Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harganya Selangit, Tiket Timnas di SUGBK Tetap Laris Manis

Selebrasi Egy Maulana Vikri saat jebol gawang Vietnam di SUGBK, Kamis (21/3/2024). (Dok. PSSI).

Jakarta, IDN Times - Tiket Timnas Indonesia versus Irak dan Filipina dalam sisa Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026, pada Juni 2024, tengah menjadi sorotan karena harganya meroket. Meski mendapat protes keras dari warganet, penjualan tiket tetap laris manis per Kamis (16/5/2024).

Menilik komentar warganet, banyak yang murka karena tiket termurah dibanderol Rp250 ribu dan yang paling mahal dipatok Rp1,25 juta. Terlebih, harga tersebut di luar pajak, biaya layanan dan asuransi.

Harga tersebut jauh lebih mahal saat Timnas menjamu Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Maret 2024 lalu. Dalam laga tersebut, fans hanya perlu merogoh kocek Rp100 ribu untuk tiket termurah.

1. Mahal, tapi tetap laris manis

Instagram PSSI

Kendati banyak komentar miring, tiket Timnas kontra Irak dan Filipina ternyata tetap laris manis. Total 50 ribu tiket sudah ludes terjual. Namun, PSSI tak menjelaskan secara gamblang, kategori dan partai mana yang diserbu fans.

"PSSI sangat berterima kasih kepada suporter yang bersemangat untuk datang ke stadion guna mendukung Timnas," kata Sekretaris Jendral PSSI, Yunus Nusi dalam keterangannya.

2. PSSI terpaksa naikkan harga tiket

Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga dalam acara Diskusi PSSI Pers. (Dok. PSSI Pers)

Terkait polemik tiket mahal, federasi sudah angkat suara. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga menyebut kenaikan ini demi pendanaan Timnas di segala kelompok usia.

"Tidak ada kami cari untung, ini semua untuk membiayai Timnas," ujar Arya.

3. Timnas butuh biaya besar

Latihan Timnas Indonesia. (pssi.org)

Arya menambahkan, harga ini masih dalam batas yang wajar. Keuntungan ini akan dipakai untuk keperluan Timnas, andai lolos ke fase tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Kita semua kan berharap Timnas masuk putaran ketiga. Nah, di sana kami ada 10 kali pertandingan dan itu butuh pendanaan lagi. Timnas makin kuat, pendanaan makin besar juga, itu konsekuensinya," ucap Arya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tino Satrio
EditorTino Satrio
Follow Us