Ketika Leeds United dan Burnley Promosi ke EPL dengan 100 Poin

Leeds United dan Burnley telah memastikan diri bakal mentas di English Premier League (EPL) 2025/2026. Setelah menjalani musim yang panjang di EFL Championship 2024/2025, kedua tim ini lolos secara otomatis sebagai dua tim dengan peringkat teratas. Namun, ada satu hal menarik dari promosinya kedua tim ini ke kasta teratas Liga Inggris musim mendatang.
Kedua tim sama-sama menorehkan pencapaian gemilang pada musim ini. Leeds dan Burnley mengakhiri musim dengan 100 poin dari 46 laga Championship. Meski punya jumlah poin yang sama, Leeds berhak mengangkat trofi juara berkat keunggulan produktivitas gol dari Burnley.
Tentunya, ini menjadi sejarah tersendiri bagi Leeds dan Burnley. Kedua tim sama-sama masuk buku rekor berkat keberhasilan menembus tiga digit poin dalam semusim Championship.
1. Untuk pertama kalinya, Championship mempunyai 2 tim dengan 100 poin dalam semusim
Championship 2024/2025 menjadi musim yang istimewa. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, terdapat 2 tim yang mengakhiri musim dengan 100 poin. Leeds dan Burnley masuk buku sejarah sebagai dua tim yang mengukir torehan impresif itu di kasta kedua Liga Inggris ini.
Tentunya, raihan seratus poin tersebut menunjukkan kualitas dari Leeds dan Burnley. Bagi Leeds, tim berjuluk The Whites ini kembali ke Premier League setelah absen selama 2 musim. Sementara, Burnley naik kasta lagi setelah hanya semusim berada di Championship.
Leeds dan Burnley juga masuk daftar elite tim yang meraih tiga digit poin dalam semusim Liga Inggris. Khusus untuk kasta kedua, Leeds mengikuti sejumlah klub yang meraih tiga digit poin. Leeds mengikuti jejak Sunderland (1998/1999), Fulham (2000/2001), Reading (2005/2006), Newcastle United (2009/2010), Leicester City (2013/2014), dan Burnley (2022/2023).
2. Leeds keluar sebagai juara Championship 2024/2025 berkat keunggulan produktivitas gol
Kendati Leeds dan Burnley sama-sama mempunyai seratus poin, Leeds berhak mengangkat trofi juara Championship 2024/2025. Tim besutan Daniel Farke ini juara berkat keunggulan produktivas gol. Dari 46 laga, Leeds meraih 29 kemenangan, 13 keimbangan, dan 4 kekalahan. Leeds membuat 90 gol dan kebobolan 35 kali sehingga mempunyai diferensial gol 65.
Bagi Leeds, raihan trofi musim ini membuat mereka telah menjuarai kasta kedua Liga Inggris sebanyak lima kali. Hebatnya lagi, juara pada musim ini juga terasa spesial untuk Leeds. Pertama kalinya dalam sejarah klub, Leeds menjuarai liga dengan perolehan seratus poin alias tiga digit. Keberhasilan musim ini tak hanya mengukir prestasi, tetapi juga sejarah gemilang.
Khusus untuk Farke, pelatih asal Jerman ini berhasil meraih gelar juara ketiganya di Championship. Sebelumnya, ia pernah membawa Norwich City menjuarai Championship pada 2018/2019 dan 2020/2021. Kini, ia melengkapi medali juara tersebut bersama Leeds. Dengan pengalaman berkompetisi di EPL, ia siap membantu Leeds bersaing pada musim depan.
3. Burnley menjadi tim pertama yang meraih tiga digit poin sebanyak dua kali di Championship
Bagi Burnley, mereka harus puas sebagai runner-up Championship 2024/2025 meski sama-sama meraih seratus poin. Ini tidak terlepas dari produktivitas gol yang memang kalah jauh. Sorotan tertuju pada lini pertahanan Burnley yang impresif dengan hanya kebobolan 16 gol.
Sementara, Burnley mampu menghasilkan 65 gol. Ini membuat diferensial gol dari Burnley adalah 53. Dari 46 pertandingan, Leeds meraih 28 kemenangan, 16 keimbangan, dan 2 kekalahan. Meski tidak menjuarai Championship, pencapaian ini sangat impresif bagi Burnley.
Terlebih lagi, Burnley juga mengukir rekor spesial di Championship. Burnley menjadi tim pertama yang bisa meraih 3 digit poin sebanyak 2 kali. Pada 2022/2023 lalu, Burnley untuk pertama kalinya mencatatkan tiga digit dengan 101 poin. Di bawah asuhan Vincent Kompany, Burnley berhasil menjuarai Championship dan promosi ke EPL 2023/2024.
Burnley mencatatkan rekor impresif ini berkat tangan dingin Scott Parker. Setelah pada musim lalu terpuruk di EPL bersama Kompany hingga berujung degradasi, Burnley merekrut Scott Parker. Ia datang menggantikan Kompany yang pergi ke Bayern Munich. Bersama Parker, Burnley menjadi tim yang kompetitif dan musim depan bakal membuktikan kualitasnya di EPL.
Keberhasilan Leeds dan Burnley promosi ke EPL musim depan menjadi hal yang menarik. Dalam 2 musim terakhir di EPL, tim-tim yang naik kasta selalu terdegradasi lagi. Kiprah tim-tim ini hanya semusim di kasta teratas Liga Inggris. Ini menunjukkan ketatnya persaingan di EPL. Dengan performa kedua tim di Championship, menarik dinanti kiprah mereka pada 2025/2026.