VALORANT atau Counter-Strike, Mana yang Lebih Sulit?

VALORANT dan Counter-Strike bisa dibilang merupakan game first-person shooter (FPS) terpopuler saat ini. VALORANT masih lebih muda dari Counter-Strike yang dirilis lebih dari 2 dekade silam. Akan tetapi, keduanya sering dibandingkan karena memiliki banyak kesamaan.
Oleh komunitas gamer, VALORANT dan Counter-Strike dianggap memiliki banyak kesamaan komponen gameplay. Sebut saja pengaturan ronde, peta, dan strategi. Lantas, tentunya menarik untuk mengetahui mana yang lebih sulit, VALORANT atau Counter-Strike? Cari tahu selengkapnya di artikel ini!
1. VALORANT dan Counter-Strike sama-sama sulit, mengingat VALORANT memiliki fitur agen dan Counter-Strike membutuhkan keterampilan mekanik lebih

Saat dirilis, VALORANT langsung dianggap lebih mudah dari Counter-Strike. Saat itu, gamer menyebut VALORANT penuh warna karena lebih mengandalkan karakter yang memiliki skill. Fitur itu berbeda dengan Counter-Strike yang lebih sederhana sehingga dianggap lebih bergantung pada keterampilan mekanis mentah.
Bagaimanapun, VALORANT dan Counter-Strike sama-sama berfokus terhadap keterampilan mekanis, pengetahuan peta, dan gameplay tim yang sangat strategis. Fitur itu lebih mengandalkan peta yang dimainkan. Tujuannya adalah menciptakan platform yang seimbang dan kompetitif bagi kedua tim untuk memastikan kemenangan yang berdasarkan kemampuan, bukan karena tim yang diunggulkan.
Saat ini, bisa dikatakan bahwa VALORANT dan Counter-Strike sama-sama sulit dengan cara berbeda. Kedua game itu membutuhkan kemampuan mekanis yang sangat banyak, meski Counter-Strike disebut membutuhkan lebih banyak lagi. Sementara, VALORANT memiliki fitur tambahan berupa karakter yang memiliki skill dan berpengaruh terhadap gameplay.
Sulit untuk membandingkan VALORANT dan Counter-Strike. Meski gameplay utama keduanya memiliki banyak kesamaan, tantangannya sangat berbeda. Menurut Abios, membandingkan keduanya sama seperti membandingkan Roblox dengan Minecraft atau Dota 2 dengan League of Legends.
2. VALORANT dan Counter-Strike tidak sepenuhnya sama, ada perbedaan besar dalam gameplay dan game sense dengan sifat masing-masing

Perihal kesamaan, VALORANT dan Counter-Strike sama-sama merupakan game FPS kompetitif 5 lawan 5. Genre itu memiliki 24 ronde yang dibagi 2 babak. Sementara, ada dua perbedaan besar antara VALORANT dan Counter-Strike, yaitu gameplay dan game sense.
Berbicara gameplay, Counter-Strike membutuhkan kemampuan mekanis mentah yang jauh lebih besar dari VALORANT. Semua barang yang bisa dilempar dalam Counter-Strike, misalnya, lebih sensitif terhadap faktor eksternal daripada VALORANT. Jadi, jika gamer melemparkan granat dan melakukan sedikit penyesuaian atau kesalahan gerakan, keseluruhan gameplay bisa berantakan.
Selain barang yang bisa dilempar, Counter-Strike dan VALORANT juga memiliki pola semprotan senjata masing-masing. Dalam Counter-Strike, polanya berbeda dan unik. Sementara, dalam VALORANT, polanya diacak setelah beberapa peluru pertama.
Berbicara game sense, Counter-Strike tidak mempunyai karakter khusus. Akan tetapi, dalam game itu, gamer bisa fleksibel dengan memiliki kombinasi barang berbeda, seperti granat asap, bom molotov, flashbang. Kondisi itu berbeda dengan VALORANT yang mempunyai karakter dengan skill masing-masing.
3. Dalam sebuah video wawancara, mayoritas atlet esports menganggap menembak lebih sulit dilakukan dalam VALORANT

Dalam sebuah video tentang wawancara atlet esports Counter-Strike, kebanyakan menganggap menembak dalam VALORANT lebih sulit dari Counter-Strike. Anggapan itu diperkuat Michael “shroud” Grzesiek, atlet esports Counter-Strike dan VALORANT. Awalnya, shroud menyebut VALORANT lebih mudah karena Counter-Strike memiliki batas kemampuan yang jauh lebih tinggi, tetapi shroud memiliki anggapan yang berlawanan setelah mencicipi Counter-Strike 2.
Tyson “TenZ” Ngo, rekan sesama atlet esports Counter-Strike dan VALORANT shroud, menganggap Counter-Strike jauh lebih berfokus terhadap mekanik. Anggapan itu disampaikannya pada awal 2024. Saat ini, dirinya sudah pensiun dari skena esports Counter-Strike dan VALORANT.
“Ada begitu banyak hal keren yang bisa kamu lakukan dengan asap. Kadang-kadang kamu bisa jadi kreatif. Kamu bisa melepaskan kreativitas itu dalam VALORANT dengan komposisi tim tertentu atau karakter tertentu, tetapi secara mekanis, menurutku Counter-Strike 2 lebih baik,” jelas TenZ dalam pemberitaan Abios.
Pada akhirnya, VALORANT atau Counter-Strike tidak seharusnya dibandingkan. Keduanya dimainkan dengan cara yang sangat berbeda. Pada keduanya, ada banyak perbedaan dalam kecepatan gameplay dan strategi yang digunakan.