Analisis Gaya Baru Permainan Spanyol pada Euro 2024

- Spanyol meninggalkan filosofi tiki-taka pada Euro 2024.
- Penguasaan bola Spanyol menurun drastis, namun tetap efektif dengan total 9 gol dan 2 kebobolan dalam 5 pertandingan.
- Spanyol mengandalkan gaya direct football dengan penyerang sayap seperti Lamine Yamal dan Nico Williams.
Spanyol dikenal sebagai tim yang selalu menguasai bola tiap pertandingan. La Furia Roja memiliki filosofi tiki-taka yang mengedepankan penguasaan bola dengan operan-operan pendek dari kaki ke kaki. Namun, Timnas Spanyol telah meninggalkan filosofi tersebut pada Euro 2024.
La Furia Roja melakukan perubahan besar dalam gaya permainannya dalam enam pertandingan Euro 2024. Tidak ada lagi permainan indah yang mengandalkan operan-operan pendek.
Alhasil, Spanyol mengalahkan lawan-lawannya dari fase grup hingga semifinal. La Furia Roja kini berpeluang menambah koleksi gelar juara Euro menjadi empat jika memenangkan laga final melawan Inggris.
Lantas, bagaimana Spanyol mampu bermain impresif setelah tidak lagi menerapkan filosofi tiki-taka? Berikut analisisnya.
1. Bermain efektif tanpa penguasaan bola

Menurut Opta, Spanyol memiliki rata-rata penguasaan bola terendah dari sepuluh negara yang berpartisipasi di Euro 2024. La Furia Roja hanya mencatat 57,34 persen penguasaan bola. Ditambah lagi, persentase penguasaan bola Spanyol di Euro 2024 merupakan yang terendah dalam tiga turnamen mayor terakhir.
Spanyol memiliki rata-rata penguasaan bola 75 persen di Piala Dunia 2018, 73 persen di Euro 2020, dan 77 persen pada Piala Dunia 2022. La Furia Roja kalah dalam persentase penguasaan bola saat menghadapi Kroasia. Spanyol menguasai 46,7 persen sementara Kroasia 54 persen. Akan tetapi, La Furia Roja mampu bermain efektif meski persentase penguasaan bolanya rendah pada Euro 2024. Terbukti, Spanyol total mencetak 13 gol dan 3 kali kebobolan dalam 6 pertandingan Euro 2024.
2. Mengedepankan permainan direct football lewat penyerang sayap

Gelandang Spanyol dan Manchester City, Rodri, mengatakan timnya perlu mencari alternatif lain untuk memenangkan pertandingan ketika operan-operan pendek tidak efektif. Manajer Timnas Spanyol, Luis de la Fuente, menjelaskan perubahan gaya sepak bola La Furia Roja dalam konferensi pers usai menang 3-0 atas Kroasia pada fase grup Euro 2024. "Saat ini, kami bisa mengejutkan lawan dengan lebih klinis di sepertiga lapangan. Ini menunjukkan sebuah tim tidak perlu menguasai bola jika ingin bermain efektif" ujar de la Fuente seperti yang dilansir Goal.
Pernyataan di atas menunjukkan Spanyol kini lebih mengedepankan efektivitas serangan dengan gaya direct football. Mereka mengandalkan penyerang sayap, seperti Lamine Yamal dan Nico Williams, saat memberikan kejutan kepada lawan. Keduanya tampil begitu solid dengan penetrasi serta umpan-umpan akuratnya.
Dilansir Fotmob, Yamal yang sudah mencetak 1 gol dan 3 assist serta mencatat 127 operan sukses, 6 umpan silang berhasil, dan menciptakan 16 peluang. Ia juga sukses melakukan dribel 12 kali. Sementara itu, Williams telah mencetak satu gol dan assist melalui 8 tembakan dengan 2 di antaranya mengenai sasaran. Ia juga memberikan 131 operan sukses, 8 umpan silang berhasil, dan menciptakan 10 peluang. Tidak heran, kedua pemain ini menjadi tumpuan Spanyol saat membangun serangan.
3. Para gelandang yang tampil kompak dan produktif menjadi kunci permainan Spanyol

Spanyol kini punya trio lini tengah yang tampil solid secara konsisten pada Euro 2024. Rodri yang bermain sebagai gelandang bertahan mampu menjalankan tugasnya dengan baik sebagai perusak ritme permainan lawan dan secara cepat melakukan transisi dari bertahan ke menyerang. Menurut Fotmob, Rodri memenangkan 29 duel fisik, 7 tekel, dan 7 duel udara. Ia juga memenangkan penguasaan bola 38 kali dan mencatat 378 operan sukses dalam 5 pertandingan Euro 2024.
Di sisi lain, Pedri mengalirkan bola dengan baik lewat 91 persen akurasi operannya. Ia juga membantu serangan lewat 6 kali tembakan dan 4 di antaranya mengenai sasaran. Ketika Pedri absen akibat cedera saat menghadapi Jerman di perempat final, Dani Olmo hadir sebagai pengganti yang tidak kalah apik.
Dilansir Fotmob, Olmo kini tengah bersaing menjadi top skor Euro dengan torehan 3 gol plus 2 assist dari 3 laga. Ia aktif melepas 15 tembakan dengan 6 di antaranya tepat sasaran. Olmo juga mampu memberikan 123 operan sukses, 10 umpan lambung akurat, dan 9 kali menciptakan peluang.
Sementara itu, Fabian Ruiz sukses memberikan kejutan dari lini tengah dengan memainkan peran box to box sekaligus pengatur serangan tim. Menurut Fotmob, Fabian Ruiz sejauh ini menorehkan 2 gol dan assist dalam 5 laga Euro 2024. Ia mencatat 338 operan sukses, 16 umpan lambung akurat, memenangkan penguasaan bola 40 kali, dan menciptakan 9 peluang mencetak gol. Ketiga gelandang ini menjadi kunci permainan efektif Spanyol. Mereka melengkapi satu sama lain dan memainkan perannya dengan baik.
Spanyol kini memasuki era baru dengan menerapkan permainan efektif dari sayap dan direct football. Mereka tidak lagi mendominasi pertandingan lewat penguasaan bola. Luis de la Fuente berperan besar dalam evolusi gaya permainan La Furia Roja pada Euro 2024. Ia membuktikan dengan mengalahkan tuan rumah Jerman di perempat final dengan skor 2-1 dan Prancis 2-1 di semifinal. Spanyol kini tinggal selangkah lagi menjuarai Euro andai mampu menang atas tim kuat lainnya, Inggris, di final pada 14 Juni 2024.