Misi Persija Menolak Degradasi

Jakarta, IDN Times - Liga 1 2023/24 menyajikan pertunjukkan seru di pengujung kompetisi. Salah satu hal yang menarik ialah persaingan para penghuni papan tengah dan bawah mengindari zona degradasi.
Persija Jakarta yang terdampar di urutan 11 klasemen sementara, posisinya belum aman. Mereka masih mungkin terpeleset ke papan bawah lantaran jarak poin dengan tim-tim pesaingnya sangat tipis.
Persija kini mengoleksi 35 poin dari 28 laga yang sudah dijalani, sama dengan Persebaya Surabaya dengan catatan poin serupa satu strip di bawahnya.
Keduanya dibuntuti secara berurutan oleh RANS Nusantara (33), Arema FC (31), PSS Sleman (31), dan Persita Tangerang (28). Sementara, dua tim terbawah terpaut cukup jauh perolehan poinnya, yakni Bhayangkara FC (19) dan Persikabo (17).
1. Tim-tim di bawah Persija memberi tekanan

Tim-tim yang berada di peringkat 11-15, termasuk Persija, menolak menyerah dan berusaha tak terdegradasi ke Liga 2. Alhasil, semua tim dipastikan berusaha keras meraih hasil maksimal di enam laga sisa musim ini.
Masalahnya, saat Persija butuh poin maksimal, mereka justru terpeleset di pekan ke-28 Liga 1 musim ini. Macan Kemayoran menyerah 2-1 dari tuan rumah Persib dalam duel yang digela di Stadion Si Jalak Harupat.
Hal itu kian membuat Marko Simic dan kolega kian tertekan. Sebab, Persija harus menjalani laga berat di sisa laga musim ini. Selain bentrok dengan Persik Kediri, mereka sudah ditunggu Bali United, Persis Solo, hingga PSIS Semarang yang tengah mengejar tiket ke empat besar.
Sedangkan, dua laga sisanya Persija bakal bersua RANS dan Barito Putera, yang juga bersaing untuk terhindar dari zona merah. Hal itu membuat Persija harap-harap cemas untuk mengakhiri musim ini.
2. Thomas Doll akui Persija hadapi akhir musim berat

Pelatih Persija, Thomas Doll, mengatakan jika tugas timnya mengakhiri musim di posisi aman memang berat. Menurutnya, jika melihat persaingan ke bawah, tim-tim sudah mulai mengejar poin Persija.
“Saya bilang, posisi klasemen saat ini tak bisa bohong. Kami sepanjang musim ini selalu melakukan kesalahan [hingga gagal menang],” kata Doll kepada awak media.
Kondisi tim saat ini, dinilai Doll, merupakan buah dari innkonsistennya Persija hingga pekan ke-28. Dia pun bingung, kenapa anak asuhnya banyak melakukan itu hingga acap gagal meraih poin penuh.
“Selama hampir 20 tahun lebih melatih, memang Persija termasuk tim yang acap melakukan kesalahan. Saya tak pernah mengalami hal yang seperti ini,” ujar pelatih asal Jerman itu.
3. Persija ingin akhiri Liga 1 musim ini dengan hasil lebih baik

Namun demikian, Doll ogah meratapi inkonsistennya performa Persija musim ini. Dia punya target membawa tim meraih hasil maksimal di sisa laga musim ini demi menghindari zona degradasi.
“Tentunya kami ingin mengakhiri musim ini dengan cara terbaik yang bisa dilakukan Persija, walaupun pastinya kami tak puas dengah hasil musim ini, karena supoter juga ingin hasil lebih baik dari ini,” bebernya.
Dia pun berusaha memompa spirit para pemain. Selain persiapan menuju pekan-pekan berat, dia langsung fokus menyiapkan tim untuk segera bangkit dan melupakan hasil minor di beberapa laga sebelumnya.
“Jadi, sekarang kita punya waktu persiapan untuk bangkit lagi menatap laga berikutnya,” ujar eks pemain Borussia Dortmund itu.
Persija saat ini masih bertengger di papan tengah klasemen sementara Liga 1, atau tepatnya di peringkat 11. Mereka sejauh ini baru mengumpulkan 35 poin, hasil dari delapan kali menang, 11 imbang, dan sembilan sisanya kalah.
Persija hanya terpaut tujuh poin dari Persita yang ada di zona degradasi, atau posisi 16. Jika mereka terus meraih hasil negatif di sisa pertandingan musim ini, Macan Kemayoran tentu terancam turun kasta musim depan.