Beberapa waktu lalu, POCO F7 Series telah rilis di Indonesia. Seri teratas dari POCO ini menegaskan komitmennya untuk menghadirkan teknologi berperforma tinggi dan bervalue. Keduanya dirancang untuk memberikan performa unggul secara menyeluruh, yang didukung oleh teknologi tercanggih.
Dalam acara "Bongkar POCO F7 Series - Fearless: Ultrapower Unleashed" yang digelar di Jakarta, pada Selasa (03/06/2025), mereka melakukan teardown daripada POCO F7 Pro dan POCO F7 Ultra.
Saat casing belakang POCO F7 Ultra dan POCO F7 Pro dilepas, "otak" utama dari performanya langsung terlihat. Snapdragon 8 Elite Mobile Platform menggunakan proses 3nm TSMC.
Chipset terlihat lebih kecil dan padat, membuat performanya bisa melesat tinggi banget namun tetap irit baterai. CPU naik sampai 45 persen dan GPU 44 persen lebih Cepat. Kemudian, konsumsi daya CPU turun sampai 52 persen dan GPU sampai 46 persen.
Sedangkan di POCO F7 Pro, akan terdapat Snapdragon 8 Gen 3 Mobile Platform dengan proses 4nm. Secara fisik, chipset-nya sedikit lebih besar dibanding 3nm di F7 Ultra.
Di POCO F7 Ultra mereka menanamkan VisionBoost D7, chipset grafis khusus pertama dari POCO yang terletak di dekat chipset utama. Ini bermanfaat untuk Smart Frame Rate agar frame rate tetap stabil di 120 frame per detik.
Lalu terdapat kemampuan resolusi 2K Super Resolution yang membuat gambar di layar semakin tajam dan detail. VisionBoost D7 juga dukung fitur Game HDR (High Dynamic Dynamic Range) yang membuat warna game makin hidup dan kontras.
Teknologi Dual-core Visuals membuat visual game jadi lebih efisien dan mulus. Semua performa visual ini diatur WildBoost Optimization 4.0, yang membuat Snapdragon 8 Elite Mobile Platform dan VisionBoost D7 kerja maksimal.
Dibalik motherboard series ini, terdapat sistem pendinginan LiquidCool Technology 4.0 yang dikombinasikan dengan sistem 3D Dual-Channel IceLoop dan loop heat pipe jumbo berukuran 5400mm².
Vapor chamber (ruang uap) memiliki area yang luas, berupa lempengan tembaga tipis yang melebar. Sehingga panas dari chipset langsung disedot ke vapor chamber. Panasnya akan berubah jadi uap, menyebar ke seluruh permukaan, kembali lagi menjadi cairan. Proses inilah yang membuat panas cepat tersebar dan hilang, menjaga performa tetap stabil.
POCO F7 Ultra mempunysi jalur-jalur pendingin yang didesain sedemikian rupa agar panasnya tidak berkumpul di satu titik, tapi tersebar rata ke seluruh bodi, terutama bagian belakang hape. Sistem distribusi panas ini bisa nurunin suhu SoCsampai 3 derajat C.
"Ini penting banget buat ngejaga performa chipset biar enggak throttling pas lagi ngegame berat atau kerja keras," kata Jeksen, Product Marketing Manager POCO Indonesia.
POCO F7 Ultra membawa kapasitas baterai 5300mAh. Manajemen dayanya diatur oleh POCO Surge P3 dan chipset pengelolaan baterai Surge G1. POCO Surge P3 adalah chipset khusus yang mengatur kecepatan pengisian daya, terletak di dekat port pengisian daya atau motherboard. Dengan 120W HyperCharge, baterai bisa terisi 100 persen diklaim dalam waktu 34 menit.
Sedangkan Surge G1 berperan untuk membuat baterai tidak cepat boros dan tetap sehat dalam jangka panjang.
Untuk POCO F7 Pro, terdapat baterai yang bahkan lebih jumbo lagi, dengan kapasitas 6000mAh. Dia juga didukung pengisian daya cepat 90W HyperCharge (wired).
Kedua seri tertinggi POCO F7 memiliki layar resolusi ultra 2K 120Hz FLOW AMOLED. Layar Ultra-bright-nya capai kecerahan puncak 3200 nits dan kecerahan HBM 1800 nits. Untuk kenyaman mata, mereka memberikan Circular Polarization Technology yang mampu mengurangi silau. Salah satu fitur praktisnya adalah kemampuan layar tetap responsif meskipun mengenakan sarung tangan.
POCO F7 Ultra dan POCO F7 Pro dilengkapi teknologi PWM frekuensi tinggi 3840Hz dan penyesuaian kecerahan otomatis 16.000 tingkat. Artinya, kecerahan layar akan menyesuaikan secara presisi dengan kondisi cahaya sekitar. Keamanan dan kenyamanan mata disebut terjamin karena layar sudah bersertifikasi TÜV Rheinland Low Blue Light, TÜV Rheinland Flicker Free, dan TÜV Rheinland Circadian Friendly.
Area kamera di POCO F7 Ultra dibekali modul kamera utama 50MP HDR dengan sensor gambar Light Fusion 800. Kamera ini punya empat panjang fokus (23mm, 35mm, 48mm, 75mm) yang bisa diatur sesuai kebutuhan.
Lensa Floating Telephoto memungkinkan pengguna mengambil foto makro dari jarak 10cm, sampai zoom optik 2,5X (60mm), dan zoom in-sensor sampai 5X (120mm). Ada juga kamera Ultra-wide 32MP dengan sudut pandang 120 derajat untuk foto pemandangan atau foto rame-rame.
Sedangkan POCO F7 Pro membawa kamera utama 50MP HDR dengan OIS dan kamera Ultra-wide 8MP.
Fitur kamera ini didukung oleh POCO AISP, platform fotografi komputasional AI LM pertama dari POCO. Dengan mengintegrasikan kekuatan CPU (Central Processing Unit), GPU (Graphics Processing Unit), NPU (Neural Processing Unit), dan ISP (Image Signal Processor) lewat Xiaomi HyperOS, teknologi ini akan meningkatkan efisiensi pemrosesan gambar secara signifikan.
Fitur tambahan seperti 20X UltraZoom, UltraSnap sampai 150 frame, Dynamic Shots, serta fitur AI lainnya juga tertanam dalam perangkat, merupakan hasil dari POCO AISP yang memanfaatkan kekuatan komputasi dari Snapdragon di kedua perangkat.
Guna menyempurnakan performanya, POCO menambahkan Surge T1S Tuner, chip khusus yang mengoptimalkan sinyal jaringan. Lalu Super Antenna Array yang membuat POCO F7 Series memiliki penerimaan sinyal yang lebih baik dan stabil, terutama saat gaming online atau streaming.