Mengulik Keterlibatan Pemain Sepak Bola dalam Ekosistem Investasi Olahraga

- Kylian Mbappé membeli 80% saham klub Prancis, SM Caen, senilai 20 juta euro melalui perusahaan investasinya, Coalition Capital.
- Toni Kroos menjadi investor di Prematch, platform teknologi sepak bola yang mengintegrasikan data pertandingan statistik dan informasi pasar untuk klub agen dan pelatih.
- Juan Mata terlibat sebagai pemilik di klub MLS, San Diego FC, dengan tujuan mendukung pertumbuhan sepak bola di wilayah barat Amerika Serikat.
Perkembangan industri sepak bola makin membuka peluang bagi pemain untuk terlibat dalam aspek-aspek di luar pertandingan. Beberapa pemain memilih untuk menanamkan modal mereka ke dalam dunia yang telah membesarkan nama mereka, baik melalui kepemilikan klub maupun proyek-proyek komersial lainnya. Langkah ini menjadi cerminan, karier seorang pemain kini dapat diperluas ke ranah bisnis yang strategis.
Keterlibatan pemain sebagai investor memberikan nuansa baru dalam hubungan antara atlet, klub, dan industri secara keseluruhan. Peran ini memberi ruang bagi pemain untuk ikut menentukan arah perkembangan sepak bola, baik dari sisi manajemen maupun inovasi. Dalam praktiknya, berbagai bentuk investasi tersebut menunjukkan adanya keterlibatan pemain yang makin kompleks dan terstruktur.
1. Kylian Mbappé mengambil alih kepemilikan mayoritas klub Prancis, SM Caen
Kylian Mbappé membuat langkah besar di luar lapangan dengan membeli 80 persen saham klub Ligue 2, SM Caen, pada Juli 2024 melalui perusahaan investasinya yang bernama Coalition Capital. Dilansir Insider Sport, investasi sebesar 20 juta euro atau sekitar Rp379 miliar ini digunakan tidak hanya untuk membeli saham klub, tetapi juga untuk menutup sebagian besar utang yang membebani keuangan SM Caen dalam beberapa musim terakhir. Mbappé menjadi pemain aktif pertama yang memiliki kendali mayoritas atas sebuah klub profesional Eropa dalam usia yang masih sangat muda. Aksi ini menarik perhatian media internasional, karena biasanya kepemilikan klub berada di tangan pengusaha atau konsorsium multinasional yang sudah lama bergerak di bidang bisnis olahraga.
Pasca akuisisi tersebut, SM Caen langsung melakukan perubahan struktural di tubuh manajemen klub dengan menunjuk Ziad Hammoud sebagai presiden baru. Di bawah kepemimpinan yang baru, Mbappé disebut aktif terlibat dalam arah kebijakan klub, termasuk pembinaan usia muda dan pengembangan fasilitas pelatihan. Ia juga mendorong klub untuk fokus pada pengembangan bakat lokal dan membangun kerja sama strategis dengan akademi-akademi regional di Prancis bagian barat laut. Walaupun klub mengalami degradasi ke Championnat National atau kasta ketiga pada akhir 2024/2025, keterlibatan figur besar seperti Mbappé membawa perhatian baru terhadap klub, termasuk dalam hal sponsor, hak siar, dan peningkatan penjualan merchandise.
2. Toni Kroos menjadi investor di start‑up teknologi sepak bola
Usai pensiun, Toni Kroos mengambil langkah baru dengan menjadi investor di Prematch, sebuah perusahaan rintisan teknologi sepak bola yang berbasis di Cologne, Jerman. Pada April 2025, ia mengumumkan keterlibatannya dalam pendanaan tahap awal bersama beberapa investor lain yang fokus pada pengembangan solusi digital di industri olahraga. Dilansir Startbase, Prematch dikenal sebagai platform yang mengintegrasikan data pertandingan statistik dan informasi pasar untuk klub agen dan pelatih di divisi bawah Jerman serta liga semi profesional lainnya. Keterlibatan Kroos disambut positif karena ia bukan hanya membawa pendanaan, tetapi juga perspektif langsung sebagai pemain yang pernah berlaga di level tertinggi sepak bola dunia.
Perusahaan ini bertujuan untuk memperluas akses terhadap data performa bagi pelaku sepak bola akar rumput yang selama ini kesulitan memperoleh analisis berkualitas seperti yang digunakan klub elit. Setelah Kroos masuk sebagai investor, Prematch mulai merancang sistem baru yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisis pola permainan dan memberikan rekomendasi teknis secara instan kepada pengguna. Visi ini diharapkan dapat membantu pelatih dan pemain muda dalam mengambil keputusan taktis dengan landasan data yang kuat dan terukur.
3. Juan Mata terlibat sebagai pemilik di klub MLS, San Diego FC
Pada 2024, Juan Mata resmi diumumkan sebagai bagian dari grup pemilik klub baru Major League Soccer bernama San Diego FC yang akan memulai debutnya pada musim 2025. Dilansir ESPN, keterlibatan Mata dalam struktur kepemilikan ini menjadi langkah integral karena ia tercatat sebagai salah satu pemain aktif pertama yang berinvestasi langsung pada klub MLS. Meskipun sedang bermain di Western Sydney Wanderers di Australia, mantan gelandang Manchester United dan Chelsea ini memanfaatkan posisinya sebagai figur internasional untuk mendukung pertumbuhan sepak bola di wilayah barat Amerika Serikat. Mata bergabung bersama tokoh-tokoh lain seperti Mohamed Mansour dan grup Right to Dream dalam upaya membangun klub dari nol dengan filosofi berbasis komunitas dan pengembangan bakat lokal. Klub ini berencana menjadikan Snapdragon Stadium sebagai kandang mereka dan menyasar model klub yang berkelanjutan secara finansial serta inklusif dalam struktur kepemimpinannya.
Keterlibatan Juan Mata bukanlah aksi spekulatif semata sebab ia memang telah lama dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan inisiatif global di luar lapangan. Sebelumnya, ia terlibat dalam kampanye Common Goal serta mendukung pengembangan akademi Right to Dream di Ghana dan Mesir. Investasinya di San Diego FC juga mencerminkan kesinambungan dari minatnya terhadap pendidikan sepak bola dan kesetaraan akses untuk pemain muda di berbagai belahan dunia. Dilansir Talksport, ia sendiri menyatakan, keputusan untuk bergabung dengan San Diego FC dilandasi oleh keyakinannya, sepak bola bisa menjadi kekuatan sosial yang besar ketika dikelola secara adil inklusif dan berorientasi jangka panjang.
4. Rio Ferdinand menginvestasikan dalam platform fantasy football berbasis blockchain Sorare
Rio Ferdinand, mantan bek tengah Manchester United, mulai memperluas pengaruhnya di sektor teknologi olahraga dengan menjadi salah satu investor di Sorare, sebuah platform fantasy football, yang memanfaatkan teknologi blockchain dan non fungible token atau NFT. Ia bergabung dalam putaran pendanaan tahap awal pada Juli 2020 bersama sejumlah pemain top lain, seperti Gerard Piqué dan Antoine Griezmann. Sorare berhasil menarik perhatian banyak pihak karena menggabungkan elemen koleksi digital dan permainan manajer sepak bola dalam satu sistem yang terdesentralisasi dan berbasis aset digital. Pada 2021, Sorare mengamankan pendanaan seri B senilai 680 juta dolar USD atau sekitar Rp11 triliun dari SoftBank dan sejumlah investor lain yang membuat valuasi perusahaan melonjak.
Peran Rio Ferdinand dalam proyek ini turut memperkuat posisi Sorare dalam membangun kredibilitas di kalangan komunitas sepak bola internasional. Platform ini kemudian menjalin kerja sama lisensi dengan berbagai liga besar seperti La Liga, Bundesliga, dan Major League Baseball untuk memperluas basis pengguna dan menghadirkan aset digital resmi dari klub dan pemain. Rio juga terlibat dalam beberapa aktivitas promosi dan wawancara publik yang membahas potensi jangka panjang aset digital dalam olahraga termasuk pergeseran kebiasaan penggemar dalam mengoleksi memorabilia digital. Proyek ini makin berkembang dengan pendekatan yang menyatukan dunia teknologi kreatif dan interaksi penggemar secara langsung melalui platform online yang berbasis data.
5. Gareth Bale ikut memimpin rencana pengambilalihan klub Inggris, Plymouth Argyle
Setelah pensiun dari dunia sepak bola, Gareth Bale mulai terlibat dalam dunia bisnis olahraga dengan ikut memimpin rencana pembelian Plymouth Argyle, yang bermain di League One atau kasta ketiga Liga Inggris. Rencana ini diumumkan pada pertengahan tahun 2025 saat Bale bergabung bersama sekelompok investor dari Amerika Serikat yang sedang berdiskusi dengan manajemen klub. Plymouth sendiri baru saja terdegradasi dari Championship pada 2024/2025 setelah menempati posisi ke‑23 dan kehilangan pelatih mereka, Miron Muslic, yang pindah melatih Schalke. Meski belum dijelaskan secara rinci berapa banyak saham yang akan dimiliki oleh Bale, beberapa media Inggris melaporkan, ia akan punya peran integral dalam arah kebijakan klub termasuk soal dana belanja pemain dan pembenahan fasilitas tim.
Melalui wawancara singkat di media, Bale mengatakan, ia tertarik untuk membangun klub dari level bawah dan memberi dampak langsung ke masyarakat sekitar. Ia juga menyebut pentingnya membangun hubungan baik antara tim dan para pendukung termasuk dengan memperbaiki komunikasi dan fasilitas stadion Home Park. Salah satu rencana awal yang sedang dibahas adalah penambahan anggaran klub untuk musim depan yang kabarnya akan menjadi dua kali lipat lebih besar dari musim sebelumnya. Selain memperkuat tim utama, dana juga akan diarahkan untuk pembinaan pemain muda serta kerja sama dengan sekolah sepak bola lokal agar klub punya fondasi kuat di masa depan. Proses akuisisi ini masih berjalan dan dijadwalkan selesai sebelum dimulainya musim baru.
Keterlibatan para pemain sepak bola sebagai investor menunjukkan, peran mereka tidak berhenti saat peluit panjang dibunyikan. Dari pembelian klub hingga investasi di teknologi olahraga dan pengembangan komunitas, para pemain ini memanfaatkan pengaruh dan penghasilan mereka untuk membentuk masa depan sepak bola dari sisi yang lebih luas. Fenomena ini memperlihatkan, karier di dunia sepak bola bisa terus berlanjut dalam bentuk yang berbeda dan berdampak besar bagi ekosistem olahraga secara keseluruhan.