Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perang Bintang, 8 Daerah Berebut Juara Nasional

Head Coach MilkLife Soccer Challenge Timo Scheunemann, Business Unit Head (Dairy)  Didiet Fadriana Abdulkadir (tengah), Program Director MilkLife Soccer Challenge Teddy Tjahjono (kanan). (Dok Istimewa)
Intinya sih...
  • 112 pesepak bola putri belia terbaik siap bertanding di MilkLife Soccer Challenge All-Stars 2025 di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah.
  • Peserta harus menjalani seleksi bersama eks pelatih Timnas Putri Indonesia, Timo Scheunemann, untuk masuk skuad All-Stars masing-masing wilayah.
  • Turnamen ini mengadopsi format 7vs7 dengan sistem pertandingan setengah kompetisi (fase grup, knockout, semifinal, dan final) dengan durasi permainan 2x15 menit.

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 112 pesepak bola putri belia terbaik bakal mewakili daerahnya masing-masing untuk mentas dalam ajang bergengsi level usia dini MilkLife Soccer Challenge All-Stars 2025. Gelaran itu bakal berlangsung di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah pada 24-26 Januari 2025.

Delapan wilayah yang mentas di ajang ini Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Kudus, Solo, Yogyakarta dan Surabaya. Masing-masing mengirimkan dua tim, yakni di KU-10 dan KU-12, untuk  bersaing jadi yang terbaik.

1. Sepak bola putri dimulai dari nol

Head Coach MilkLife Soccer Challenge Timo Scheunemann saat memberi keterangan. (Dok Istimewa)

Tak langsung mendapat jaminan masuk, para pemain ini juga harus menjalani seleksi lagi bersama eks pelatih Timnas Putri Indonesia, Timo Scheunemann, untuk masuk skuad All-Stars masing-masing wilayah dalam ajang ini.

Sementara, Timo sangat antusias menunggu aksi para pemain di delapan wilayah tersebut, yang sempat menjalani seleksi dengannya. Walau dia merasa masih belum maksimal, para pemain yang mentas nanti dipastikan memiliki potensi dan kualitas menjanjikan.

“Sepak bola putri kita betul-betul di level satu atau starting point, namun demikain saya lihat talenta yang didapat sudah melebihi ekspektasi,” kata Timo dengan nada optimistis.

Turnamen ini juga menggaet guest star yang merupakan pemain dari Sekolah Sepak Bola (SSB) pilihan tim talent scouting. Kehadiran atlet belia ini bertujuan untuk menambah nilai kompetitif serta meningkatkan akselerasi peserta jebolan MilkLife Soccer Challenge. Adapun dalam satu tim terdapat maksimal dua guest star.

2. Direktur Olahraga Persib sebut pemilihan pemain pakai metode timnas

Program Director MilkLife Soccer Challenge Teddy Tjahjono saat memberi keterangan. (Dok. Istimewa)

Sementara, eks Direktur Olahraga Persib, Teddy Tjahjono, yang merupakan Program Director ajang ini, juga antusias menyaksikan para pemain all-star mentas. Dia mengakui, format turnamen ini mengacu pada pembentukan timnas yang memanggil para pesepakbola terbaik dari berbagai penjuru Indonesia.

Dengan format serupa, diharapkan dapat memberikan spirit dan motivasi tinggi bagi para peserta agar memberikan aksi-aksi terbaik di lapangan.

“Di level nasional, ada Timnas yang merupakan gabungan para pemain sepak bola terbaik di negeri ini dari berbagai klub. Semangat itu juga yang ingin kami bangun. Mereka datang dari berbagai wilayah di Indonesia dengan energi yang sama, yaitu berjuang menjadi pesepakbola putri terbaik Indonesia di masa depan,” ujar Teddy.

“Ini permulaan yang baik, suatu wadah dan ajang yang baik untuk mereka bermain,” lanjut dia.

3. Aturan turnamen

Head Coach MilkLife Soccer Challenge Timo Scheunemann, Business Unit Head (Dairy)  Didiet Fadriana Abdulkadir (tengah), Program Director MilkLife Soccer Challenge Teddy Tjahjono (kanan). (Dok Istimewa)

Turnamen All-Stars ini mengadopsi format 7vs7 dengan sistem pertandingan setengah kompetisi (fase grup, knockout, semifinal, dan final). Durasi permainan 2x15 menit dan jeda istirahat selama 5 menit.

Setiap tim diperkuat 14 pemain (termasuk cadangan), 3 pelatih (termasuk ofisial), dan 1 kitmen dengan ketentuan setiap peserta yang didaftarkan harus turut bermain. Luasan lapangan 50x35 meter dan gawang berukuran 2 x 5 meter.

“Dengan hadirnya turnamen-turnamen di berbagai jenjang usia ini, diharapkan dapat mendorong para stakeholder seperti sekolah sepak bola (SSB), pegiat sepak bola hingga federasi untuk bersama-sama memiliki semangat tinggi mengembangkan cabang olahraga ini. Sehingga di waktu yang tidak lama lagi, kita memiliki banyak pesepak bola putri berbakat yang siap menjadi srikandi pembela Indonesia di kancah dunia,” kata Teddy menegaskan.

 

Grup A

Bandung (Seeded 1)

Kudus ( (Seeded 2)

Solo

Tangerang

 

Grup B

Jakarta  (Seeded 1)

Surabaya  (Seeded 2)

Yogyakarta

Semarang

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us