Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rapor Juara Europa League di Champions League dalam 5 Musim Terakhir

ilustrasi lapangan sepak bola (unsplash.com/Pedram Raz)

Arsène Wenger, mantan pelatih Arsenal, baru-baru ini melontarkan pendapatnya terkait salah satu privilege yang didapatkan oleh klub yang menjuarai Europa League. Pria yang pada 2025 ini menjabat sebagai kepala pengembangan sepak bola global untuk Fédération Internationale de Football Association (FIFA) tersebut berpendapat bahwa tak seharusnya klub juara Europa League diberi satu tiket ke UEFA Champions League pada musim berikutnya. Pria berusia 75 tahun tersebut menyatakan bahwa kebijakan tersebut seharusnya dikaji ulang oleh Union of European Football Associations (UEFA).

Pernyataan Wenger ini memicu kembali perdebatan mengenai efektivitas dan dampak dari kebijakan tersebut di kompetisi antarklub Eropa. Salah satu cara untuk menilai dampaknya adalah dengan melihat performa para juara Europa League ketika berlaga di Champions League pada musim setelah mereka meraih gelar. Artikel ini akan mengulas rapor para juara Europa League dalam lima musim terakhir saat tampil di kompetisi tertinggi antarklub Eropa, untuk menjawab apakah mereka memang pantas diberi tiket langsung.

1. Sevilla gugur pada babak 16 besar Champions League 2020/2021

Sevilla adalah klub yang merengkuh gelar juara di Europa League 2019/2020. Mereka meraih prestasi tersebut setelah melakoni laga sengit dengan raksasa Italia, Inter Milan, di final. Tim besutan Julen Lopetegui mengalahkan Nerazzurri dengan skor tipis 3-2.

Namun, Sevilla tak memiliki nafas panjang di Champions League 2020/2021. Setelah finis sebagai runner-up fase grup, langkah mereka terhenti pada babak 16 besar. Borussia Dortmund menyingkirkan mereka dengan agregat 5-4. 

2. Villarreal menembus semifinal Champions League pada 2021/2022

Setelah Sevilla, klub Spanyol kembali keluar sebagai juara di Europa League 2020/2021. Kali ini, giliran Villarreal yang berhasil mengangkat trofi dengan mengalahkan Manchester United melalui drama adu penalti di final. Prestasi tersebut tak diraih dengan mudah mengingat Villarreal juga sempat bertemu Arsenal di semifinal. Menariknya, itu sekaligus menjadi satu-satunya trofi yang pernah dimenangi oleh Villarreal sepanjang sejarah.

Villarreal kemudian menunjukkan performa yang mengejutkan di Champions League 2021/2022. Mereka melaju hingga semifinal dengan menyingkirkan beberapa klub unggulan, seperti Bayern Munich dan juventus. Namun, Liverpool menghentikan langkah mereka di semifinal dengan agregat 5-2.

3. Eintracht Frankfurt terhenti pada babak 16 besar Champions League 2022/2023

Eintracht Frankfurt menjadi satu-satunya klub Jerman yang menjuarai Europa League sejak 2009. Mereka merengkuh gelar tersebut dengan mengalahkan Rangers, klub asal Skotlandia, melalui babak adu penalti di final pada 2021/2022. Dalam perjalanan menuju final, Eintracht Frankfurt sempat menyingkirkan Real Betis dan Barcelona.

Eintracht Frankfurt kemudian mencatatkan sejarah dengan tampil untuk pertama kalinya di Champions League pada 2022/2023. Namun, mereka hanya mampu melaju ke babak 16 besar. Napoli menyingkirkan mereka dengan agregat telak 5-0.

4. Sevilla tak lolos dari fase grup Champions League 2023/2024

Sevilla mengukuhkan diri sebagai jagoan di Europa League dengan kembali meraih gelar juara pada 2022/2023. Mereka melaju ke final setelah sempat melibas PSV Eindhoven, Fenerbahce, Manchester United, dan Juventus pada fase-fase sebelumnya. Los Nervionenses kemudian membawa pulang trofi juara dari Puskás Aréna setelah mengalahkan AS Roma di final.

Namun, Sevilla tak mampu berbuat banyak di Champions League 2023/2024. Mereka tak lolos dari fase grup lantaran hanya finis sebagai juru kunci atau peringkat keempat. Saat itu, mereka bersaing di grup B dengan Arsenal, PSV Eindhoven, dan RC Lens.

5. Atalanta tak lolos ke babak 16 besar Champions League 2024/2025

Atalanta mencatatkan sejarah dengan memenangi trofi kompetisi Eropa untuk pertama kalinya pada 2023/2024. Di bawah kendali Gian Piero Gasperini, mereka melaju kencang dan mengalahkan Bayer Leverkusen dengan skor telak 3-0 di final. Ademola Lookman menjadi bintang dengan mencetak semua gol tersebut.

Sayangnya, Atalanta tak mampu menembus babak 16 besar Champions League 2024/2025. Mereka disingkirkan oleh Club Brugge dengan agregat 5-2 pada fase play-off. Padahal, klub berjuluk La Dea tersebut sempat tampil apik di league phase dengan finis di peringkat ke-9 dari total 36 klub.

Pencapaian juara Europa League saat tampil di Champions League pada musim berikutnya dalam 5 musim terakhir cukup beragam. Villarreal menjadi tim dengan performa terbaik dengan menembus semifinal pada 2021/2022. Di sisi lain, ada Sevilla yang sempat tak lolos dari fase grup karena hanya finis sebagai juru kunci pada 2023/2024.

Hal ini menunjukkan bahwa tiket otomatis ke Champions League bukan jaminan kesuksesan, namun juga bukan kebijakan yang sepenuhnya keliru. Pada akhirnya, evaluasi terhadap aturan ini memang layak dilakukan, tetapi perlu didasari oleh analisis menyeluruh, bukan sekadar asumsi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo
EditorAtqo
Follow Us