Timnas Putri Gagal Bersinar, PSSI Rencana Adakan Liga Sepak Bola Putri

Palembang, IDN Times - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berencana untuk mengadakan kompetisi atau liga sepak bola untuk perempuan. Wacana tersebut kembali mencuat setelah Indonesia dibungkam tim nasional Taiwan 4 gol tanpa balas di Jakabaring, Palembang, Minggu (19/8).
"Tadi pak ketua (Ketua PSSI) sudah bilang (untuk mengadakan liga sepak bola perempuan). Teknisnya saya kurang tahu, tapi wacana itu sudah semakin galak," kata pelatih Indonesia Satia Bagda Ijatna kepada IDN Times seusai pertandingan.
1. Banyak mengambil atlet futsal untuk memperkuat timnas

Ijatna mengungkapkan bahwa ia kesulitan untuk memenuhi materi pemain. Alhasil, ia banyak menarik atlet dari berbagai cabang olahraga. Futsal adalah penyumbang atlet terbanyak untuk skuat sepak bola putri,
"Yang sekarang ini banyak dari futsal memang. Tapi itu bukan dari futsal awalnya. Dari pemain sepak bola, karena gak ada kompetisi akhirnya main futsal, makanya dibiang banyak itu pemain futsal," tambahnya.
2. Tidak memiliki pemain pengganti yang memadai

Kendala lain yang dihadapi Ijatna adalah masalah kemampuan pemain. Dia mengakui bila tim utama dengan pemain pengganti memiliki kualitas yang jauh berbeda. Oleh sebab itu, skuat utama dipaksa demi meraih hasil terbaik dan berdampak terhadap proses pemulihan yang kurang optimal.
"Tadi begitu saya lihat susunan pemain, ini semua yang main kemarin. Sedangkan Taiwan ada 5 pemain yang diistirahatkan. Pemain yang ada kami rotasi seadanya karena timpang dengan tim keduanya. Tapi tadi kata pak ketua ini demi pengalaman," sambut dia.
3. Pemain ingin ada liga untuk perempuan

Sementara, Norffince Boma selaku kapten berharap supaya pemerintah menggelar liga sepak bola untuk perempuan. Menurutnya hal itu penting supaya sepak bola putri Indonesia berkembang pesat.
"Jelas kami harus memperbaiki diri. Ini jadi pelajaran berharga bagi kami. Kami juga berharap nanti ada liga putri yang melibatkan Indonesia Barat, Timur, dan Tengah dan seleksinya harus benar juga. Pasti banyak yang lebih bagus dari kami. Jadi harus ada kompetisi supaya sepak bola Indonesia tidak ketinggalan," sambut Boma.