Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

UEFA Siap-siap Pindahkan Venue Final Liga Champions dari Rusia

Goal.com

Jakarta, IDN Times - UEFA sudah memastikan venue final Liga Champions dipindah dari Gazprom Arena, Saint Petersburg, Rusia. Keputusan ini diambil dalam rapat darurat Komite Eksekutif (Exco) UEFA yang digelar sepanjang Kamis (24/2/2022).

Memang, belum ada keputusan resmi yang diumumkan UEFA. Namun, sumber dalam UEFA, dilansir Goal International, memastikan kalau Saint Petersburg sudah dicabut haknya sebagai penyelenggara final Liga Champions.

1. Sanksi sosial buat Rusia

thestadiumbusiness.com

Keputusan ini diambil oleh UEFA atas dasar ingin memberikan sanksi sosial kepada Rusia yang memutuskan melakukan invasi kepada Ukraina. Sebelumnya, UEFA sudah menegaskan tak ada toleransi atas semua pihak yang telah melanggar hak asasi manusia, perdamaian, hingga Piagam Olimpiade.

Secara resmi, UEFA akan memutuskan pencabutan Saint Petersburg sebagai tuan rumah final Liga Champions pada Jumat (25/2/2022), bersamaan dengan venue penggantinya.

2. Wembley bukan pilihan

potret Wembley Stadium(wembleystadium.com)

Sejumlah stadion sudah dilirik oleh UEFA untuk bisa menggelar final Liga Champions pada 28 Mei 2022 mendatang. UEFA menyatakan stadion dengan Kategori Empat menjadi pilihan utama sebagai venue final Liga Champions.

Wembley Stadium awalnya sempat dibidik buat menggelar final Liga Champions menggantikan Gazprom Arena. Namun, tampaknya rencana itu tak bisa terwujud, karena Wembley dipakai buat play-off Championship menuju Premier League dalam waktu yang bersamaan.

3. Dampak luas ke sepak bola

football.london

Baru nasib venue final Liga Champions yang diketahui seiring dengan invasi Rusia ke Ukraina. Terkait permintaan Ukraina yang berharap agar klub-klub dan Timnas Rusia diberikan sanksi, belum ada kabar lanjutannya.

Sebenarnya, imbas dari invasi Rusia di sepak bola masih cukup luas. Sejumlah klub yang disponsori Gazprom selaku BUMN Rusia, mencabut logonya.

Schalke 04 menjadi salah satu klub yang mencabut logo Gazprom dari jerseynya sebagai bentuk sanksi terhadap Rusia. Kemudian, salah satu anggota Eksekutif Senior Gazprom juga mundur dari jajaran direksi Schalke karena takut mendapatkan sanksi dari Amerika Serikat dan sekutunya.

Bahkan, Chelsea kini juga tengah ketar-ketir karena Roman Abramovich terancam tak bisa berbisnis lagi di Inggris. Parlemen Inggris sudah membahas keberadaan Abramovich, yang dikenal dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us