Timnas Indonesia Segera Pakai Jersey Anyar, Diproduksi Erspo

Jakarta, IDN Times - PSSI memastikan Timnas Indonesia bakal memakai jersey anyar pada Maret 2024. Itu setelah federasi meresmikan Erspo sebagai apparel skuad Garuda selanjutnya, Senin (22/1/2024).
Saat ini Rafael Struick dan kawan-kawan masih mengenakan jersey Mills. Nah, kerja sama antara PSSI dan Mills sendiri bakal berakhir pada Februari 2024 mendatang.
"Saya melihat ketulusan hati dari Erspo bahwa mereka mau sama-sama mengapresiasi. Karena itu menjadi bagian benefit juga buat kami," kata Erick Thohir dalam peluncuran PSSI x ERSPO di FX Sudirman, Senin (22/1/2024).
1. Konsepnya pakai filosofi suporter

Erspo merupakan lini usaha dari Erigo, selaku merek fesyen lokal yang cukup ternama di tanah air. Brand ini didirikan oleh pengusaha muda, Muhammad Sadad.
Baik PSSI dan Erspo belum memberikan bocoran terkait desain yang nantinya dikenakan skuad Garuda. Namun, disebut Erick, filosofi dari jersey tim Merah Putih nanti adalah suporter.
"Waktu diskusi saya juga mencontohkan beberapa jersey yang dari berbagai cabang olahraga tidak hanya bola dan basket, yang saya bilang menarik gitu," ujar Erick.
"Ternyata dari pihak Erspo sudah bisa menjawab pemikiran saya, dengan beberapa filosofinya, ya, dan yang menarik berbasis kepada grassroot, yaitu fans sepak bola, suporter," lanjut dia.
2. Berapa lama kontrak kerja samanya?

Nantinya, kerja sama ini akan berlangsung selama dua tahun ke depan. Nilai kerja samanya cukup fantastis, yakni mencapai Rp16,5 miliar. Erspo memenangkan tender setelah bersaing dengan 20 merek lain.
"Bagaimana proses tender ini hampir diikuti oleh 20 brand, ini pertama kali. Dan nilainya ini, wow, 16,5 miliar," ujar Ketum PSSI tersebut.
3. Bakal dipakai di Kualifikasi Piala Dunia

Karena launching pada Maret 2024, Timnas Indonesia berkesempatan debut dengan jersey baru saat laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Tim besutan Shin Tae Yong dijadwalkan melawan Vietnam dalam laga kandang dan tandang pada 21 dan 26 Maret 2024.
"Jadi selama ini suporter yang diposisikan sebagai, tentu diharapkan datang mendukung [ke stadion], tetapi di filosofi yang kami bangun, justru filosofi suporter itu menempel di jersey-nya," ucap Erick.