Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Performa 4 Pemain Pinjaman Burnley per November 2024

ilustrasi stadion sepak bola (unsplash.com/marcoscgs)

Burnley sedang menunjukkan etos kerja impresif, khususnya di Championship Inggris 2024/2025. Sejauh ini, tim asal Lancashire tersebut sanggup tampil konsisten sehingga sangat diperhitungkan oleh lawan. Hingga pekan ke-18, mereka untuk sementara berhasil menghiasi papan atas dengan menduduki peringkat kedua di kasta kedua sepak bola Inggris. Ini menjadi bekal penting bagi The Clarets mengamankan tiket promosi ke English Premier League (EPL) 2025/2026.

Burnley sendiri aktif mengubah komposisi skuad setelah mengalami degradasi dari EPL pada musim panas 2024 yang lalu. Selain itu, mereka juga ditinggal oleh Vincent Kompany yang setuju melatih Bayern Munich. The Clarets kemudian menunjuk Scott Parker sebagai juru taktik anyar yang disodori kontrak berdurasi sampai 2027.

Selain itu, Burnley juga telah melepas banyak penggawa. Tak berdiam diri, skuad asal Lancashire tersebut lantas sibuk merekrut tenaga baru. Dari 17 nama yang sukses merapat ke Turf Moor Stadium, terdapat 4 pemain berstatus pinjaman dari tim lain. Lantas, siapa saja pinjaman yang dimaksud dan seperti apa performanya bersama The Clarets pada paruh musim 2024/2025? Berikut ulasannya!

1. Jeremy Sarmiento menambah kedalam karena sanggup mengisi beberapa posisi di Burnley

Sejauh ini, Jeremy Sarmiento lebih sering memulai pertandingan dari bangku cadangan Burnley. Meski begitu, kehadirannya sukses menambah kedalaman kekuatan karena sanggup mengisi beberapa posisi seperti penyerang sayap kiri, gelandang kiri, dan gelandang serang tergantung kebutuhan taktik The Clarets. Hingga pekan ke-18 pada 2024/2025, dirinya telah berkontribusi sebanyak 13 pertandingan dengan mengemas 2 gol di semua kompetisi.

Sebelum berseragam Burnley, Jeremy Sarmiento didatangkan oleh Brighton & Hove Albion dari Benfica U-19 pada musim panas 2021. Namun, pesepak bola berkebangsaan Ekuador ini lebih sering berkutat dengan cedera. Hal tersebut membuat kontribusinya bersama The Seagulls berjalan kurang optimal. Sejauh ini, Sarmiento sendiri baru diturunkan sebanyak 21 kali dengan menyumbang 1 gol dan 2 assist.

Selepas pulih, Jeremy Sarmiento sulit bersaing dengan penggawa lain di lini depan Brighton & Hove Albion. Dirinya lantas dipinjamkan kepada beberapa tim seperti West Browich Albion dan Ipswich Town. Ini dilakukan agar talenta yang kini berusia 22 tahun ini tetap mendapat menit bermain dan pengalaman.

Selepas bertualang, Jeremy Sarmiento kembali memperkuat Brighton & Hove Albion pada musim panas 2024. Dia masih menyisakan kontrak sampai 2027 bersama The Seagulls. Hanya bertahan singkat, dirinya tidak masuk skema taktik dari sang pelatih yaitu Fabian Hurzeler sehingga dipinjamkan lagi dan kali ini kepada Burnley. Sarmiento rencananya berseragam The Clarets sampai Mei 2025.

2. Jaidon Anthony hampir sulit tergeser dari daftar starter Burnley

Tak butuh waktu adaptasi lama, Jaidon Anthony sukses bertransformasi sebagai salah satu kunci permainan Burnley. Pesepak bola kelahiran London ini hampir sulit tergeser dari daftar starter sehingga mendapat banyak menit bermain. Selain penyerang sayap kiri, dirinya juga bisa menempati posisi penyerang sayap kanan, gelandang kanan, dan gelandang kiri The Clarets. Hingga pekan ke-18 pada 2024/2025, Anthony telah mengemas 2 gol dan 2 assist dari 15 pertandingan di Championship.

Sebelumnya, Jaidon Anthonya didapatkan secara gratis oleh Bournemouth dari akademi Arsenal pada musim panas 2016. Pesepak bola yang kini berusia 25 tahun ini kemudian kembali ditempa bersama akademi The Cherries. Dirinya diberikan kesempatan untuk merasakan atmosfer persaingan di berbagai kelompok umur. Anthony bahkan sempat dipinjamkan kepada Weymouth agar performanya makin matang dan berkembang.

Kerja kerasnya berbuah manis, Bournemouth setuju mempromosikan Jaidon Anthony ke skuad senior pada musim panas 2020. Dirinya juga masih menyisakan kontrak yang berlaku sampai 2027. Pemain bertinggi 183 tersebut perlahan mulai mendapat kepercayaan untuk mewarnai daftar starter The Cherries.

Seiring berjalannya waktu, Jaidon Anthony kembali kehilangan tempat utama sehingga harus puas melakoni peran sebagai pelapis di Bournemouth. Ini juga memengaruhi menit bermain yang diterima. Sejauh ini, dia sudah membuat total penampilan sebanyak 93 kali dengan menyumbang 12 gol dan 10 assist bersama The Cherries.

Minim kesempatan, Bournemouth setuju mengirim Jaidon Anthony dengan status pinjaman kepada Leeds United pada tenggat waktu musim panas 2023. Tak berjalan lancar, dirinya ternyata lebih sering memulai pertandingan dari bangku cadangan sehingga kontribusinya kurang optimal. Anthony diturunkan sebanyak 38 kali dengan mencetak 2 gol dan 2 assist untuk The Peacocks.

Selepas itu, Jaidon Anthony kembali membela Bournemouth pada musim panas 2024. Sayangnya, dia tidak masuk skema taktik sehingga The Cherries meminjamkannya lagi dan kali ini kepada Burnley. Penyerang sayap ini akan membela The Clarets sampai Mei 2025 dengan opsi pembelian.

3. Bashir Humphreys memperkaya pilihan di jantung pertahanan Burnley

Bashir Humphreys mampu memperkaya pilihan rotasi, terutama di jantung pertahanan Burnley. Pesepak bola kelahiran Exeter tersebut sering mendapat kesempatan untuk tampil sejak menit pertama. Meski posisi aslinya bek tengah, dirinya malah harus menjalankan peran bek kanan dan bek kiri sesuai skema permainan The Clarets. Hingga pekan ke-18 pada 2024/2025, dia sudah menunjukkan sumbangsihnya sebanyak 13 pertandingan di berbagai kompetisi.

Bashir Humphreys sendiri bergabung dengan akademi sepak bola Chelsea setelah didatangkan dari Reading U-18 pada musim panas 2019. Talenta yang kini berusia 21 tahun ini merasakan persaingan di semua kategori umur. Tak hanya itu, dirinya bahkan dipinjamkan kepada beberapa tim seperti SC Paderborn dan Swansea City agar menambah menit bermain dan pengalaman. Berkat kinerja menjanjikan, Humphreys tercatat sudah merumput bersama skuad senior The Blues sebanyak dua pertandingan.

Chelsea kemudian benar-benar mempromosikan Bashir Humphreys ke skuad senior pada musim panas 2024. Dirinya juga menyisakan kontrak yang berdurasi sampai 2027. Namun, dia masih kalah bersaing dengan penggawa lain sehingga The Blues meminjamkannya kepada Burnley. Bek bertinggi 186 cm tersebut akan berkarier bersama The Clarets sampai Mei 2025 dengan opsi pembelian.

4. Zian Flemming tidak tampil secara reguler lantar beberapa kali berkutat dengan cedera

Zian Flemming ternyata tidak tampil secara reguler bersama Burnley. Hal tersebut terjadi lantaran ia beberapa kali berkutat dengan masalah cedera. Meski begitu, kehadirannya penting demi meningkatkan persaingan dalam skuad. Selain gelandang serang, pesepak bola berkebangsaan Belanda ini juga mampu bertugas sebagai penyerang tengah The Clarets. Hingga pekan ke-18 pada 2024/2025, Flemming sudah mengukir 1 gol dan 1 assist dari 9 pertandingan di Championship.

Zian Flemming sendiri sudah mengenal atmosfer sepak bola Inggris karena sebelumnya didatangkan Millwall dari Fortuna Sittard pada musim panas 2022. Dirinya dianggap sebagai rekrutan potensial sehingga dipagari kontrak berdurasi jangka panjang. Benar saja, dia kerap diturunkan sejak menit pertama. Selain itu, pemain kelahiran Amsterdam ini pernah mengisi beberapa peran di area tengah dan depan The Lions. Sejauh ini, Flemming membuat total kontribusi sebanyak 92 kali dengan mengukir 23 gol dan 8 assist.

Meski memiliki peran penting, Millwall setuju melepas Zian Flemming dengan status pinjam kepada Burnley pada tenggat waktu musim panas 2024. Talenta yang kini berusia 26 tahun ini memiliki pengalaman yang berguna meningkatkan kualitas permainan tim asal Lancashire tersebut. Dia rencananya berseragam The Clarets sampai Mei 2025 dengan opsi pembelian.

Keempat pemain pinjaman di atas telah menunjukkan performanya untuk Burnley pada paruh musim 2024/2025. Mereka semua sanggup menambah kedalaman kekuatan di berbagai area permainan. Jaidon Anthony menjadi yang paling sering diberikan kesempatan tampil sejak menit pertama. Sementara, Jeremy Sarmiento, Bashir Humphreys, dan Zian Flemming beberapa kali harus dirotasi tergantung skema taktik The Clarets.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tio Wahyu Utomo
EditorTio Wahyu Utomo
Follow Us