7 Game Terbaik Atlus Sepanjang Masa, Ada Persona!

Setelah vakum 16 tahun sejak game terakhirnya di 1998, seri game detektif bertema cyberpunk noir yaitu Tex Murphy akhirnya kembali lewat Tesla Effect: A Tex Murphy Adventure yang rilis di 2014 dari Big Finish Games dan Atlus. Game ini merupakan penghormatan untuk game berformat FMV klasik dengan menghadirkan misteri baru, lengkap dengan ciri khas penulisan cerita yang kocak, akting karakter solid dan dunia 3D yang bisa dijelajahi secara menyeluruh. Game ini membuktikan nostalgia bisa terasa tetap fresh jika dieksekusi dengan baik.

Trauma Center: Under the Knife yang rilis di 2005 untuk Nintendo DS memanfaatkan layar sentuh untuk menyajikan gameplay operasi bedah di masa depan di mana sebagian besar penyakit bisa disembunuh lewat prosedur medis, yang kemudian dipadukan dengan elemen visual novel khas Jepang. Kombinasi itu aneh tapi ternyata berhasil menarik perhatian banyak pemain. Namun sayang, serinya berakhir di Trauma Team pada 2010, meski sebenarnya cukup potensial untuk comeback mengingat sekarang sedang ramai-ramainya game simulasi.

Atlus meluncurkan seri Etrian Odyssey pada 2007 dengan konsep yang fresh di mana pemain harus menggambar sendiri map dungeon yang mereka jelajahi. Hasilnya adalah game roguelike unik yang mendorong pemain untuk menjelajahi Mystery Dungeon sambil mencatat progress mereka di layar sentuh DS. Dari semua game serinya, Etrian Odyssey 5: Beyond the Myth yang rilis di 2016 dianggap sebagai yang terbaik karena menyempurnakan formula sebelumnya dengan cerita menarik, gameplay bervariasi dan pilihan class karakter yang lebih banyak.

Sebelum seri Persona meledak popularitasnya, Atlus sudah memiliki seri game Shin Megami Tensei yang temanya mirip. Pada seri game tersebut, pemain mengendalikan anak sekolahan yang bisa memanggil makhluk mitologis dari berbagai budaya untuk diajak bertarung. Meski serinya sudah dimulai sejak 1987, banyak yang menilai jika Shin Megami Tensei V adalah yang terbaik. Bukan tanpa alasan, game ini menghadirkan cerita dengan latar dunia pasca-apokaliptik di mana ada perang memperebutkan hak untuk membangun ulang alam semesta.

Unicorn Overlord yang notabene adalah hasil kolaborasi Vanillaware dan Atlus, membawa konsep game taktik ke tingkat yang berbeda. Alih-alih mengendalikan tindakan tiap unit secara individual, pemain berperan penuh sebagai ahli strategi yang mengarahkan seluruh pasukan dalam pertarungan secara real-time. Ceritanya mengikuti seorang pangeran yang berkeliling dunia untuk mengumpulkan pendukung dan setiap keputusan yang pemain ambil, memiliki dampak nyata terhadap perjalanan cerita dan perkembangan kekuatan mereka.

Atlus mengejutkan banyak pemain di 2024 dengan meluncurkan Metaphor: ReFantazio, game anyar yang bukan bagian dari seri Persona. Meski terasa familiar dengan suasana dan mekanisme ala Persona, game ini memiliki semesta tersendiri di mana karakter bisa memanfaatkan kekuatan Raja-Raja di masa lalu yang disebut Archetype untuk bertarung dalam misi menjadi penguasa kerajaan magis bernama Euchronia. Game ini membuktikan bahwa Atlus masih sanggup menciptakan inovasi di luar seri Shin Megami Tensei dan Persona.

Meski Atlus memiliki banyak game apik, mereka paling dikenal lewat seri Persona dan dari semua game di seri itu, Persona 5 Royal dianggap sebagai yang terbaik. Game ini berkisah tentang sekelompok siswa SMA yang membentuk kelompok vigilante dan memanggil manifestasi jiwa mereka yang terinspirasi dari mitologi dan budaya dunia untuk melawan kejahatan. Berbeda dengan versi non-Royal, versi ini membawa karakter baru, cerita dan lokasi tambahan, plus berbagai peningkatan quality-of-life.

Demikian tadi ulasan sekaligus rekomendasi beberapa game Atlus terbaik sepanjang masa. Dari 7 game di atas, mana favoritmu?