Timnas U-20 Ukir Rapor Buruk di Turnamen Toulon 2024

- Garuda Muda kalah dalam tiga laga penyisihan Grup B Turnamen Toulon 2024.
- Mereka kebobolan 11 kali dan hanya mampu mencetak satu gol, menjadi juru kunci Grup B.
- Timnas U-20 dipastikan gagal melaju ke fase gugur setelah tiga kekalahan beruntun.
Jakarta, IDN Times - Perjalanan Timnas Indonesia U-20 di Turnamen Toulon 2024 terbilang tak memuaskan. Garuda Muda mengukir rapor buruk, karena mengukir rententan hasil minor sepanjang perjalanannya dalam penyisihan Grup B.
Tim asuhan Indra Sjafri keok dalam tiga laga. Arkhan Kaka dan kawan-kawan digilas Ukraina, Panama, dan Jepang. Kekalahan itu memaksa Timnas U-20 menjadi juru kunci Grup B dengan nirpoin.
1. Timnas U-20 jadi lumbung gol

Fakta yang lebih menyakitkan, Garuda Muda selalu kalah secara telak. Mereka kebobolan 11 kali dan baru mampu menceploskan satu gol dalam turnamen edisi kali ini.
Timnas U-20 masih menyisakan satu laga lagi, yakni melawan Italia pada 12 Juni 2024 mendatang. Namun, dengan tiga kekalahan beruntun, Jens Raven dan kolega sudah dipastikan gagal untuk melaju ke fase gugur.
2. Bagaimana rapor Timnas U-20 edisi sebelumnya?

Rapor Garuda Muda pada edisi sebelumnya, yakni 2022 lalu, sebenarnya juga kurang memuaskan. Tapi, setidaknya di bawah arahan Dzenan Radoncic, Ronaldo Kwateh dan kawan-kawan mampu membukukan satu kemenangan.
Kemenangan itu didapat Indonesia saat membungkam Ghana dengan skor 1-0. Cukup disayangkan, Timnas keok 0-1 dari Venezuela dan menyerah 0-2 dari Meksiko hingga akhirnya finis di peringkat ketiga Grup B.
3. Hanya cari pengalaman

Pelatih Indra Sjafri menegaskan partisipasi Timnas U-20 di turnamen ini hanya untuk mencari pengalaman. Mereka diharapkan bisa berkembang lewat turnamen ini, demi tempat di Timnas senior.
"Ini adalah partisipasi ketiga kami di turnamen ini. Seperti biasanya, kami membawa kembali tim yang terdiri dari pemain U-20 untuk membantu mereka berkembang. Tujuan kami untuk membantu para pemain muda ini tumbuh sehingga mereka dapat bergabung dengan tim utama secepat mungkin," kata Indra Sjafri dilansir laman resmi PSSI.
Meski hasilnya kurang memuaskan, pemain yang tinggal mengambil sumpah kewarganegaraan, Jens Raven mengajak rekan-rekannya untuk memberikan performa terbaik di atas lapangan. Mengingat, banyak pemandu bakat yang hadir untuk mencari bibit potensial.
"Pemandu bakat yang hadir di sini juga membuat kami bisa berkembang lebih baik. Kami harus menunjukkan kualitas," ucap Jens Raven.