7 Game Hero Shooter Seru yang Kini Telah Mati

- LawBreakers server ditutup setahun setelah rilis karena kekurangan dana dan kurangnya inovasi.
- Concord, game hero shooter terpendek, dihentikan Sony tak lama setelah dirilis karena minimnya marketing dan inovasi gameplay.
- Crucible gagal karena ambisi besar masuk ke pasar yang kompetitif dan dirilis saat pandemi COVID-19.
Dipopulerkan oleh game seperti Team Fortress 2, hero shooter merupakan salah satu genre andalan di pasar game kompetitif. Game-game seperti Overwatch, Apex Legends dan Valorant menjadi beberapa yang membantu menaikkan popularitas genre tersebut. Sayangnya, tidak semua game hero shooter berhasil bertahan di mana tidak sedikit yang gagal menarik minat pemain atau memicu kontroversi, hingga akhirnya ditutup. Game apa saja itu? Berikut 7 diantaranya.
1.LawBreakers
LawBreakers dirilis pada Agustus 2017, namun dalam waktu satu tahun, servernya ditutup karena kekurangan dana. Hal tersebut tidak mengejutkan mengingat game ini tidak banyak menawarkan inovasi pada genre hero shooter yang diusungnya, di mana pemain akan ditaruh di tim Law atau Breakers untuk memainkan beberapa mode permainan seperti Overcharge, Uplink, Turf War dan banyak lagi. Game ini sudah tidak bisa diakses secara resmi, namun tetap bisa dimainkan via server “palsu” sebagian bagian dari RELB Project buatan para penggemar.
2.Concord
Jika dibandingkan dengan game hero shooter lain di daftar ini, Concord punya usia yang paling pendek. Sony selaku publisher menghabiskan hampir satu dekade dan jutaan dollar untuk mengembangkan game ini, hanya untuk langsung dimatikan tak lama setelah dirilis pada Agustus kemarin. Tidak hanya itu, Sony bahkan juga menutup Firewalk Studios selaku developer Concord. Selain karena fakta bahwa game ini berbayar (dan tidak murah), Concord dinilai gagal karena minimnya marketing dan inovasi pada gameplay-nya.
3.Crucible
Amazon punya harapan yang besar terhadap Crucible, game pertama dari Amazon Game Studios. Sayangnya, Crucible terlalu ambisius karena langsung masuk ke pasar game hero shooter yang sangat kompetitif. Disamping beberapa masalah mendasar, game ini juga gagal karena dirilis di waktu yang tidak tepat yaitu Mei 2020 ketika pandemik COVID-19 sedang melanda dunia. Pada Oktober di tahun yang sama, Crucible akhirnya dimatikan dan semua pemain yang sempat membelinya langsung mendapat refund.
4.Battleborn
Battleborn bisa dibilang merupakan game hero shooter yang kurang beruntung karena dirilis di bulan yang sama dengan Overwatch yang lebih diantisipasi. Karenanya, game ini jadi gagal menarik perhatian pemain, meski memiliki beberapa mekanisme keren dari genre MOBA seperti peningkatan level karakter di tengah match. Yang mengejutkan dari Battleborn adalah game ini tetap hidup selama bertahun-tahun meski terus mengalami penurunan jumlah pemain dan baru dimatikan pada Januari 2021, hampir lima tahun sejak pertama kali dirilis pada Mei 2016.
5.PWND
PWND memang masih ada dan bisa diunduh di Steam, namun server game hero shooter yang satu ini telah dimatikan sejak 2022 kemarin. Game ini dikembangkan oleh Skydance Interactive, perusahaan dibalik film Mission Impossible dan Top Gun, namun sayangnya, ulasan bagus tidak bisa menyelamatkan game rilisan tahun 2018 ini. PWND hanya memiliki lima karakter playable dan gagal mempertahankan jumlah pemain meski telah beralih menjadi game free-to-play, kurang dari satu tahun sejak dirilis.
6.Lemnis Gate
Lemnis Gate memiliki banyak keunggulan ketika pertama kali dirilis pada tahun 2021. Game ini mengambil pendekatan berbeda terhadap game hero shooter dengan menyuntikkan mekanisme ‘time loop’, di mana tim bergenti pemain untuk menyelesaikan misi yang sama dalam jangka waktu tertentu. Meski mendapat ulasan positif karena elemen menarik yang diusungnya, Lemnis Gate gagal laris manis di pasaran dan tidak bisa mempertahankan jumlah pemain aktifnya sehingga akhirnya dimatikan pada tahun 2023 kemarin.
7.Rocket Arena
Rocket Arena dirilis untuk PC, PS4 dan Xbox One pada tahun 2020 silam, memperkenalkan konsep hero shooter yang baru di industri gaming di mana pemain membawa peluncur roket dalam mode Deathmatch dan Capture the Flag 3v3. Game ini bahkan sudah mendukung cross-play sejak pertama kali dirilis, namun itu tidak cukup meyakinkan pemain untuk terus bermain. Pengembangan konten anyar game ini secara resmi dihentikan pada akhir tahun 2023 dan server-nya ditutup satu tahun setelahnya.
Itulah tadi ulasan mengenai beberapa game hero shooter seru yang telah mati. Pernah memainkan salah satu game di atas?