8 Hal yang Perlu Kamu Pahami Soal Kebocoran Data Facebook

Zaman sekarang siapa sih yang tak pernah pakai Facebook? Kamu mungkin melihat artikel ini saat sedang scrolling di News Feed akun Facebookmu sendiri.
Tak heran apabila kasus yang melibatkan salah satu perusahaan terbesar di dunia ini sedang jadi sorotan tajam. Mark Zuckerberg sang CEO disidang atas terjadinya kebocoran data dari 87 juta penggunanya ke pihak Cambridge Analytica.
Menyusul kejadian ini jadi banyak yang bertanya-tanya soal apa saja yang terpengaruh dari kebocoran ini. Bagaimana cara Facebook mengolah data-data penggunannya dan sejauh mana mereka bertanggung jawab atas kebocoran privasi 87 juta penggunanya?
Hampir semua rasa penasaran ini bisa ditemukan jawabannya dari Pernyataan Kebijakan Data Facebook, namun IDN Times akan coba jelaskan agar lebih mudah dipahami buat kamu.
1. Facebook tidak menjual datamu, tetapi menggunakannya untuk 'menjual' akses terhadap dirimu
Contohnya seperti ini: Facebook akan menaruh iklan di News Feed-mu, tetapi tidak menjual data yang kamu berikan dalam situs mereka kepada pembeli lain di luar sana.
Dalam sidang dengar pendapat dengan Kongres AS, Mark Zuckerberg menegaskan bahwa perusahaannya tidak menjual data pengguna ke pihak lain. "Kami tidak menjual data ke pengiklan. Tidak ke siapapun," ungkap Zuckerberg pada Selasa (10/4) waktu AS. "Yang kami izinkan ialah pengiklan mengatakan siapa (pengguna) yang ingin mereka sasar, lalu kami yang memasang iklannya"
Facebook berharga karena punya data pengguna yang sangat banyak, menjual data tersebut kepada pengiklan akan sangat menjatuhkan nilai Facebook. Pengiklan harus melalui mereka agar bisa menyasar iklan kepada para pengguna.