Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kiper Terakhir yang Diboyong Barcelona dari Klub Spanyol

Camp Nou (pixabay.com/FrodeCJ)
Camp Nou (pixabay.com/FrodeCJ)
Intinya sih...
  • Barcelona mendatangkan kiper dari Espanyol, Joan Garcia, dengan kontrak jangka panjang.
  • Neto bertahan 3 tahun sebagai pelapis Marc-Andre ter Stegen.
  • Claudio Bravo kalah saing dari Marc-Andre ter Stegen, sehingga hengkang setelah 2 musim.

Barcelona sering mendatangkan pemain dari sesama klub Spanyol. Namun, mereka terhitung jarang untuk mendatangkan pemain dengan posisi kiper. Kebutuhan akan posisi tersebut biasanya dipenuhi dari tim akademi atau dari klub non Spanyol.

Namun, baru-baru ini, Barcelona mencapai kata sepakat untuk mendatangkan kiper dari Espanyol. Kiper tersebut bergabung dengan empat nama lain yang akan dibahas dalam artikel berikut.


1. Joan Garcia didatangkan dari Espanyol dengan kontrak jangka panjang

Barcelona telah resmi mendatangkan kiper baru dari Espanyol. Dia adalah Joan Garcia, kiper berkebangsaan Spanyol yang kini berusia 24 tahun. Ia diboyong dengan banderol 25 juta euro (Rp470 miliar) dengan kontrak jangka panjang. Garcia diproyeksikan sebagai pengganti Marc-Andre ter Stegen yang dinilai sudah menurun performanya. Di sisi lain, ia juga diplot sebagai pengganti Wojciech Szczesny yang tak akan bertahan lama di Barcelona. Ia menjadi sosok yang pas dan sangat potensial untuk menjadi kiper utama Barcelona mengingat, ia juga berasal dari wilayah Catalan.

2. Neto bertahan 3 tahun sebagai pelapis Marc-Andre ter Stegen

Pertukaran kiper dilakukan Barcelona dan Valencia pada musim panas 2019/2020. Jasper Cillessen yang mencari menit bermain yang lebih banyak akhirnya dijual oleh Barcelona. Sedangkan, Barcelona membutuhkan pelapis Marc-Andre ter Stegen. Oleh karena itu, Neto didatangkan dari Valencia. Sesuai dengan tujuan awal, Neto hanya diplot sebagai pelapis di Barcelona. Selama 3 tahun, ia sangat kesulitan untuk menggeser sang kiper utama. Oleh karena itu, ia hanya mencatat 21 laga bersama Barcelona.

3. Claudio Bravo kalah saing dari Marc-Andre ter Stegen

Pada musim panas 2014, Barcelona mendatangkan dua kiper berkelas sekaligus. Keduanya juga didatangkan dengan biaya 18 juta euro (Rp338 miliar) dengan proyeksi jangka panjang. Mereka adalah Claudio Bravo dari Real Sociedad dan Marc-Andre ter Stegen dari Borussia Monchengladbach. Namun, saat bersaing, Ter Stegen ternyata lebih unggul dari Bravo sehingga kiper asal Jerman itu pun menggeser posisi Bravo sebagai kiper utama Barcelona di LaLiga Spanyol. Oleh karena itu, Bravo pun hengkang setelah 2 musim.

4. Jose Manuel Pinto cukup ikonik sebagai pelapis

Jose Manuel Pinto memiliki kiprah yang cukup ikonik di Barcelona. Lewat penampilannya yang nyentrik, kiper asal Spanyol ini cukup dikenal publik meski hanya menjadi pelapis dari Victor Valdes. Meski begitu, ia bisa mencatatkan 89 laga selama 5,5 tahun membela Barcelona.

Pinto sendiri pertama kali berseragam Barcelona pada musim panas 2008. Barulah pada akhir musim, ia didapatkan secara gratis. Ia didatangkan dari Celta Vigo, klub Spanyol yang kala itu masih berlaga di LaLiga Segunda.

5. Richard Dutruel juga didatangkan dari Celta Vigo

Serupa dengan Jose Manuel Pinto, Richard Dutruel juga didatangkan Barcelona dari Celta Vigo. Kiper asal Prancis ini didatangkan secara gratis pada musim panas 2000. Ia membela Barcelona selama 2 tahun dengan nasib yang berbeda di 2 musimnya. Pada musim pertama, Dutruel masih memainkan 22 laga bersama Barcelona. Namun, pada musim keduanya, ia tak memainkan satu pun laga. Kehadiran Roberto Bonano menjadi alasan utama ia tersingkirkan.

Joan Garcia memang menjadi proyek jangka panjang bagi Barcelona. Namun, ia tetap harus waspada karena Marc-Andre ter Stegen pun tak mau kalah. Ini yang membuat posisi kiper utama Barcelona musim depan masih bisa dibilang jadi rebutan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us