7 Game Apik yang Notabene Adalah Dark Souls Versi Indie

- Thymesia: Game indie dengan mekanisme mencuri senjata musuh dan desain level yang mirip Dark Souls.
- Mortal Shell: Memasuki hutan berkabut dengan fitur "Shell" yang mengubah progression.
- Ashen: Formula Soulslike dalam konsep open-world dengan fitur multiplayer dan pendekatan eksplorasi minim panduan.
Dark Souls dipandang sebagai game fenomenal yang melahirkan genre Soulslike, di mana banyak developer berusaha meniru suasana suram, gameplay menegangkan dan rasa berat di tiap serangan yang membuat game FromSoftware itu begitu khas. Kehadiran Dark Souls juga ikut mempopulerkan kembali dunia fantasi gelap dengan sistem combat sulit yang menuntut pemain menghafal pola serangan musuh.
Selain game-game besar, ada banyak game indie yang tidak hanya meniru tingkat kesulitan Dark Souls, tapi juga suasana dunianya yang kelam. Berikut 7 di antaranya.
1. Thymesia
Thymesia terasa seperti surat cinta untuk era awal genre Soulslike, di mana pemain dibawa ke dunia kelam penuh wabah ketika berusaha mengungkap ingatan yang hilang dari protagonis utamanya. Mekanisme utama game ini adalah “mencuri” senjata musuh lalu menggunakannya untuk serangan mematikan dan combo unik, sehingga pertarungan terasa dinamis dengan berbagai jenis senjata. Yang membuat game ini mirip Dark Souls terletak pada desain levelnya di mana tiap area tampak suram dan terkadang mengingatkan pada berbagai lokasi ikonik di Dark Souls, seperti struktur kayu ala Blighttown dan dinding batu berlumut ala Undead Burg.
2. Mortal Shell
Mortal Shell merupakan salah satu game indie Soulslike yang cukup terkenal. Game ini mengajak pemain memasuki hutan berkabut yang dipenuhi musuh dan harus maju sembari menggunakan “Shell”, semacam tubuh atau class baru yang bisa dipakai, masing-masing dengan statistik, serangan, senjata dan lore sendiri. Shell bukan hanya sekadar alat tambahan ketika bertarung, tapi juga mengubah progression, karena pemain bisa fokus mengembangkan satu set armor lengkap daripada sekadar meng-upgrade satu senjata. Mortal Shell sering kali dikira Dark Souls karena sama-sama punya dunia kelam, karakter dengan baju zirah dan monster mengerikan.
3. Ashen
Ashen membawa formula Soulslike kedalam konsep open-world, mengganti jalur sempit dan linear dengan kebebasan menjelajahi dunianya yang misterius. Fitur unggulan game ini adalah fitur multiplayer di mana pemain bisa bertemu pemain lain di sepanjang perjalanan dan memilih untuk saling membantu atau justru bertarung sampai salah satu tumbang. Kendati demikian, Ashen tetap setia pada sistem combat ala Soulslike yang menantang dan berbasis stamina, serta pendekatan eksplorasi yang minim panduan. Pada game ini, pemain dibiarkan mencari jalan sendiri, bertahan menghadapi setiap rintangan dan menerima segala konsekuensinya.
4. Salt and Sanctuary
Salt and Sanctuary menghadirkan ketegangan ala game Soulslike dalam format 2D, lengkap dengan suasana kelam dan tingginya risiko kematian. Dunia yang bisa dijelajahi terasa luas dan bervariasi, mulai dari hutan hingga kastil bergaya fantasi gelap. Yang paling menarik adalah bagaimana area-area di dalam game ini saling terhubung dan berputar kembali ke lokasi yang sudah pernah dilalui, mirip dengan desain dunia di Dark Souls. Pemain sering dibuat merasa tersesat, tapi pada akhirnya selalu dipertemukan lagi dengan tempat yang familiar, sekaligus terus ditawari jalur baru untuk dicoba.
5. Eldest Souls
Eldest Souls merupakan game Soulslike dengan gaya visual piksel yang membawa pemain ke dunia yang hancur akibat para Dewa. Pemain memulai game ini hanya dengan sebilah pedang, lalu pelan-pelan membuka berbagai skill dan jadi semakin kuat. Itu penting karena di sepanjang permainan, pemain akan menghadapi banyak musuh bos dengan tampilan, pola serangan dan arena yang berbeda-beda. Sebagian besar waktu pemain akan dihabiskan untuk menjelajah, memecahkan puzzle dan mencari jalan ke lokasi berikutnya. Selain itu, setiap area terasa unik, dan tiap pertarungan bos dirancang dengan tantangan baru yang berbeda dari sebelumnya.
6. The Last Hero of Nostalgaia
The Last Hero of Nostalgaia mengangkat formula Soulslike klasik tapi dibalut dengan komedi. Dunia di dalam game ini perlahan runtuh dan berubah menjadi piksel yang kasar dan pemain berperan sebagai ksatria yang harus menjelajahi berbagai area, mengalahkan banyak musuh dan menghentikan downgrade visual tersebut. Di balik gimmick kocak dan suasananya yang lebih santai, pengalaman bermainnya tetap mendekati pengalaman bermain Dark Souls dengan perjalanan berat, musuh ganas dan area yang sulit dilalui. Tapi dengan skill dan nyali yang cukup, pemain tetap punya kesempatan untuk mengatasi setiap ancaman.
7. Bleak Faith: Forsaken
Bleak Faith: Forsaken merupakan game Soulslike yang keren dan menantang. Game ini menggabungkan banyak ide dari berbagai game lain ke dalam satu paket yang terasa brutal tapi juga mengesankan untuk game garapan developer pendatang baru. Berlatar di dunia yang berada di ambang kehancuran, pemain harus memanjat struktur raksasa dan menyusurinya untuk menghadapi kegelapan yang menggerogoti dunianya. Meski hanya game indie, kualitas visual game ini bisa dibilang sekelas game Soulslike AAA. Pada game ini, perkembangan kekuatan karakter pemain berjalan seiring dengan semakin jauhnya eksplorasi mereka di dunianya.
Demikian tadi ulasan sekaligus rekomendasi beberapa game apik yang notabene adalah Dark Souls versi indie. Tertarik memainkan salah satu game di atas?


















