Vanja Drkusic Tampil Baik di Euro 2024, Pantas Mentas dari Sochi

Perjalanan Slovenia di Euro 2024 boleh berakhir, tetapi ada satu nama yang haram buat diabaikan: Vanja Drkusic. Tidak seperti Jan Oblak, Benjamin Sesko, dan Jaka Bijol yang sudah dikenal publik atas keterlibatan mereka di liga top Eropa, Drkusic relatif tak terdeteksi karena statusnya sebagai pemain klub Rusia, PFC Sochi.
Mirisnya lagi, klub itu baru saja terelegasi dari Liga Primer Rusia (RPL) dan bakal berlaga di liga divisi kedua Rusia pada 2024/2025. Melihat performa apiknya di Euro 2024, rasanya tak adil membiarkannya bertahan di Sochi. Apa saja sih kontribusi Drkusic di Timnas Slovenia selama Euro 2024? Apa pula kekuatan yang bisa jadi pertimbangan klub elite Eropa meliriknya? Berikut profil singkatnya.
1. Grafik kariernya di klub tak begitu mulus

Sama seperti hampir semua pemain Timnas Slovenia, ia memulai kariernya dengan bergabung di sebuah akademi sepak bola lokal. Dari klub NK Krsko, ia ditarik ke tim muda SC Heerenveen dan bertahan selama 3 musim. Namun, Heerenveen ternyata tak tertarik menyertakannya dalam tim utama. Drkusic justru dijual ke klub Serie C, Rende Calcio. Hanya bertahan setengah musim, Drkusic kembali ke Slovenia dan bergabung dengan NK Bravo.
Pada Januari 2022, tawaran datang dari klub Rusia, PFC Sochi. Saat itu sanksi UEFA dan FIFA kepada Rusia belum berlaku dan Sochi sedang di atas angin alias menempati posisi runner-up di klasemen sementara RPL. Siapa sangka, pilihan itu ternyata justru membuat karier Drkusic terisolasi. Setelah invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi berlaku, PFC Sochi jadi satu dari sekian klub Rusia yang mengalami krisis keuangan. Sochi terpaksa menjual beberapa pemain kuncinya seperti Mateo Cassierra, Rodrigao, dan Aleksandr Kovalenko.
Berstatus pemain asing, Drkusic punya hak untuk memutus kontrak secara sepihak, tetapi sepertinya ia tak punya banyak pilihan selain bertahan. Pun klub masih membutuhkan kehadirannya. Drkusic bertahan di Sochi yang sedang tertatih-tatih secara finansial selama dua musim. Miris, ia tak berhasil membantu timnya bertahan menghadapi badai itu. Sochi yang sempat berada di papan atas pada musim 2021/2022 harus turun ke peringkat 10 pada 2022/2023 dan jadi juru kunci RPL pada 2023/2024.
2. Duetnya dengan Bijol ciptakan pertahanan solid Slovenia di Euro 2024

Meski klubnya mengalami krisis, Kek ternyata melirik potensi Vanja Drkusic di PFC Sochi. Tidak seperti Benjamin Sesko dan Jaka Bijol yang debut di Timnas Slovenia pada usia cukup belia, Vanja Drkusic baru dipanggil tim senior pada 2023 saat usianya 23 tahun untuk keperluan Kualifikasi Piala Eropa. Saat itu, ia lebih banyak dicadangkan oleh Matjaz Kek. Baru pada jeda internasional 2024, Kek memberinya kesempatan bermain penuh waktu. Melihat potensinya, Kek pun menambah menit bermainnya.
Sepanjang keikutsertaan Slovenia di Euro 2024, Drkusic selalu jadi pilihan utama Kek untuk lini belakang Slovenia. Drkusic sering dipasangkan dengan Bijol sebagai duo bek tengah. Ini mungkin keputusan terbaik yang dibuat Kek. Sepanjang fase grup, Slovenia sungguh sulit ditembus. Mereka tak terkalahkan dalam 3 laga dan baru menelan kekalahan pada fase gugur. Itu pun lewat adu penalti.
3. Saat yang tepat untuk meninggalkan Rusia dan menjajal liga top Eropa

Di Euro 2024, Drkusic berhasil melakukan 5 tackle sukses, 3 blok, dan memenangkan 27 duel perebutan bola dalam 4 pertandingan yang dilakoninya di turnamen itu. Drkusic punya stamina luar biasa, postur dan fisik yang ideal untuk seorang bek dan keberanian mengambil risiko. Hanya saja ia seringkali melakukan kesalahan saat tertekan, seperti yang berbuah kartu kuning pada babak 16 besar lawan Portugal.
Kontribusi besarnya untuk Timnas Slovenia di Euro 2024 bisa jadi jalan untuk mentas dari Rusia. Sungguh tak adil rasanya melihat ia harus bermain di liga kasta kedua pada 2024/2025. Namun, kontraknya yang tersisa setahun di Sochi berpotensi membuat kepindahannya tertunda. Selain ada potensi merekrutnya sebagai free agent, banyak klub Eropa yang enggan berurusan dengan klub Rusia selama sanksi berlaku.
Namun, bila Matvey Savonof yang berkebangsaan Rusia saja bisa pindah dari FC Krasnodar ke Paris Saint-Germain dengan biaya transfer fantastis, harusnya tak ada masalah berarti untuk pemain asing macam Vanja Drkusic. Kira-kira klub mana yang bisa jadi pelabuhan berikutnya untuk Drkusic?