Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pelatih AC Milan dengan Masa Kerja Paling Singkat, Seumur Jagung!

ilustrasi bendera AC Milan (pixabay.com/jorono)
ilustrasi bendera AC Milan (pixabay.com/jorono)

AC Milan resmi memecat Paulo Fonseca pada Senin (30/12/2024). Manajemen Rossoneri memilih untuk mengakhiri kerja sama dengan pelatih asal Portugal tersebut karena tim yang tidak kunjung kompetitif. Hingga kepergiannya, AC Milan hanya berada di peringkat kedelapan dengan 27 poin.

Secara hasil, keputusan yang diambil manajemen AC Milan memang masuk akal. Namun, jika melihat durasi kerja yang dijalani Fonseca, ini cukup mengejutkan. Pria yang kini berusia 51 tahun itu baru ditunjuk sebagai pelatih AC Milan pada 13 Juni 2024.

Dengan begitu, Fonseca hanya menjabat sebagai pelatih AC Milan selama 6 bulan 17 hari.  Ia memimpin mereka dalam 24 pertandingan. Catatan ini membuatnya masuk daftar lima besar pelatih AC Milan dengan masa kerja paling singkat.

1. Marco Giampaolo dipecat setelah tujuh pertandingan

Marco Giampaolo menjadi pelatih dengan masa kerja paling singkat dalam sejarah AC Milan. Sosok yang kini membesut Lecce itu dipecat setelah 7 pertandingan saja. Itu terjadi pada 8 Oktober 2019.

Bagi Giampaolo, keputusan ini terasa sangat kejam. Pasalnya, secara hasil, ia bukan tanpa catatan positif. Di bawah asuhannya, AC Milan mampu meraih tiga kemenangan. Salah satu kemenangan bahkan ia raih pada pertandingan terakhirnya. Tiga hari sebelum dipecat, ia membawa AC Milan mengalahkan Genoa dengan skor 2-1.

Sementara itu, empat laga lain memang berakhir dengan kekalahan. Namun, Giampaolo beralasan dirinya tidak memiliki skuad yang lengkap mengingat saat itu musim baru dimulai. Oleh karena itu, menurutnya, manajemen AC Milan seharusnya memberinya waktu lebih lama untuk bisa membuat perubahan.

Meski begitu, bagi AC Milan, keputusan ini nyatanya memang tepat. Mereka mengganti Giampaolo dengan Stefano Pioli. Di bawah Pioli, AC Milan menjadi juara Serie A Italia pada 2021/2022. Ini merupakan scudetto pertama sejak 2011.

2. Fatih Terim cuma mempimpin AC Milan dalam 13 pertandingan pada 2001

AC Milan mengambil Fatih Terim untuk melewati 2001/2002. Mereka memercayakan kursi pelatih kepada sosok asal Turki itu. Padahal, Terim tengah menganggur setelah dipecat Fiorentina pada pertengahan musim sebelumnya (2000/2001).

Keputusan AC Milan pun terbukti keliru. Terim hanya memimpin AC Milan dalam 13 pertandingan. Ia meraih 8 kemenangan, 3 keimbangan, dan 2 kekalahan. Terim dipecat pada 5 November 2001.

Saat itu, beredar kabar, sebagian pemain AC Milan tidak puas dengan kinerja Terim. Mereka bahkan meminta manajemen untuk mengambil keputusan memecatnya. Namun, kapten AC Milan saat itu, Paolo Maldini, membantahnya. Menurutnya, pemecatan Terim tidak terlepas karena kegagalan para pemain dalam menerapkan gaya bermain yang diinginkan sang pelatih.

3. Clarence Seedorf bertahan sebagai pelatih AC Milan selama 22 pertandingan pada 2019

AC Milan menunjuk Clarence Seedorf pada 16 Januari 2019. Legenda tim asal Belanda itu dipilih untuk menggantikan Massimiliano Allegri. Seedorf dikontrak selama 2 tahun. Namun, pada akhir musim 2019/2020, manajemen AC Milan memutuskan untuk memecatnya.

Seedorf mencatatkan 22 pertandingan sebagai pelatih AC Milan. Hasilnya, ia meraih 11 kemenangan, 2 keimbangan, dan 9 kekalahan. Di klasemen akhir Serie A pada musim itu, Seedorf hanya bisa membawa AC Milan duduk di posisi kedelapan dan gagal membawa mereka lolos ke kompetisi Eropa. Ini menjadi alasan utama manajemen AC Milan menendangnya dari kursi pelatih.

4. Oscar Tabarez juga melatih AC Milan selama 22 pertandingan pada 1996

Oscar Tabarez mencatatkan jumlah pertandingan yang sama seperti Clarence Seedorf ketika mendapat kesempatan melatih AC Milan pada 1996. Bedanya, pelatih asal Uruguay ini meraih 8 kemenangan, 7 keimbangan, dan 7 kekalahan. Tabarez dipecat pada Desember meski baru ditunjuk pada Juli.

Keputusan AC Milan untuk menunjuk Tabarez saat itu memang terbilang berani. Sebelum mereka, Cagliari menjadi satu-satunya tim di Eropa yang dilatih Tabarez. Pemecatan di atas pun menjadi bukti Tabarez percobaan gagal.

5. Paulo Fonseca gagal memenuhi ekspektasi

Paulo Fonseca dipecat AC Milan setelah memimpin tim dalam 24 pertandingan. Jumlah itu membuatnya menempati urutan terakhir dalam daftar ini. Ia dipecat meski pada awalnya dikontrak selama 3 tahun.

AC Milan sebetulnya menaruh harapan yang tinggi kepada Fonseca. Ia diharapkan memulai era baru setelah tim berpisah dengan Stefano Pioli yang sudah memimpin tim selama 5 tahun. Sayangnya, Fonseca gagal memberikan hasil yang memuaskan. Dari 24 pertandingan, ia hanya bisa meraih 12 kemenangan, 6 keimbangan, dan 6 kekalahan.

Selain kelima nama di atas, sebetulnya masih ada pelatih lain yang bekerja lebih singkat di AC Milan. Sebut saja Mauro Tasotti (1 pertandingan pada 13 Januari 2014--16 Januari 2014), Italo Galbiati (1 pertandingan pada 15 Juni 1981--30 Juni 1981), atau Cristian Brocchi (7 pertandingan pada 13 April 2016--30 Juni 2016). Namun, ketika memimpin tim, mereka hanya berstatus sebagai pelatih interim.

Tidak lama setelah kabar pemecatan Fonseca, AC Milan langsung mengumumkan Sergio Conceicao sebagai pelatih baru. Pelatih yang juga berasal dari Portugal itu dikontrak hingga 30 Juni 2026. Seberapa lama Sergio Conceicao bakal bertahan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us