Kontroversi Gol Penyeimbang ManCity ke Gawang Madrid, Sah?
Jakarta, IDN Times - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mengamuk di sesi konferensi pers pasca laga. Dia tak habis pikir, Manchester City bisa selamat dari kekalahan akibat adanya kontroversi di atas lapangan. Bagaimana ceritanya?
Semua bermula ketika ManCity membangun serangan dan bola terlihat keluar. Namun, wasit tak meniup peluit.
Laga pun berjalan seperti biasa. Fokus para pemain Madrid kala itu terpecah. Hingga akhirnya, Kevin De Bruyne mencetak gol sensasional yang membuat skor menjadi imbang 1-1, hingga akhir laga.
1. Ancelotti mengamuk
Ancelotti marah dan melakukan protes keras kepada wasit usai gol itu disahkan. Dia menuntut agar VAR digunakan demi meninjau ulang gol tersebut.
VAR pada akhirnya tak digunakan. Don Carletto bersama asistennya protes keras. Wasit pun harus mengeluarkan kartu kuning untuknya karena protes yang berlebihan.
"Bola tampak keluar dari pandangan saya. Sebelumnya, dikasih sepak pojok. Wasit tak perhatian. Dia malah kasih saya kartu kuning. Saya bilang, kartu kuning pakai di dalam lapangan, bukan luar," ujar Ancelotti dilansir Movistar+.
Ancelotti merasa Madrid seharusnya menang. Sebab, gol De Bruyne seharusnya tak masuk dalam perhitungan.
"Kami layak menang, main bagus. Hasilnya tak berpihak pada kami," kecam Ancelotti.
2. Ada pendapat VAR harus dipakai
Mantan manajer Arsenal yang juga menjabat sebagai Dewan Pembinaan FIFA, Arsene Wenger, merasa seharusnya VAR digunakan dalam kasus ini. Menurut Wenger, apa yang terjadi sebelum gol De Bruyne sudah seharusnya dianalisis oleh VAR.
"Dalam situasi macam itu, mereka harus mengintervensi. Tak peduli seberapa jauh kejadian itu berlangsung. Saya rasa, kita harus punya solusi kedua, karena normalnya VAR tak bisa memeriksa di pinggir lapangan, cuma garis gawang," ujar Wenger.
3. Pendapat Ancelotti dipatahkan analis
Analis yang juga mantan wasit LaLiga, Pavel Fernandez, punya pendapat lain. Opini Ancelotti justru dipatahkan oleh Fernandez.
Menurutnya, insiden bola keluar memang tak bisa ditinjau oleh VAR karena potongan kronologis yang berbeda. Selain itu, Eduardo Camavinga sudah melakukan perebutan bola, sehingga apa yang terjadi sudah di luar dari prosesnya.
"VAR tak bisa meninjaunya, karena proses serangan dari ManCity dimulai setelah kejadian tersebut, yakni usai Camavingan kehilangan bola," ujar Fernandez dikutip Radio Marca.
