5 Pemain Termuda di FIBA World Cup 2023, Ada yang Masih 16 Tahun!

Turnamen bola basket FIBA World Cup 2023 resmi berakhir pada Minggu (10/9/2023). Timnas Jerman keluar sebagai juara usai mengalahkan Serbia di partai final. Masing-masing timnas telah menunjukkan performa terbaiknya di turnamen kali ini.
Beberapa negara bahkan mengirimkan pemain-pemain muda, yang walau masih minim pengalaman, tentunya tidak bisa diremehkan. Dengan segudang prestasi, mereka berhasil masuk ke skuad senior negaranya pada Piala Dunia kali ini.
Berikut ini lima pemain termuda yang berpartisipasi pada FIBA World Cup 2023.
1. Khaman Maluach jadi pemain termuda yang berlaga di FIBA World Cup 2023

Pemain termuda yang berlaga di FIBA World Cup kali ini adalah Khaman Maluach. Pemuda yang baru berusia 16 tahun ini berhasil menjadi harapan baru Timnas Sudan Selatan. Ia berposisi sebagai center dan bermain untuk klub Senegal, AS Douanes, pada 2022/2023.
Selama bermain di FIBA World Cup, Maluach berhasil mencatatkan rataan 2 poin, 3,8 rebound, dan 0,3 assist. Walau merupakan pemain baru di Timnas Sudan Selatan, ia memberikan cukup banyak kontribusi dengan bermain hampir di tiap laga. Maluach bahkan sempat menjadi Camp's MVP Basketball without Borders 2023 di Johannesburg, Afrika Selatan.
2. Jadi top scorer, Mohammad Amini gagal membawa Iran melangkah jauh

Mohammad Amini, pemain muda kebanggaan Iran, menjadi salah satu pemain termuda di FIBA World Cup 2023. Ia lahir pada 26 April 2005 dan kini telah berusia 18 tahun. Amini memiliki postur tubuh yang cukup tinggi, 201 cm. Amini sekarang bermain untuk klub Prancis, AS Monaco.
Di FIBA World Cup 2023, Amini memberikan banyak kontribusi untuk timnya. Ia membuktikan kualitasnya dengan mencatatkan rataan 13,2 poin, 4,6 rebound, dan 1,4 assist. Walau berhasil jadi salah satu top scorer Iran, Amini tak sanggup membawa timnya melangkah jauh karena harus tersingkir lebih awal pada fase grup.
3. Main hampir di semua laga, Karim El Gizawy tunjukkan performa yang cukup baik

Lahir pada 13 Januari 2005, Karim El Gizawy jadi pemain termuda Timnas Mesir yang berlaga di FIBA World Cup 2023. Pemuda berusia 18 tahun ini berposisi sebagai point guard. Ia kini bermain untuk klub Kairo, Al Ahly Sporting Club.
Sebelum bermain di Piala Dunia, ia merupakan bagian dari Mesir U-18 yang memenangi Continental Championship U-18 di Madagaskar pada 2022 lalu. Ia kemudian berhasil dipromosikan ke Timnas Mesir berkat prestasinya. El Gizawy berhasil bermain di 4 dari total 5 laga Timnas Mesir di FIBA World Cup 2023.
4. Jadi pengganti point guard andalan, Juan Nunez mampu tampil mengesankan

Juan Nunez lahir di Madrid, Spanyol, pada 2004 silam. Bintang muda setinggi 192 cm ini berposisi sebagai point guard. Nunez sendiri ikut andil saat klubnya, Ratiopharm Ulm, menjadi juara Liga Basket Jerman pada 2023 lalu.
Nunez bergabung dengan Timnas Spanyol setelah point guard andalan, Ricky Rubio, absen karena ingin menjaga kesehatan mentalnya. Membawa nama besar Rubio tentunya menjadi tekanan tersendiri bagi Nunez. Namun, ia berhasil membuktikan diri dengan selalu menampilkan permainan terbaiknya di tiap laga. Pelatih La Familia, Sergio Scariolo, percaya Nunez akan menjadi tumpuan pada masa depan.
5. Buktikan kualitasnya, Miro Little masuk nominasi bintang muda terbaik

Terakhir, ada pemain muda asal Finlandia, Miro Little. Ia merupakan pemain yang berposisi sebagai guard dan bermain untuk klub Texas, Baylor Bears. Little juga berpartisipasi dalam FIBA European Championships U-18 2022 dan membantu Finlandia merebut tempat ketiga di pertandingan Divisi B.
Pemain setinggi 193 cm ini merupakan pemain termuda di Timnas Finlandia saat ini. Selama Piala Dunia, Little berhasil membuktikan kualitasnya dengan membuat rataan 5 poin, 1,8 rebound, dan 4,6 assist. Ia menjadi salah satu pemain muda yang masuk nominasi Wanda Rising Star Award, penghargaan bintang muda terbaik selama turnamen 4 tahunan itu berlangsung.
Itulah lima pemain termuda yang berhasil unjuk gigi di FIBA World Cup kali ini. Sayangnya, kelima nama tersebut belum berhasil membawa timnya melangkah jauh karena seluruhnya terhenti pada fase grup. Walau begitu, kerja keras dan usaha para bintang muda ini tetap patut diapresiasi.