Keberadaan teknologi di masa saat ini memang seolah terus berkembang. Bahkan penggunaannya juga mulai menjurus ke berbagai aspek kehidupan, sehingga semua seperti melibatkan teknologi di dalamnya.
Salah satunya yang mungkin bisa dicoba adalah keberadaan Google Colab. Software milik Google ini mungkin cukup populer di kalangan para programmer. Untuk mengenalnya lebih jauh, kamu dapat memahami beberapa fakta menariknya berikut ini.
Bagai pepatah yang mengatakan tak kenal maka tak sayang, maka kamu tak akan mengerti Google Colab jika tak mencari tahu terlebih dahulu. Google Colab sebetulnya merupakan software yang dimaksudkan untuk menulis sebuah kode program secara online.
Uniknya lagi, Google Colab ini memiliki format seperti notebook. Keberadaan Google Colab juga bisa langsung dilakukan di browser dan terintegrasi secara langsung pada drive pribadi.
Banyak orang yang mengatakan bahwa Google Colab mirip dengan Jupyter Notebook. Hal tersebut memang benar, sebab keduanya sama-sama tidak memerlukan lagi setup untuk menggunakannya.
Perbedaan utamanya mungkin terletak pada penyimpanan berkas. Pada Google Colab, penyimpanan utamanya tentu pada cloud milik Google. Sementara untuk Jupyter Notebook, sayangnya hanya dapat menjalankan seperti syntax Python dan Markdown. Kamu tentunya bisa langsung membandingkan apabila menggunakan kedua software ini secara langsung.
Cara menggunakan Google Colab ternyata sangat mudah. Kamu dapat langsung mempraktikannya menggunakan perangkat komputer pribadi.
Caranya adalah dengan langsung masuk pada google drive, lalu pilihlah opsi New di pojok kiri atas. Nanti kamu akan menemukan pilihan More, serta Connect more apps. Setelah itu, ketiklah kata 'colab' dan langsung klik Connect. Nantinya akan ada folder baru untuk menggunakannya.
Tentunya setiap software memiliki fungsi penting tersendiri. Tidak ketinggalan Google Colab juga termasuk salah satu di antaranya. Google Colab dapat digunakan untuk menulis, menjalankan, ataupun membagi kode program secara mudah.
Selain itu, proses itu juga tak akan memakan resource dari perangkat komputermu. Khusus bagi para pelajar, Google Colab cocok untuk menjadi tempat dalam melakukan kolaborasi dengan pengguna lainnya dalam hal coding secara online.
Tentu saja tidak ada software yang benar-benar sempurna. Semuanya pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri, termasuk dalam hal ini adalah Google Colab.
Kekurangan Google Colab mungkin terletak pada waktu maksimum penggunaan dalam satu instance. Alasannya karena penggunaannya hanya dibatas selama 12 jam secara continuous. Jika sudah lewat dari batas waktu, maka akan secara otomatis dipindahkan pada instance lain dan hal itu membuat penggunanya harus mengunduh kembali library yang dibutuhkan.
Keberadaan Google Colab memang cukup bermanfaat bagi para programmer pemula yang ingin sama-sama belajar. Jika bisa memanfaatkannya dengan baik, maka tentu akan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kemampuan coding atau program. Sudah mencoba Google Colab?