Prediksi Pemenang Best Narrative di The Game Award 2023

Baldur's Gate adalah waralaba RPG Barat klasik yang sudah punya nama besar. Baldur's Gate 3 adalah game yang dinantikan setelah kurang lebih 2 dekade sejak waralaba ini tidak mengeluarkan game utama dan hanya sibuk dengan spin-off dan DLC. Penantian lama tersebut akhirnya berakhir manis karena Baldur's Gate 3 adalah salah satu game terbaik pada era modern ini.

Dengan ceritanya yang kompleks dan tidak linier, Baldur's Gate 3 punya banyak alur cerita bercabang. Bahkan, game ini diklaim memiliki 17 ribu variasi ending dari berbagai alur cerita para karakternya. Hal tersebut saja sudah jadi poin plus luar biasa untuk aspek replayability. Sayangnya, game ini masih terdapat bug pada cutscenes. 

Waralaba andalan Square Enix ini memang tidak pernah mengecewakan. Final Fantasy adalah salah satu waralaba RPG terbaik sepanjang masa dan sudah sering masuk nominasi Game Awards. Final Fantasy XVI merupakan judul terbaru yang menawarkan banyak perubahan.

Yang paling menonjol ialah perubahan gameplay dari sistem action turn-based menjadi hack and slash. Perubahan lainnya adalah dari segi cerita. Final Fantasy XVI menawarkan cerita yang lebih dewasa dan kelam. Adegan sadis dan sensual juga tampil secara terang-terangan untuk pertama kalinya pada judul ke-16 ini. Cerita yang beda dan menarik ini tentunya jadi sensasi baru yang bikin game ini jadi memorable. Namun, perubahan arah waralaba ini terasa menghilangkan ciri khas Final Fantasy, ya?

Phantom Liberty adalah sebuah expansion pack untuk game Cyberpunk 2077. Cyberpunk 2077: Phantom Liberty menawarkan cerita baru yang lebih kompleks, kelam, dan dengan intrik politik yang menarik. Dalam cerita ini, V mendapat kontrak untuk melindungi presiden dan menyelidiki sisi gelap Dogtown.

Meski awalnya game Cyberpunk 2077 menuai banyak kritikan, developer akhirnya bisa bangkit dengan berbagai perbaikan. Dalam DLC ini, misalnya, banyak perbaikan dari segi mekanisme gameplay, sistem, senjata baru, dan tentunya kota baru untuk dijelajahi. Meski Cyberpunk 2077 bisa bangkit dari game terburuk sampai jadi nominasi game terbaik, apakah DLC saja bisa jadi tolok ukur untuk jadi pemenang?

Alan Wake 2 adalah sekuel yang sempurna bagi waralaba Alan Wake. Berbeda dari game pertamanya yang lebih fokus ke aksi, game ini mengambil genre survival horror dengan opsi untuk mempertahankan diri yang sangat dibatasi. Game horor ini punya cerita yang mind-blowing dan emosional. 

Game ini bercerita tentang seorang novelis bernama Alan Wake yang terjebak dalam dunia alternatif selama 13 tahun. Untuk bisa keluar dari dunia yang bagaikan neraka tersebut, Alan harus menulis novel horor yang menceritakan seorang agen FBI bernama Saga Anderson. Selain ceritanya yang mencekam, aura survival horor dalam game ini ngena banget. Sayangnya, mekanisme kombat dalam game ini masih terasa kurang dioptimalkan.

Game ini merupakan sekuel langsung dari Marvel's Spider-Man dan Marvel's Spider-Man: Miles Morales dari Insomniac. Game ini masih meneruskan petualangan Peter dan Miles dalam memerangi kejahatan di Kota New York. Venom dan Kraven the Hunter menjadi musuh utama dalam game ini.

Game ini mengalami banyak peningkatan dari game pendahulunya, mulai dari segi grafik, mekanisme permainan yang semakin bervariasi, hingga merombak gameplay Mary Jane yang bikin frustrasi pada game pertamanya. Sayangnya, mekanisme kombat dalam game ini bakal terasa repetitif seiring berjalannya waktu. Namun, dari segi cerita, Insomniac sukses menghidupkan aura Spiderman versi komik yang penuh komedi dan drama. 

Lima game di atas menawarkan gameplay dan visual yang luar biasa. Namun, jika harus memilih game mana yang punya cerita terbaik, jawabannya adalah Final Fantasy XVI. Cerita fantasi yang penuh intrik, tipu daya, dan balas dendam terasa sangat solid dan epik. Satu lagi yang bikin game tersebut unggul adalah laju ceritanya yang pas banget. Ini sesuatu yang sulit didapatkan dalam open world game, seperti Baldur's Gate 3 dan Spider-Man 2 yang terlalu banyak cerita sampingan.