Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lutut Thom Haye Bonyok Gegara Selebrasi di Rumput SUGBK

potret Thom Haye setelah mencetak gol (instagram.com/fifaworldcup)
Intinya sih...
  • Lutut Thom memar dan lecet setelah merayakan gol sensasionalnya ke gawang Filipina.
  • Selebrasi knee slide tidak berjalan mulus karena kualitas lapangan buruk di SUGBK.
  • Pengelola SUGBK panen kritik dan fans berharap Timnas bisa pindah kandang ke Surabaya.

Jakarta, IDN Times - Kondisi lutut Thom Haye cukup memprihatinkan setelah membantu Timnas Indonesia membungkam Filipina dengan skor 2-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (11/6/2024). Lutut gelandang Timnas Indonesia itu memar dan lecet.

Kondisi lutut Thom itu dibagikan pengamat sepak bola Tanah Air, Justinus Lhaksana. Pria yang akrab disapa Coach Justin itu berjumpa dengan Thom dalam agenda sponsor mitra PSSI.

1. Akibat selebrasi knee slide

Kondisi lutut Thom Haye. (Instagram/@coachjustinl).

Lutut Thom terluka karena melakukan selebrasi knee slide saat merayakan gol sensasionalnya ke gawang Filipina, pada menit 32. Dia berlari kencang ke pinggir lapangan, kemudian mencoba meluncur dengan lututnya.

Namun, Thom tidak meluncur dengan mulus. Selebrasi knee slide itu tak berjalan mulus. Thom Haye malah tersungkur.

Cara Thom berselebrasi sebenarnya cukup berisiko. Mengingat, kualitas lapangan di SUGBK buruk dalam laga tersebut, karena perawatan rumputnya tidak berjalan maksimal usai dipakai konser NCT Dream pada 18 Mei 2024.

"Nih dengkulnya Thom Haye pas merayakan gol. Separah itu rumputnya," tulis coach Justin di Instagramnya.

2. SUGBK panen kritik

Pesepak bola Tim Nasional Indonesia Ragnar Oratmangoen (kanan) berusaha menembakkan bola ke arah gawang Tim Nasional Filipina dalam laga lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Pengelola SUGBK pun panen kritik setelah gagal merawat rumput dengan baik saat Timnas menjamu Irak dan Filipina dalam dua laga sisanya di Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Struktur lapangan dinilai mempengaruhi permainan, seperti yang dikatakan Asnawi Mangkualam. Sementara, Shin Tae Yong berharap agar pengelola tidak lagi menggelar konser di SUGBK.

"Beberapa struktur lapangan tidak rata dan itu berpengaruh pada pemain," ujar Asnawi selepas melawan Irak 6 Juni 2024.

"Saya berharap semoga di lapangan bola tidak diadakan konser lagi, tetapi lebih banyak pertandingan," ujar Shin Tae Yong usai membungkam Filipina.

3. Fans minta PSSI gelar pertandingan Timnas di stadion lain

Korea Ultras Garuda saat mendukung Timnas Indonesia vs Irak di SUGBK, 6 Juni 2024. (IDN Times/Naufal Fatahillah).

Fans juga berharap PSSI berani untuk menggelar laga Timnas di daerah lain, tak hanya di Jakarta. Itu karena pengelola yang dinilai tak sanggup merawat rumput dengan baik, mengingat kualitasnya urung membaik sejak melawan Vietnam pada Maret 2024.

Namun, Timnas memang berpotensi pindah kandang ke Surabaya saat beraksi di fase tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kode itu diberikan bintang Timnas, Sandy Walsh.

"Sampai jumpa di bulan September, Surabaya!" tulis Sandy Walsh saat merayakan keberhasilan Timnas lolos ke fase tiga di Instagramnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us