5 Masalah Liverpool Sepanjang 2022/2023, Puasa Gelar?

Musim kompetisi 2022/2023 berjalan buruk bagi Liverpool. Anak asuh Jurgen Klopp sejauh ini terlempar dari peringkat empat besar English Premier League (EPL). The Reds menduduki peringkat ke-7 hingga pekan ke-17.
Performa menurun ini disebabkan banyaknya masalah teknis yang menerpa mereka. Kondisi ini harus segera dipecahkan jika tak ingin mengakhiri musim tanpa gelar. Nah, berikut ini lima masalah Liverpool pada 2022/2023.
1. Kembali diterpa badai cedera

Badai cedera seolah tak pernah lepas dari skuad Liverpool dalam beberapa musim terakhir. Mereka kehilangan banyak pemain inti yang berdampak pada performa klub. Terbaru Virgil van Dijk terpaksa harus menepi karena mengalami cedera hamstring.
Sebelumnya The Reds telah kehilangan Diogo Jota, Luis Diaz, dan Luis Millner yang masih menjalani penyembuhan. Sepanjang 2022/2023 pemain Liverpool silih berganti masuk ruang perawatan. Beberapa nama telah kembali beraksi seperti Trent Alexander-Arnold, Naby Keita, dan Joel Matip.
2. Lemahnya lini pertahanan

Lini pertahanan menjadi salah satu titik terlemah Liverpool pada 2022/2023. Alisson Becker telah kebobolan 22 gol dari 17 laga Premier League. Angka tersebut sangat buruk untuk tim sekelas Liverpool dengan deretan pemain bertahan top.
Padahal pada musim 2020/2021 dan 2021/2022 Liverpool hanya kebobolan 26 gol dari 38 penampilan. Menurut laporan Opta, tim lawan bisa menciptakan total 51 peluang besar di pertahanan Liverpool musim ini. Jumlah tersebut hampir dua kali lipat lebih banyak dari lima tim di atas Liverpool. Statistik ini menggambarkan compang-campingnya pertahanan The Reds saat ini.
3. Kesulitan saat bermain di laga tandang

Liverpool menjadi tim kedua dengan kemenangan terbanyak di laga tandang pada EPL 2021/2022. Namun, pencapaian itu mengalami penurunan drastis saat ini. Dari 8 laga tandang Premier League, Liverpool telah menelan 4 kekakalahan, 2 imbang, dan 2 menang.
Catatan itu bahkan lebih buruk dari dua tim papan bawah, yaitu Leicester City dan Crystal Palace. Pasukan Jurgen Klopp saat ini menempati urutan ke-7 di tabel klasemen dengan 28 poin. Mereka 16 poin dari puncak klasemen Arsenal.
4. Buruknya penyelesaian akhir Darwin Nunez

Liverpool mendatangkan Darwin Nunez pada musim panas 2022 dengan mahar 80 juta euro atau Rp1,3 triliun dari Benfica. Dia diplot sebagai mesin gol setelah perginya Sadio Mane ke Bayern Munich. Ironisnya, harga tinggi tersebut dinilai belum sepadan dengan kontribusi sang striker.
Darwin Nunez memiliki penyelesaian akhir yang buruk. Dia telah membuang 15 peluang emas sepanjang 2023. Itu adalah jumlah tertinggi di Premier League. Pemain asal Uruguay ini total telah mencetak 5 gol dan 2 assist dari 13 laga Premier League. Meski jumlah golnya tidak buruk, dia sebenarnya bisa mencatatkan jumlah yang lebih baik andai memiliki finishing mumpuni.
5. Menurunnya performa Mohamed Salah di Premier League

Mohamed Salah merupakan mesin gol Liverpool sejak didatangkan dari AS Roma pada 2017 silam. Sayang, performanya mengalami penurunan sejak memperpanjang kontraknya pada Juni 2022, khususnya di EPL. Dia baru mencetak 7 gol dari 17 penampilan.
Catatan tersebut sangat jauh dari musim lalu saat dia mencetak 15 gol dengan jumlah pertandingan sama. Seperti Darwin Nunez, pemain asal Mesir ini pun kerap membuang peluang emas. Dia berada di urutan kedua paling banyak membuang peluang besar, yakni 12 kali.
Jurgen Klopp harus segera memperbaiki skuadnya di sisa musim kompetisi 2022/2023. Cody Gakpo sudah didatangkan demi meningkatkan kualitas lini serang. Namun, masih banyak PR yang harus diselesaikan jika tak ingin berakhir tanpa gelar satu pun.