7 Hal Terbaik dari DLC Valley of Memory untuk Assassin's Creed Mirage
- Penyempurnaan parkour dan kustomisasi tingkat kesulitan
- Tier 3 untuk berbagai tool
- Tantangan di tiap misi
Dirilis secara cuma-cuma pada November kemarin untuk merayakan ulang tahun ke-2 Assassin’s Creed Mirage, DLC ekspansi Valley of Memory menceritakan Basim yang sejenak meninggalkan tugasnya sebagai Hidden One dan pergi ke AlUla demi mencari sang ayah yang telah lama menghilang.
Perilisan DLC ini cukup unik, karena ini pertama kalinya game utama Assassin’s Creed mendapat DLC baru sementara game utama lain seperti Assassin’s Creed Shadows masih aktif digarap. Valley of Memory sendiri jadi alasan kuat untuk kembali bermain sebagai Basim berkat kombinasi mekanisme baru, cerita yang menarik, sentuhan sejarah yang fresh dan banyak hal terbaik lainnya. Berikut ulasan lengkapnya.
1. Penyempurnaan parkour dan kustomisasi tingkat kesulitan
Assassin’s Creed Mirage awalnya ditujukan sebagai game yang kembali ke akar serinya, dengan fokus pada stealth ala game AC pertama. Tapi bagi sebagian pemain, gameplay dan tingkat kesulitannya masih agak terasa aneh karena pondasinya masih sangat mirip Valhalla di mana Basim kadang terasa lebih seperti viking yang berat daripada assassin yang lincah. Nah, DLC Valley of Memory hadir untuk merapikan hal tersebut dengan menambahkan fitur seperti free jump, eject dan skema kontrol yang lebih luwes. Selain itu, ada pula opsi kustomisasi tingkat kesulitan dan dua tingkat kesulitan baru yaitu Hardened dan Ultimate Assassin.
2. Tantangan di tiap misi
Di game-game awal Assassin’s Creed ketika Animus masih benar-benar jadi perangkat yang bisa dioperasikan di segmen modern, pemain bisa mengulang misi tertentu untuk mengejar 100% synchronization dengan memori para Assassin leluhur. Biasanya ada syarat tambahan yang cukup menantang seperti tidak boleh terlalu lama ketahuan atau harus mengeksekusi target dengan cara tertentu. Fitur itu menghilang sejak Syndicate, tapi sekarang dihidupkan lagi lewat Animus Sequences di DLC Valley of Memory untuk Mirage. Dengan begitu, semua target dari game utama maupun DLC bisa diulang dengan serangkaian tantangan opsional baru.
3. Tier 3 untuk berbagai tool
Di sepanjang Assassin’s Creed Mirage, Basim sudah dibekali berbagai macam alat dan senjata yang bisa dibuka serta di-upgrade untuk mempermudah misinya. DLC Valley of Memory mendorong hal itu lebih jauh dengan menambahkan level upgrade Tier sehingga setiap alat terasa jauh lebih mematikan dan serbaguna. Pisau lempar kini bisa meledak, bom asap bisa berubah menjadi cairan korosif yang melarutkan mayat, panah bius mampu menembus musuh dengan armor tebal, noisemaker bisa membuat musuh tertidur dan jebakan akan membuat musuh mengamuk hingga menyerang rekannya sendiri.
4. Situs bersejarah AlUla
Pada Januari 2025, setelah kunjungan diplomatik ke Arab Saudi, Ubisoft menggandeng Public Investment Fund untuk mendanai DLC Valley of Memory yang berlokasi di AlUla. Meski fokus ceritanya adalah perjalanan Basim mencari sang ayah, DLC ini juga berfungsi layaknya tur sejarah interaktif, karena pemain juga diajak menjelajahi berbagai situs bersejarah di kawasan tersebut. Di Ikmah Mountain misalnya, pemain bisa melihat ratusan inskripsi Dadanitik dan pahatan batu dari sekitar 500-300 SM yang merekam kehidupan, budaya dan lingkungan Kerajaan Lihyan yang telah lama hilang.
5. Musuh baru dan filter
DLC Valley of Memory menghadirkan faksi bandit baru yang meneror wilayah AlUla, dipimpin oleh sosok bernama ’Abis. Secara umum, mereka bertarung mirip musuh-musuh yang ada di Baghdad, tapi dengan beberapa perbedaan. Banyak bandit bersembunyi di balik gundukan pasir untuk menyergap pemain, sementara jenis bandit seperti Viper Swordsman bersenjatakan pedang berlapis racun. Kerennya, pertarungan melawan musuh baru ini juga bisa dinikmati dengan filter visual khusus yang membuat tampilan Mirage punya nuansa seperti berbagai game lawas, mulai dari Assassin’s Creed 2, Unity, Origins hingga Odyssey.
6. Bermain Oud
Musik selalu jadi bagian penting dari seri Assassin’s Creed, mulai dari soundtrack ikonik seperti Ezio’s Family di Assassin’s Creed 2 hingga sea shanty di Black Flag yang membuat suasana era bajak laut terasa makin hidup. Pada DLC Valley of the Memory, Mirage juga melakukan hal serupa dengan mencoba menenggelamkan pemain ke kehidupan AlUla di abad ke-9 dengan memberi Basim kemampuan memainkan alat musik tradisional Timur Tengah yaitu Oud. Ada enam melodi Oud yang bisa dibuka, namun kebanyakan harus dikejar terlebih dahulu lembar partiturnya mirip seperti Almanac Pages di Assassin’s Creed 3.
7. Koneksi dengan Assassin’s Creed Valhalla
DLC Valley of Memory untuk Mirage semakin menegaskan kaitan cerita Basim dengan Valhalla lewat pengungkapan masa lalu keluarganya. Ketika akhirnya bertemu lagi dengan sang ayah, Ishaq Ibn Khalid, Basim mengetahui bahwa ibunya berasal dari negeri jauh di utara dan bermata biru yang mengisyaratkan bahwa asal-usul Skandanavia atau negara Eropa lainnya. Basim juga menyebut bahwa suatu hari ia akan pergi ke Konstantinopel, sesuatu yang memang benar-benar terjadi ketika ia dan muridnya, Hytham, bertemu Sigurd Styrbjorsson sebelum berlayar ke Norwegia seperti yang terlihat di awal Valhalla.
Demikian tadi ulasan mengenai beberapa hal terbaik dari DLC Valley of Memory untuk Assassin’s Creed Valhalla. Tertarik menjajal Valley of Memory?
