Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Firewall? Ini Pengertian, Jenis, dan Cara Kerjanya

ilustrasi firewall (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi firewall (pexels.com/Pixabay)

Pada era digital seperti sekarang, hampir semua aktivitas terkoneksi dengan internet, mulai dari mengirim pesan, belanja online, hingga menyimpan data penting dalam cloud. Sayangnya, koneksi ini juga membuka celah bagi ancaman siber yang bisa menyerang siapa dan kapan saja. Di sinilah firewall hadir sebagai lapisan perlindungan utama yang membantu menjaga keamanan jaringan. 

Namun, sebenarnya apa itu firewall dan bagaimana cara kerjanya hingga bisa menyaring ancaman dari luar? Kalau kamu penasaran dengan peran penting sistem ini dalam dunia keamanan digital, simak penjelasannya berikut!

Apa itu firewall?

ilustrasi keamanan siber (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)
ilustrasi keamanan siber (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Firewall adalah sistem keamanan jaringan yang berfungsi mengatur dan mengontrol lalu lintas data berdasarkan aturan tertentu. Dilansir Microsoft, firewall bekerja layaknya penjaga pintu. Sistem ini akan memeriksa dan memutuskan apakah data yang masuk atau keluar dari perangkat diizinkan lewat atau tidak. Setiap data yang masuk ke perangkat melalui port disaring oleh firewall untuk memastikan hanya data aman yang bisa melewati sistem.

Firewall biasanya ditempatkan di antara jaringan yang dipercaya (trusted network) dan jaringan tak dipercaya (untrusted network), seperti internet. Misalnya, jaringan kantor akan menggunakan firewall untuk melindungi sistem internal dari ancaman dunia maya. Adapun bentuknya bisa berupa perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), atau gabungan keduanya.

Fungsi utamanya, menjaga keamanan jaringan dengan mencegah masuknya trafik mencurigakan dari luar dan kebocoran data sensitif dari dalam. Selain itu, firewall juga bisa digunakan untuk menyaring konten, seperti memblokir akses ke situs-situs tertentu di lingkungan sekolah atau perusahaan. Di beberapa negara, firewall dimanfaatkan pemerintah untuk membatasi akses warganya ke bagian tertentu dari internet.

Jenis-jenis firewall

Ilustrasi serangan siber (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Ilustrasi serangan siber (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Dilansir Fortinet, berikut beberapa jenis firewall yang umum digunakan untuk melindungi jaringan dan perangkat dari ancaman siber:

  • Hardware firewall

Jenis ini berupa perangkat fisik yang berfungsi memfilter data sebelum masuk ke sistem komputer. Hardware firewall bekerja secara mandiri dan umumnya sudah terpasang di router broadband.

Salah satu keunggulannya adalah kemampuannya melindungi banyak perangkat sekaligus dalam satu jaringan. Selain itu, firewall ini juga memeriksa setiap data packet berdasarkan asal dan tujuannya, lalu mencocokkannya dengan daftar izin.

  • Software firewall

Berbeda dari versi hardware, software firewall berupa program yang diinstal langsung pada komputer. Fungsinya untuk memeriksa lalu lintas data masuk dan keluar dari perangkat tersebut.

Firewall ini cocok untuk penggunaan individu karena hanya bisa melindungi satu perangkat. Keuntungannya adalah pengaturan lebih fleksibel sesuai kebutuhan pengguna.

  • Packet filtering

Sistem ini digunakan untuk memeriksa data dalam bentuk paket. Setiap paket diperiksa berdasarkan kriteria tertentu seperti alamat IP, port, dan jenis protokol. Jika data dianggap mencurigakan atau tidak sesuai dengan filter keamanan, akan diblokir secara otomatis.

  • Proxy firewall (proxy service)

Firewall ini bertindak sebagai perantara antara perangkat pengguna dan internet. Menggunakan alamat IP tersendiri, proxy firewall mampu menyembunyikan identitas asli perangkat sehingga membuat serangan langsung sulit dilakukan. Namun, meski aman, jenis ini cenderung lebih lambat dan tidak cocok digunakan untuk semua aplikasi.

  • Stateful inspection

Stateful inspection melakukan pemeriksaan lebih mendalam dengan mengecek setiap paket data dan membandingkannya dengan database ancaman yang sudah ada. Selain itu, firewall ini juga menyimpan informasi sesi data untuk menganalisis pola-pola yang mencurigakan pada masa mendatang.

Cara kerja firewall

ilistrasi seseorang sedang melakukan serangan siber (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilistrasi seseorang sedang melakukan serangan siber (pexels.com/Mikhail Nilov)

Firewall bekerja seperti penjaga gerbang digital yang memantau dan mengendalikan lalu lintas data pada jaringanmu. Setiap data yang masuk akan diperiksa secara detail berdasarkan aturan keamanan yang telah ditentukan. Tujuannya, hanya data aman dan sah yang boleh lewat, sedangkan sisanya diblokir. Nah, secara umum, cara kerja firewall terdiri dari beberapa langkah berikut:

  1. Pemantauan lalu lintas: memantau semua aktivitas jaringan, baik data yang masuk maupun keluar. Sistem bertindak sebagai penjaga yang selalu siaga 24/7
  2. Penerapan aturan: setiap data yang lewat akan dibandingkan dengan aturan yang sudah disusun, seperti alamat IP, port, hingga jenis protokol yang digunakan
  3. Pemeriksaan paket data: memeriksa isi dan header dari setiap paket data untuk mencari tanda-tanda mencurigakan atau aktivitas yang tidak sah
  4. Pengambilan keputusan: memutuskan apakah data boleh lewat atau harus diblokir, tergantung hasil pengecekan dan aturan yang berlaku
  5. Pencatatan dan notifikasi: semua aktivitas dicatat dalam log. Jika ditemukan percobaan akses tidak sah, sistem bisa memberikan peringatan atau notifikasi secara otomatis.

Dengan proses berlapis ini, firewall mampu mencegah akses tidak sah, memblokir aktivitas berbahaya, dan menjaga keamanan jaringan serta data pentingmu dari berbagai ancaman siber.

ItuLAH penjelasan lengkap buat kamu yang penasaran apa itu firewall. Pada era digital seperti sekarang, paham soal keamanan siber bukan cuma penting, tapi wajib!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Fadila Rosyada Hariri
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us

Latest in Tech

See More

5 Website Tes MBTI Gratis, Praktis dan Bermanfaat

09 Sep 2025, 08:28 WIBTech