Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Mitos Seputar Pekerjaan Programmer, Cek Dulu Faktanya!

ilustrasi programmer (pixabay.com/@innovalabs)

Menjadi seorang programmer di era teknologi digital saat ini memang sangat menjanjikan. Alasannya tentu saja karena beragam aspek dari kehidupan manusia sudah mulai dijalankan dengan melibatkan teknologi.

Tak heran apabila pekerjaan sebagai programmer saat ini termasuk yang sangat dibutuhkan. Meski begitu, beberapa mitos berikut ini kerap berkembang seputar pekerjaan programmer yang ternyata justru tak sesuai dengan faktanya.

1. Programmer harus memiliki gelar pendidikan

ilustrasi programmer (pexels.com/@anete-lusina)

Hal pertama adalah mengenai mitos bahwa seorang programmer haruslah memiliki gelar pendidikan IT. Biasanya atas alasan inilah banyak orang jadi berusaha menuntut ilmu ke jenjang perguruan tinggi agar memperoleh gelar pendidikan.

Sebetulnya untuk urusan pendidikan merupakan opsional, sebab jika kamu ingin menjadi programmer yang lebih andal, maka silakan saja. Namun, tanpa kuliah pun sebenarnya semua orang bisa menjadi programmer, tentu dengan usaha dan proses yang lebih keras dalam belajar secara otodidak.

2. Programmer hanya pekerjaan untuk para jenius saja

ilustrasi programmer (pexels.com/@divinetechygirl)

Jika kamu berpikir bahwa programmer merupakan pekerjaan untuk para jenius semata, maka salah total. Programmer cocok untuk siapa pun tanpa memandang latar belakangnya.

Selama kamu memiliki keinginan kuat untuk belajar dan berlatih, maka semuanya dapat dilakukan dengan baik. Apalagi bila kamu memiliki perangkat komputer penunjang yang dapat memaksimalkan proses belajarmu. 

3. Programmer wajib pintar matematika

ilustrasi kacamata VR (pixabay.com/@pixel2013)

Banyak orang yang menghindari karier programmer, sebab merasa tak mampu dalam urusan matematika. Hal ini karena banyak mitos yang mengatakan bahwa programmer wajib andal dan jago dalam matematika.

Mitos ini sebetulnya benar, namun dalam tahapan-tahapan tertentu saja. Untuk urusan coding, kemampuan matematika yang dibutuhkan hanya seperti tingkat sekolah dasar. Sementara kemampuan matematika tingkat menengah atau lanjut lebih cocok untuk para game programmer.

4. Programmer dapat bekerja sendirian

ilustrasi programmer (unsplash.com/@napzphoto)

Seorang programmer kerap kali diidentikkan sebagai orang yang bekerja berjam-jam di depan layar komputer. Hal ini memberikan asumsi bahwa seorang programmer bekerja sendirian dan rasanya cocok untuk para orang-orang introvert.

Padahal sebetulnya programmer tidak selalu bekerja sendirian, apalagi jika sudah memegang proyek yang serius. Kolaborasi dengan para programmer lainnya sangat dibutuhkan, apalagi dengan sistem IT sekarang yang sudah sangat maju.

5. Programmer bukan tipe orang kreatif

ilustrasi programmer (pixabay.com/@lukasbieri)

Kreativitas seseorang kerap kali diibaratkan dengan profesi seni. Sementara programmer justru dinilai sebagai pekerjaan yang tak memerlukan nilai seni atau estetika. Mitos seperti ini jelas salah besar.

Kreativitas semakin dibutuhkan apalagi bila programmer akan membangun sebuah situs atau aplikasi tertentu. Oleh sebab itu, jangan salah memandang pekerjaan programmer sebelah mata, sebab tingkat kesulitannya tinggi.

Cukup banyak mitos yang berkembang mengenai profesi programmer. Walau tak semuanya benar, namun tentu profesi ini memiliki tingkat kesulitan dan profesional yang tinggi. Jangan memandang profesi programmer sepele, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Finley Shin
EditorFinley Shin
Follow Us