FIFA Tak Sebut Israel saat Cabut Status Indonesia, Malah Kanjuruhan

Jakarta, IDN Times - FIFA sama sekali tak menyebut kasus Israel dalam pernyataan resminya saat mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Dalam suratnya, FIFA justru menyinggung kasus lain.
Dalam kalimat pembuka, FIFA hanya menyatakan "situasi terkini", hingga akhirnya memutuskan untuk mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah.
"FIFA telah memutuskan, mempertimbangkan situasi terkini, Indonesia dicopot sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023," begitu pernyataan FIFA.
1. Fokus ke Tragedi Kanjuruhan
Selanjutnya, FIFA menjelaskan kalau mereka akan menentukan tuan rumah baru pengganti Indonesia. Selanjutnya, FIFA menyatakan masih membantu Indonesia dalam proses transformasi sepak bola Indonesia. Di sinilah poin menariknya.
"FIFA menggarisbawahi, meski keputusan ini diambil, tetap berkomitmen secara aktif membantu PSSI dalam kerja sama erat dan dengan dukungan Presiden Joko Widodo, dalam transformasi sepak bola Indonesia menyusul tragedi yang terjadi pada Oktober 2022 silam," begitu pernyataan FIFA.
2. FIFA tetap bantu Indonesia
Artinya, FIFA lebih fokus pada penyelesaian dan proses transformasi sepak bola Indonesia. Tim FIFA yang sudah berkantor di Jakarta juga tetap memberikan asistensi demi memperbaiki sepak bola nasional.
"Anggota FIFA akan melanjutkan untuk melayani Indonesia di beberapa bulan ke depan dan asistensi PSSI di bawah arahan Presiden Erick Thohir," tulis FIFA.
3. Indonesia kini terancam sanksi
Setelah status tuan rumah Indonesia dicabut, kini muncul kekhawatiran lain. Indonesia bisa disanksi dan itu terdapat pula dalam pernyataan FIFA.
Sanksi yang dijatuhkan baru akan ditentukan di kemudian hari, karena pertemuan antara Presiden FIFA, Gianni Infantino, serta Erick Thohir masih kembali digelar.