Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kesalnya Amorim Usai MU Dipermalukan ASEAN All-Stars

logo Manchester United (unsplash.com/Nat Callaghan)
Intinya sih...
  • Manchester United kalah 0-1 dari tim ASEAN All-Stars di Stadion Bukit Jalil, Malaysia.
  • Pelatih MU, Ruben Amorim, mengakui kekalahan tak seharusnya terjadi karena timnya tampil dominan dan mampu menciptakan peluang emas.
  • MU finis di posisi 15 klasemen Premier League musim 2024/25 dan gagal meraih satu pun trofi, termasuk Liga Europa.

Jakarta, IDN Times - Derita Manchester United bertambah di pengujung musim 2024/25. Setelah babak belur di Premier League, tak meraih gelar Liga Europa, MU malah dipermalukan oleh tim ASEAN All-Stars kala main di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Rabu (28/5/2025).

Kekalahan MU dengan skor 0-1 tentunya memalukan. Sebab, MU sebenarnya memiliki skuad yang jauh lebih mewah dan berpengalaman. Level mereka juga berbeda. Tapi, Setan Merah malah dibekuk lewat gol tunggal Maung Maung Lwin dalam duel itu. 

1. Harusnya menang, tapi...

Pelatih MU, Ruben Amorim, mengakui seharusnya kekalahan dari ASEAN All-Stars tak terjadi. Sebab, sepanjang laga MU tampil dominan dan mampu menciptakan sejumlah peluang emas.

"Tak ada yang cedera dan lapangannya memang menyulitkan. Kami tak seharusnya gugup di setiap laga, tapi itu yang terjadi. Seharusnya pula, kami menang di laga seperti ini. Tak peduli alasannya. Kami harus menanamkan pola pikir itu di setiap laga," ujar Amorim dilansir Daily Mirror.

2. Gak mau cari-cari alasan

Saat melawan ASEAN All-Stars, Amorim memang memberikan kesempatan kepada sejumlah pemain muda. Kebijakan itu, menurut Amorim, bukan alasan buat MU kalah. Sebaliknya, seharusnya para pemain muda MU bisa membuktikan diri dalam duel tersebut.

"Dengan cuaca seperti ini dan baru tiba beberapa hari, terpenting tak ada yang cedera. Ini bukan alasan, kami memang harus tampil lebih baik. Saya suka dengan performa anak-anak muda ini. Mereka mencobanya. Itu sudah cukup buat saya, sementara waktu. Mereka mau main lebih sering, tapi kami harus merotasi setiap pemain," kata Amorim.

3. MU memang babak belur

Sepanjang musim 2024/25, MU babak belur. Mereka benar-benar hancur di Premier League dan finis di posisi 15 klasemen. Catatan tersebut tak seharusnya ditorehkan tim sekelas MU.

Derita MU kian parah ketika harus menerima fakta, tak meraih satu pun trofi. Final Liga Europa, yang diharapkan jadi pelipur lara, malah berujung petaka karena kalah dari Tottenham Hotspur. Cacian dan makian terhadap MU tak terhindarkan. Tapi, tak sedikit pula dari suporter yang setia dan berharap MU bangkit musim depan.

"Pertama, saya mau minta maaf atas musim ini. Saya sadar kalian kecewa dengan saya dan tim. Kedua, terima kasih, kami bersyukur atas dukungannya musim ini. Saya paham, sulut mendukung kami di sejumlah laga," ujar Amorim.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us