Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ivan Juric yang Tak Mampu Bawa Southampton Bangkit di EPL 2024/2025 

Southampton (pixabay.com/jorono)
Intinya sih...
  • Klub promosi (Ipswich Town, Leicester City, Southampton) menempati tiga peringkat terbawah EPL 2024/2025.
  • Manajer Russell Martin dipecat setelah performa buruk, digantikan oleh Ivan Juric yang belum mampu membawa perubahan positif.
  • Performa tim tak kunjung membaik: hanya 1 kemenangan dari 12 laga bersama Juric, kebobolan 34 gol, dan ancaman degradasi semakin nyata.

Klub-klub promosi tak mampu menghadirkan banyak kejutan di English Premier League 2024/2025. Hingga pekan ke-29, mereka (Ipswich Town, Leicester City, dan Southampton) menempati tiga peringkat terbawah. The Saints, julukan Southampton, menjadi yang terburuk dengan hanya mengoleksi sembilan poin dan terjebak di jurang klasemen.

Manajemen Southampton sejatinya telah melakukan evaluasi atas performa buruk pada musim ini. Salah satu langkah yang telah diambil adalah memecat Russell Martin dari jabatannya sebagai manajer pada 15 Desember 2024. Ivan Juric kemudian dipilih untuk menggantikan Martin.

Sayangnya, Ivan Juric yang sebelumnya menangani AS Roma tak mampu berbuat banyak untuk Southampton. Kehadirannya sebagai nahkoda belum mampu membawa dampak positif terhadap performa tim. Sejak berganti pelatih, Southampton belum beranjak dari peringkat terbawah. The Saints bahkan baru meraih 1 kemenangan dari 12 laga bersama Juric. Dengan begitu, ancaman degradasi semakin nyata bagi Adam Lallana dan kolega.

1. Statistik Southampton bersama Russell Martin tak memuaskan

Meraih satu tiket promosi melalui jalur playoff di Championship 2023/2024, performa Southampton di EPL 2024/2025 tak meyakinkan sejak awal musim. Mereka bahkan baru mendapatkan poin pertama pada pekan kelima, saat ditahan imbang 1-1 oleh sesama tim promosi, Ipswich Town, di kandang. Empat pertandingan sebelumnya selalu berakhir dengan kekalahan untuk tim besutan Russell Martin. Salah satunya dibantai 0-3 saat menjamu Manchester United.

Hingga menjelang pertengahan musim, tak ada tanda-tanda kebangkitan yang mampu ditunjukkan oleh Southampton. Alhasil, tepat setelah dilibas Tottenham Hotspur dengan skor 0-5 pada pekan ke-16, manajemen memutuskan untuk memecat Martin dari jabatannya sebagai manajer. Ini sekaligus mengakhiri masa kerjanya yang telah berlangsung sejak Juli 2023.

Bersama pelatih asal Skotlandia tersebut di EPL 2024/2025, The Saints mencatatkan statistik yang sama sekali tak bisa dibilang bagus. Dari 16 laga, mereka mencatatkan 1 kemenangan, 2 keimbangan, dan 13 sisanya berakhir dengan kekalahan. Satu-satunya kemenangan didapat saat menjamu Everton pada pekan kesepuluh. Kesimpulannya, Martin hanya mampu membawa anak asuhnya meraih 0,31 poin per pertandingan.

Produktifitas gol Adam Lallana dan kolega juga jauh dari ekpektasi. Mereka hanya mengoleksi 11 gol dan kebobolan 36 gol. Artinya, mereka rata-rata hanya mencetak 0,68 gol per pertandingan. Sedangkan, gawang The Saints kebobolan 2,25 gol per laga.

2. Manajemen Southampton melakukan evaluasi pada musim dingin 2025

Pemecatan Russell Martin menjadi langkah awal yang dilakukan manajemen untuk mengevaluasi kinerja tim. Ivan Juric, pelatih yang dipecat AS Roma pada November 2024, kemudian diumumkan sebagai suksesor Martin pada 21 Desember 2024. Namun, ia baru memulai tugasnya sejak Senin (23/12/2024). 

Tak hanya dari sektor pelatih, beberapa pemain juga didatangkan pada bursa transfer musim dingin 2025 demi mampu mengangkat performa tim. Empat pemain diboyong ke St Mary's Stadium dengan kesepaktan yang berbeda-beda. Salah satunya ialah penyerang muda berkebangsaan Jepang, Rento Takaoka.

Di sisi lain, manajemen memutuskan untuk melepas lima pemainnya sebagai pemain pinjaman kepada klub lain. Salah satu yang menarik ialah meminjamkan Adam Armstrong kepada West Bromwich Albion. Padahal, ia merupakan salah satu pemain andalan selama paruh pertama.

3. Ivan Juric belum mampu bawa Southampton beranjak dari posisi terbawah klasemen

Ivan Juric dinilai sebagai sosok yang cocok untuk membawa Southampton bangkit dari keterpurukan dan tampil lebih kompetitif. Manajemen optimistis bahwa pria asal Kroasia tersebut mampu mendongkrak tingkat kesolidan dan kedisiplinan dalam tim. Namun, ekspektasi tersebut belum mampu ia penuhi, setidaknya hingga pekan ke-29 EPL 2024/2025.

Sejak kedatangan Juric, Southampton belum beranjak dari posisi terbawah klasemen. Dari total 12 laga per 22 Maret 2025, ia baru mempersembahkan 1 kemenangan dari total 12 laga dengan 11 laga sisanya selalu berakhir dengan kekalahan. Artinya, The Saints hanya meraih rata-rata 0,25 poin per pertandingan, angka yang lebih kecil dibanding ketika masih bersama Russell Martin. 

Pertahanan The Saints juga makin rapuh bersama Juric. Mereka kebobolan 34 gol dalam 12 laga. Itu menunjukkan bahwa Aaron Ramsdale dan kolega rata-rata kebobolan 2,83 gol per pertandingan. 

Satu-satunya hal positif dengan kedatangan Juric adalah ketajaman lini depan yang makin meningkat. Southampton telah mengemas 10 gol dari 12 laga bersama Juric. Artinya, mereka mencetak rata-rata 0,83 per laga.

Performanya tak kunjung membaik, Southampton kini dihantui ancaman degradasi. Tim besutan Juric bahkan disebut-sebut butuh keajaiban untuk mampu bertahan di kasta teratas. Menurutmu, akankah ada keajaiban yang mampu menyelamatkan The Saints?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Firdaus Ala I
EditorFirdaus Ala I
Follow Us