan harga 15 juta euro atau Rp286 miliar pada September 2025. Zhegrova mengikuti jejak rekannya di Lille, Jonathan David, yang hengkang ke Juventus pada musim panas 2025. Ia disebut-sebut bakal bersaing ketat dengan Francisco Conceicao untuk posisi penyerang sayap kanan.
Zhegrova sendiri merupakan pemain kidal dengan kemampuan dribel ciamik dan visi permainan dalam menciptakan peluang mencetak gol. Ia biasa bermain sebagai penyerang sayap kanan dan gelandang tengah sisi kanan. Zhegrova bakal memberikan opsi lebih kepada pelatih Juventus, Igor Tudor, untuk posisi sayap kanan.
Edon Zhegrova kini menghadapi tantangan baru bersama Juventus. Gaya permainannya yang dinamis dengan mengandalkan skill dribel dan umpan akurat diharapkan mampu menambah kekuatan lini depan I Bianconeri. Juventus sendiri tengah membangun ulang tim demi bersaing memperebutkan gelar juara Serie A Italia. Mampukah Zhegrova memenuhi ekspektasi fans dan manajemen Juventus?