Plot Twist dan Ultimatum Antar Marquez ke Tim Utama Ducati

- Marc Marquez dipastikan jadi tandem Francesco Bagnaia di tim utama Ducati pada MotoGP 2025.
- Marquez awalnya dirayu pindah ke Pramac Racing, namun menolak dan mengancam akan pergi jika tak bergabung dengan tim utama Ducati.
- Jorge Martin yang tidak dapat kontrak baru segera bergabung ke Aprilia, sementara Enea Bastianini diprediksi akan hengkang dari Ducati.
Jakarta, IDN Times - Marc Marquez makin melesat di Ducati. Terbaru, dia dipastikan akan jadi tandem Francesco Bagnaia di tim utama pada MotoGP 2025, seiring kepergian Enea Bastianini.
Dilansir Autosport, Marquez sudah resmi jadi pembalap tim utama Ducati per Senin (3/6/2024). Ada cerita unik di balik promosinya Marquez ke tim utama ini. Nada-nada berbau ancaman sempat dikeluarkan pria asal Spanyol itu.
1. Awalnya Marquez diminta ke Pramac

Para petinggi Ducati pada awalnya ingin mempromosikan Jorge Martin ke tim utama musim depan. Dia bahkan sudah diberitahu mengenai hal ini dalam rentang waktu antara MotoGP Catalunya dan Italia.
Sementara, manajemen Ducati sempat meyakinkan Marquez untuk pindah ke Pramac Racing, yang sebenarnya memiliki spesifikasi tak jauh dengan tim utama. Namun, dia menolaknya, dan merasa Pramac bukanlah opsi baginya.
2. Reaksi Marquez bikin Ducati takut

Reaksi Marquez ternyata mengejutkan para petinggi Ducati. Ditambah, dia juga mengancam akan pergi jika tak bergabung dengan tim utama Ducati. Alhasil, mereka mengabulkan keinginan The Baby Alien.
Martin yang sudah sadar tidak akan dapat kontrak baru, segera bergerilya mencari tim lain. Tidak lama setelah kabar ini muncul, akun X MotoGP mengumumkan dia akan bergabung ke Aprilia di musim 2025, menggantikan Aleix Espargaro.
3. Lalu, ke mana Enea Bastianini?

Di sisi lain, Bastianini juga diprediksi akan hengkang dari Ducati. Ada beberapa tim yang sudah bernegosiasi dengan Bestia, mulai dari KTM, Aprilia, hingga Yamaha.
Marquez memang menunjukkan kebangkitannya bersama Gresini Racing di MotoGP 2024. Dia sukses naik podium tiga kali, dan lima kali jadi runner-up di sprint race. Tak pelak, Ducati pun menjadikannya pembalap di tim utama.