Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Keuntungan Perusahaan Memanfaatkan Konsep Demokratisasi Data

ilustrasi seorang data analyst mempresentasikan hasil temuannya (unsplash.com/Jason Goodman)

Salah satu kunci sukses perusahaan agar bisa bertahan terletak pada kemampuannya dalam mengelola dan memanfaatkan data dengan baik. Perusahaan seringkali meminta bantuan kepada data analyst untuk memproses data berskala besar untuk diterjemahkan menjadi sebuah informasi yang mendukung dalam pengambilan keputusan. Namun, cara tersebut membutuhkan waktu yang lama. Maka dari itu, sekarang perlu sebuah konsep bertajuk demokratisasi data.

Demokratisasi data adalah konsep yang berdasar pada kemampuan setiap individu perusahaan dalam mengakses informasi secara langsung dan aktif berpartisipasi dalam proses analisis serta pengambilan keputusan berbasis data. Dengan begitu, konsep ini tidak hanya mengandalkan data analyst sebagai pemegang kendali keputusan, namun, karyawan lain juga secara mandiri mengeksplorasi dan mengakses data sesuai dengan kebutuhan dan tugas masing-masing. Lalu, apa saja keuntungan yang bisa didapatkan ketika perusahaan mengaplikasikan konsep demokratisasi data? Simak ulasannya berikut ini!

1. Mengubah paradigma dalam pengambilan keputusan

ilustrasi seorang data analyst sedang menganalisis data (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Penerapan konsep demokratisasi data menciptakan dinamika di mana tanggung jawab bukan lagi menjadi eksklusif dari tim data analyst, tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh karyawan yang terlibat dalam penggunaan data perusahaan. Setiap individu dari berbagai tingkatan jabatan dan departemen diharapkan aktif berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan berbasis data. Sejalan dengan asas demokrasi dalam akses data yang lebih informatif dan terintegrasi, keterlibatan seluruh karyawan adalah kunci perusahaan dalam mengaplikasikan konsep ini.

Dari sisi SDM perusahaan, peran aktif karyawan dalam demokratisasi data menciptakan kolaborasi lintas departemen yang lebih erat dan memudahkan masing-masing anggota tim dalam melakukan sharing data. Dengan melibatkan beragam sudut pandang, perusahaan dapat memperoleh wawasan yang lebih komprehensif dan mendalam. Pada era di mana data memiliki peran sentral dalam pengambilan keputusan bisnis, demokratisasi data menjadi fondasi yang memungkinkan perusahaan untuk lebih responsif, inovatif, dan adaptif terhadap dinamika pasar dan perubahan lingkungan bisnis.

2. Memberikan perlindungan data dan rasa aman dengan prinsip ethical hacking

ilustrasi karyawan sedang mendiskusikan temuan data (pexels.com/Kindel Media)

Penerapan demokratisasi data juga berperan dalam meyakinkan karyawan untuk tidak takut menggunakan data dan memberdayakan mereka untuk melakukannya dengan cara yang aman dan bertanggung jawab. Ketika karyawan merasa memiliki akses yang lebih terbuka terhadap data, timbul rasa kepercayaan dan keberanian untuk menggali wawasan dari informasi yang tersedia. Contoh yang bisa jadi inspirasi adalah Airbnb yang telah mendirikan internal Data University untuk meningkatkan kemampuan literasi data bagi para karyawannya.

Demokratisasi data juga begitu penting untuk melibatkan setiap karyawannya dalam menerapkan prinsip ethical hacking sebagai langkah proaktif dalam menjaga keamanan dan integritas data perusahaan. Prinsip ethical hacking yang dilibatkan secara luas di seluruh organisasi dapat menjadi instrumen efektif dalam mendeteksi potensi celah keamanan sebelum menjadi ancaman yang nyata. Demokratisasi data seharusnya perlu menjadi benteng utama dalam menjaga serangan siber yang sewaktu-waktu bakal terjadi dan menyerang database perusahaan.

3. Mengurangi bias individu dan meningkatkan literasi data

ilustrasi karyawan sedang mendiskusikan hasil temuan (pexels.com/fauxels)

Demokratisasi data juga menghindari potensinya bias dan prasangka individu ketika proses pengambilan keputusan dilaksanakan. Saat melibatkan berbagai anggota tim dalam interpretasi dan penggunaan data sesuai porsinya, konsep ini mendorong berbagai perspektif yang dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi bias yang mungkin muncul dalam proses analisis data. Setiap anggota tim pun memiliki peluang yang setara untuk memberikan pandangan mereka sehingga mengurangi risiko terjadinya distorsi dalam penilaian dan penarik kesimpulan yang actionable.

Pentingnya menghindari bias dan prasangka dalam pengambilan keputusan tidak hanya berkontribusi pada integritas hasil analisis data, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan inklusif. Dengan begitu, demokratisasi data bukan hanya tentang memastikan akses yang lebih luas terhadap informasi, tetapi juga memberikan perlindungan terhadap keputusan yang mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor pribadi yang bersifat subjektif.

4. Efisiensi waktu dan sumber daya

ilustrasi data analyst sedang fokus dalam menganalisis data (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Demokratisasi data juga dianggap lebih efisien dalam hal waktu dan sumber daya perusahaan. Dengan hadirnya seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang bisnis dan kemampuan untuk mengelola serta menganalisis data, tugas-tugas yang sebelumnya dianggap monoton dalam manajemen data dapat diatasi dengan lebih efisien. Hal ini memungkinkan para ahli data untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih kompleks dan strategis. Selain itu, berkat akses yang lebih luas ke data organisasi, volume data yang sebelumnya tidak terpakai dan seringkali diabaikan kini dapat dimanfaatkan dalam berbagai situasi sambil mengurangi biaya yang terkait dengan penyimpanan dan pengelolaan data yang tidak diperlukan.

5. Meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan

ilustrasi hasil grafik untuk proses penyajian data (pexels.com/fauxels)

Demokratisasi data menjadi penting sebagai langkah meningkatkan akurasi saat pengambilan keputusan. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses analisis data dan pengambilan keputusan, organisasi dapat memastikan bahwa informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan mencerminkan gambaran yang lebih lengkap dan objektif. Dengan kata lain, setiap individu yang terlibat dalam proses tersebut dapat memberikan kontribusi nyata terhadap kemajuan perusahaan, membantu mengatasi bias potensial, dan menghasilkan keputusan yang lebih akurat.

Demokratisasi data tidak hanya berdampak pada kualitas keputusan, tetapi juga pada tingkat penerimaan dan dukungan internal terhadap keputusan tersebut. Dengan keterlibatan yang lebih luas, anggota tim merasa lebih terlibat dan memiliki kepemilikan terhadap keputusan yang diambil. Hal ini dapat menciptakan budaya organisasi yang lebih kolaboratif dan responsif terhadap perubahan karena setiap orang merasa memiliki peran yang penting dalam mencapai tujuan bersama.

Melalui penerapan konsep demokratisasi data, perusahaan dapat menciptakan ekosistem yang berpusat pada kolaborasi dan pengambilan keputusan berbasis data yang lebih inklusif. Hal ini tidak hanya menjembatani kesenjangan antara jumlah tenaga data analyst yang terbatas dan banyaknya dataset yang bervariasi, tetapi juga memberdayakan tiap anggota tim untuk memiliki peran yang lebih aktif dalam menyusun strategi perusahaan melalui literasi data yang baik dan pengambilan keputusan yang berlandaskan data.

Untuk menghadapi derasnya arus informasi yang masif, setiap personel perusahaan perlu meningkatkan penguasaan di bidang data science dan business knowledge. Yuk, kuasai dan pelajari ilmu analisis data dari sekarang agar kamu jadi lebih mudah dalam meraih tujuan demokratisasi data yang bermanfaat dalam dunia bisnis maupun industri teknologi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Reyvan Maulid
EditorReyvan Maulid
Follow Us