6 Fakta Final Fantasy XVI, Akankah Lebih Baik dari Seri Sebelumnya?

Perjalanan karakter utama bernama Clive Rosfield yang merupakan First Shield of Rosaria menjadi fokus cerita dalam FF XVI. Ia telah bersumpah untuk melindungi adiknya, Joshua Rosfield sambil berjuang melawan serangan-serangan Eikons yang berusaha menghancurkan dunia Valisthea. Dilihat dari premis tersebut, FF XVI sepertinya akan mencoba kembali ke akar dari franchise Final Fantasy. 

Seperti yang diketahui, Final Fantasy era awal identik dengan latar cerita era kerajaan ala abad pertengahan dengan nuansa serius sekaligus premis tentang penyelamatan dunia. Rupanya itu akan terjadi lagi pada FF XVI. Dari semua trailer yang telah dirilis, FF XVI menunjukkan kalau nuansa ceritanya akan lebih gelap dan serius. Terakhir kali seri Final Fantasy berlatar kerajaan nuansa abad pertengahan adalah pada FF XII.

Final Fantasy XVI diketahui memiliki berbagai macam fitur, salah satunya adalah fitur navigasi map yang disempurnakan. Sebagai sebuah permainan dengan genre Role Playing Games (RPG), fitur navigasi map ini akan selalu ada untuk memenuhi kebutuhan para pemain. Para pemain akan menggunakan fitur tersebut untuk menjalankan berbagai yang jauh. Dalam FF XVI, fitur ini dikenal sebagai world map. World map ini secara terus-menerus diperbarui sesuai dengan progres yang dicapai oleh pemain. Fitur world map ini juga memungkinkan pemain untuk menjelajahi berbagai wilayah lain di dunia Valisthea.

Fitur lain yang ditawarkan oleh FF XVI adalah kemampuan khusus yang dimiliki oleh sang protagonis, Clive Rosfield. Fitur ini menyediakan berbagai kemampuan khusus yang bisa diperoleh oleh pemain dari tokoh utama FF XVI tersebut. Pemain juga memiliki kesempatan untuk membuka skill baru dengan menggunakan ability point. Ability point ini dapat diperoleh setelah mengalahkan para monster dan Eikons. Selain itu, ability point juga dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan yang sudah ada.

Sistem pertarungan secara real time sudah digunakan sejak seri Final Fantasy XV dan akan kembali digunakan pada seri ini. Dengan sistem pertarungan seperti ini, pemain memiliki kebebasan untuk bertempur dengan Eikons dan monster lainnya secara langsung tanpa harus menggunakan sistem giliran atau turn-based yang dianggap telah usang. Ini artinya pemain dapat memilih apakah ingin terlibat dalam pertempuran secara langsung atau menggunakan mekanisme lain.

Game yang diproduseri oleh Naoki Yoshida ini dirilis berbatas waktu untuk konsol PlayStation 5. Rencananya, game ini hanya akan dirilis di Windows PC beberapa bulan setelah peluncuran pertamanya di PS5. Namun, sejauh ini belum ada kepastian kapan FF XVI akan hadir di PC. Alasan mengapa FF XVI tidak dirilis di PS4 kemungkinan karena performa PS4 tidak sanggup mengakomodasi grafis bombastis yang dihadirkan oleh game ini. 

Konsep awal FF XVI sebenarnya sudah direncanakan pada 2015. Setelah Square Enix memutuskan untuk membuat ulang Final Fantasy VII, mereka kemudian menyerahkan proyek game ini kepada Naoki Yoshida, orang di balik kesuksesan Final Fantasy XIV. Produksi FF XVI resmi dimulai pada 2016. Proses produksi game ini sempat terhenti akibat pandemik COVID-19 pada 2020 yang memaksa Square Enix menunda tanggal perilisan. Pandemik global memang bukan hanya menghambat produksi game ini, tapi juga hampir semua game yang diproduksi pada 2020. 

Dari beberapa trailer gameplay yang sudah dirilis oleh Square Enix, semuanya menunjukkan kalau game ini tak cuma menawarkan gameplay pertarungan epik. Akan ada banyak elemen-elemen ciri khas Final Fantasy yang selalu ada hampir di setiap serinya. Sebut saja ada Chocobo, Shiva, Bahamut, Ifrit, dan yang lainnya. Oh, iya, Naoki Yoshida selaku produser kabarnya hampir saja memutuskan untuk meniadakan sosok Moogle di game ini, lho! Moogle sendiri adalah makhluk menggemaskan yang selalu ada di setiap seri Final Fantasy. Moogle bertugas untuk menyimpan progres game atau tempat para pemain untuk melakukan save dan load game. 

Selain keenam fakta di atas, fakta lainnya seputar Final Fantasy XVI adalah musik dalam game ini digarap oleh Masayoshi Soken, orang yang juga menjadi komposer game Final Fantasy XIV. Game ini sendiri diprediksi bakal menjadi salah satu nominasi Game of the Year dalam gelaran The Game Awards 2023 mendatang.