Kylian Mbappe Tengah Menghadapi Krisis di Klub dan Timnas, Ada Apa?

Kylian Mbappe tengah mengalami masa sulit, baik di klub maupun timnas. Performanya yang kurang konsisten dan hubungannya yang kurang harmonis dengan pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps, memunculkan tanda tanya besar mengenai masa depannya. Absennya Mbappe dalam beberapa pertandingan internasional terakhir makin memperkuat spekulasi mengenai kondisi fisik dan mentalnya yang sedang tidak baik-baik saja.
Keputusan Deschamps tidak membawa Mbappe ke skuad Les Blues dalam dua periode jeda internasional terakhir juga menimbulkan tanda tanya mengenai perannya sebagai kapten tim. Meskipun telah menunjukkan performa luar biasa pada masa lalu, baik di level internasional maupun klub, Mbappe tengah menghadapi masa-masa sulit. Situasi ini makin rumit dengan berbagai kabar yang mengaitkan dirinya dengan kontroversi pribadi dan konflik dengan mantan klubnya, Paris Saint-Germain (PSG).
1. Ada keretakan hubungan antara Kylian Mbappe dengan Didier Deschamps

Kylian Mbappe kini sedang mengalami keretakan hubungan dengan Pelatih Didier Deschamps dan beberapa pihak di dalam Federasi Sepak Bola Prancis (FFF). Setelah sukses meraih gelar juara Piala Dunia 2018, Mbappe dipandang sebagai calon pemimpin masa depan Timnas Prancis, terutama setelah pensiunnya Hugo Lloris. Namun, belakangan, hubungan Mbappe dengan beberapa elemen tim dan manajemen disebut-sebut makin menegang. Ini menambah spekulasi tentang masa depannya sebagai kapten.
Mbappe memang tak terhindar dari kritik. Penampilan buruknya di turnamen besar, seperti Euro 2020 dan Piala Dunia 2022, mendapat sorotan tajam meski mencetak hattrick luar biasa dalam laga final Piala Dunia 2022. Kekalahan dari Argentina di final menciptakan kekecewaan mendalam dan menimbulkan keraguan mengenai kepemimpinan serta peran Mbappe di timnas.
Keputusan Mbappe menolak bermain dalam pertandingan nonkrusial Prancis makin memperburuk ketegangan antara dirinya dengan Deschamps. Sang pelatih sempat berdalih, keputusannya tidak memanggil Mbappe karena sedang fokus pada pemulihan diri. Namun, ketidakhadiran sang kapten dalam pertandingan melawan Israel pada Oktober 2024 memunculkan spekulasi dan ketidakpuasan lain. Deschamps mengakui, Mbappe tengah menghadapi masa yang penuh tantangan, baik dari segi fisik maupun mental.
2. Kylian Mbappe belum menemukan performa terbaiknya di Real Madrid

Kedatangan Kylian Mbappe ke Real Madrid pada musim panas 2024 seharusnya menjadi awal yang cemerlang bagi kariernya. Akan tetapi, situasi di sana tampaknya tidak berjalan mulus. Meskipun memulai musim dengan baik, termasuk mencetak gol di pertandingan perdananya di UEFA Super Cup 2024 melawan Atalanta, ia kini menghadapi tantangan besar dalam mencari keseimbangan dalam tim.
Berstatus sebagai pemain bintang, adaptasinya dengan gaya permainan Los Blancos justru mengkhawatirkan. Ini terkait perannya di lini serang yang melibatkan Vinicius Junior. Dalam beberapa pertandingan terakhir, El Real tampil mengecewakan dengan kalah telak (0-4) dari Barcelona pada jornada ke-13 LaLiga Spanyol 2024/2025 dan AC Milan (1-3) pada matchday keempat Liga Champions Eropa 2024/2025 di kandang mereka sendiri.
Mbappe, yang lebih sering dimainkan sebagai striker, belum mampu memberikan dampak yang signifikan. Pelatih Carlo Ancelotti dan staf menunjukkan keyakinan, Mbappe akan kembali ke performa terbaiknya. Namun, ada kekhawatiran terkait kurangnya kontribusi dirinya sebagai kreator serangan, terutama dalam membangun kerja sama dengan Vinicius Jr yang memiliki gaya bermain individualistis.
Selain itu, profesionalitas Mbappe sebagai pesepak bola elite juga mulai dipertanyakan. Beberapa orang di Real Madrid mengungkapkan keresahan mereka. Mbappe dianggap kurang serius dalam merawat kondisi fisiknya. Ini karena ia tidak menggunakan pelatih pribadi yang biasanya dilakukan oleh banyak pemain dengan bayaran tinggi.
3. Masalah Kylian Mbappe di luar lapangan makin membuat runyam

Selain masalah di lapangan, Kylian Mbappe juga terjerat dalam berbagai kontroversi pribadi yang memengaruhi citranya, baik di Prancis maupun di dunia sepak bola. Salah satu kontroversi baru-baru ini adalah laporan media Swedia yang mengaitkan Mbappe dengan dugaan kasus pelecehan seksual pada Oktober 2024. Ia dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai berita palsu.
Kendati demikian, permasalahan ini telanjur menjadi perhatian publik. Isu ini mencuat pada saat yang kurang tepat, apalagi Timnas Prancis tengah bersiap untuk menjalani pertandingan internasional melawan Israel. Menanggapi hal tersebut, Didier Deschamps membela anak asuhnya dan menegaskan, tidak ada sanksi yang akan diberikan kepada pemainnya atas apa yang terjadi.
Masalah lain yang dihadapi Mbappe adalah perselisihan dengan PSG terkait klaim gaji yang belum dibayar. PSG dikabarkan berutang kepada Mbappe sekitar 55 juta euro atau setara Rp922 miliar. Ini melibatkan gaji dan bonus yang belum dibayar. Proses hukum antara kedua pihak kini tengah berlangsung, dengan PSG berusaha membantah klaim tersebut.
Perjalanan karier Kylian Mbappe kini menghadapi krisis. Tentu saja, ketegangan ini makin memperburuk situasi mentalnya, baik di level klub maupun timnas. Masa depan Mbappe akan sangat bergantung kepada kemampuannya untuk mengatasi tekanan ini dan menemukan kembali performa terbaiknya.