Memahami Peran Vital Bek Tengah di Sepak Bola Modern

Pada era sepak bola modern, posisi pemain tampaknya tak lagi menjadi patokan peran di lapangan. Salah satunya peran bek tengah yang berkembang jauh lebih kompleks daripada sekadar bertahan. Mereka mulai dilibatkan dalam membangun serangan, membaca permainan, dan bahkan menjadi pemimpin di lapangan.
Peran tersebut merupakan akibat dari evolusi taktik yang menuntut bek tengah memainkan peran yang lebih vital. Namun, pada masa lalu, peran seorang bek tengah juga tak hanya bertahan. Hal tersebut sudah dilakukan oleh para sweeper yang keberadaannya juga didefinisikan sebagai bek tengah pada sepak bola modern.
1. Menjaga lini belakang adalah tugas utama
Tugas utama bek tengah tetap berada di lini belakang. Mereka bertanggung jawab untuk menjaga pertahanan untuk mencegah lawan mencetak gol. Secara tradisional, mereka ditugaskan untuk menghalau serangan lawan dengan membaca permainan, memahami momen untuk tekel, memblokir tembakan, atau menghalau bola dari zona berbahaya.
Selain itu, bek tengah juga harus membangun komunikasi dengan baik. Mereka memegang komando penuh saat bertahan atas para pemain lain, termasuk kiper. Hal itu untuk memastikan semua pemain bertahan dengan baik, semua lawan terkawal, dan transisi menyerang dan bertahan berjalan sesuai kebutuhan.
2. Evolusi penyerang juga berdampak kepada kemampuan bertahan
Kemampuan bertahan dalam situasi satu lawan satu adalah keterampilan penting bagi bek tengah modern. Sebab, mereka tak hanya melawan tipe penyerang tradisional yang besar, kuat berduel, dan garang di kotak penalti. Namun, mereka memiliki musuh baru, yakni penyerang cepat nan cerdik yang bergerak ke luar mencari bola.
Untuk melawan penyerang modern yang cepat ini, bek tengah harus pintar dalam memposisikan diri. Mereka harus berusaha mengurangi ruang bagi lawan dan meminimalkan risiko menghadapi satu lawan satu. Dengan hal tersebut, mereka bisa memaksimalkan keputusan intersep yang tepat ketimbang mengejar para penyerang cepat.
3. Bek tengah modern akan ikut membangun serangan
Bek tengah modern tidak hanya berperan sebagai penjaga pertahanan, tetapi juga sering terlibat dalam membangun serangan dari belakang. Ini menjadi bagian penting dari filosofi permainan banyak tim modern yang menerapkan sistem permainan build-up play. Bek tengah yang sebelumnya lebih banyak berfokus pada bertahan, kini harus memiliki keterampilan penguasaan bola dan distribusi yang baik.
Dengan kemampuan mengoper bola yang akurat baik jarak dekat maupun jarak jauh, bek tengah dapat menjadi penghubung antar lini. Proses itu menciptakan peluang untuk transisi serangan. Bek tengah yang mampu mengirimkan umpan panjang ke lini depan atau ke pemain sayap bisa membuka ruang bagi tim untuk menyerang dengan cepat.
Salah satu contoh paling terkenal adalah bek tengah Liverpool, Virgil van Dijk. Pemain asal Belanda ini memiliki kemampuan untuk memberikan umpan panjang yang tepat sasaran. Kemampuannya itu memiliki pengaruh besar dalam penyerangan The Reds, terutama saat lini tengah mangalami kebuntuan.
4. Bek tengah adalah pemimpin di lapangan
Bek tengah modern seringkali dipilih sebagai pemimpin di lapangan, baik menjadi kapten tim atau sekadar pemberi komando. Posisinya membuat mereka bisa memiliki pandangan yang jelas terhadap keseluruhan permainan. Hal tersebut memungkinkan untuk membuat keputusan taktis yang krusial bagi dirinya ataupun pemain di posisi lain.
Tugas tersebut sudah dijalankan oleh Rio Ferdinand, Carles Puyol, Giorgio Chiellini, dan John Terry. Mereka memang bukan yang paling menonjol. Namun, peran mereka di lapangan sangat berpengaruh untuk memotivasi dan mengorganisir posisi pemain lain.
Mereka seperti tahu kapan tim perlu melakukan tekanan atau mundur untuk bertahan dan menghindari serangan balik. Mereka mengantisipasi pergerakan lawan dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pola serangan dari tim lawan. Itulah yang menjadi salah satu kunci dalam taktik dan formasi sepak bola modern.
5. Peran bek tengah dalam situasi bola mati
Bek tengah juga memiliki peran penting dalam situasi set-piece atau bola mati. Situasi ini berlaku baik saat bertahan maupun menyerang. Dengan postur tinggi, para bek tengah biasanya sangat unggul dalam memanfaatkan bola mati melalui operan yang akurat.
Ketika bertahan, bek tengah harus menjaga pemain lawan yang berpotensi menjadi ancaman. Caranya tentu dengan pengawalan, memblokir bola, dan menghalau umpan silang. Selain itu, mereka juga memegang komando untuk memerintahkan rekan setimnya di situasi ini.
Sedangkan, saat menyerang, bek tengah bisa menjadi ancaman di depan gawang lawan. Bek tengah yang memiliki kemampuan mencetak gol dari situasi set-piece seringkali memberikan keuntungan besar apalagi saat tim kesulitan mencetak gol. Virgil van Dijk, Sergio Ramos, dan Antonio Ruediger menjadi beberapa bek yang hebat dalam urusan ini.
6. Sweeper adalah representasi bek tengah modern pada masa lalu
Sebelum bek tengah modern berkembang seperti sekarang, posisi sweeper juga memiliki tanggung jawab yang hampir serupa. Kemampuan bermain mereka terbilang komplet dengan dan menjadi komando di lini pertahanan. Namun, mereka memiliki kebebasan untuk ikut menyerang dan membawa bola maju ke depan.
Salah satu yang paling legendaris adalah Franz Beckenbauer. Sebagai sweeper, Beckenbauer berfungsi sebagai pemain terakhir yang berdiri di depan kiper, sebagai komando para bek tengah. Namun, ketika tim menyerang, ia ikut maju ke depan untuk mendistribusikan bola bahkan ikut mencetak gol.
Meski tampak sama, bek tengah modern dan sweeper masih memiliki perbedaan. Perbedaan mendasar antara sweeper dan bek tengah modern terletak di tingkat kebebasan yang dimiliki. Bek tengah modern lebih terikat di posisi mereka dan lebih terfokus pada organisasi pertahanan tim. Sementara, sweeper memiliki kebebasan lebih untuk bergerak ke depan dan berpartisipasi dalam distribusi bola di situasi open play.
Meskipun posisi sweeper sudah jarang digunakan saat ini, banyak elemen dari gaya bermain mereka yang masih diikuti. Peran mereka kini lebih dibebankan kepada bek tengah dengan tugas ganda, dalam menyerang dan bertahan. Sedangkan, untuk posisi sweeper sendiri seperti dihilangkan.
Peran bek tengah modern tidak lagi sekadar bertahan. Mereka dituntut untuk mengerti situasi pertandingan secara keseluruhan. Keterampilan teknis, kecerdasan taktik, serta komunikasi yang baik menjadi kunci kesuksesan posisi ini pada era sepak bola modern.