7 Game Vampir Terbaik dalam 10 Tahun Terakhir yang Wajib Dicoba
- Code Vein menawarkan gameplay aksi berat dengan visual bergaya anime dan sistem combat yang luwes.
- El Paso, Elsewhere adalah game third-person shooter dengan cerita mendalam dan melankolis di motel Texas yang penuh vampir.
- Vampyr menghadirkan pemain dalam posisi vampir yang serba salah di London tahun 1918 dengan NPC berbagai masalah hidup.
Vampir selalu punya daya tarik tersendiri di berbagai medium hiburan, termasuk game. Tanpa adanya aturan untuk diikuti, para developer bisa menghadirkan mereka dalam beragam rupa, mulai dari sosok intelektual dan terhormat hingga monster haus darah yang brutal. Dalam satu dekade terakhir, industri gaming memang dikecewakan dengan beberapa game vampir seperti Redfall dan Vampire: The Masquerade - Bloodlines 2, namun kabar baiknya, masih ada beberapa game vampir apik yang layak dimainkan entah dari segi cerita maupun gameplay. Berikut 7 di antaranya.
1. Code Vein
Sekilas, Code Vein terlihat seperti game Soulslike pada umumnya di mana gameplay aksinya berat dengan visual bergaya anime dan sentuhan tema vampir. Tapi jika diperhatikan lebih dalam, terlepas dari konsepnya yang tidak terlalu original, game ini menggantinya dengan sistem combat yang luwes, variasi build yang luas, bos-bos menantang dan sederet kemampuan vampir yang seru untuk dipelajari. Ketika dirilis, game ini memang tidak langsung meledak di pasaran tapi kini, pelan-pelan reputasinya naik. Sekuelnya yang berjudul Code Vein 2 sudah diumumkan dan digadang-gadang akan menyempurnakan hampir semua aspek dari game pertama.
2. El Paso, Elsewhere
El Paso, Elsewhere mungkin bukan game paling terkenal di daftar ini, tapi sangat layak dilirik para penggemar vampir dan genre aksi. Alih-alih dunia terbuka yang luas, game ini mengusung pendekatan third-person shooter yang relatif singkat dengan gaya visual neo-noir, lengkap dengan cerita yang mengejutkan, mendalam dan melankolis. Pada game ini, pemain beraksi di sebuah motel di Texas yang terus berubah bentuk, dipenuhi vampir, werewolf dan berbagai makhluk mengerikan lainnya. Sebagai pemburu bernama James, pemain bisa menggunakan berbagai senjata dan perlengkapan untuk menghabisi makhluk-makhluk tersebut.
3. Vampyr
Meski tidak semua elemennya berhasil dieksekusi dengan mulus, Vampyr patut dihargai karena berani menaruh pemain dalam posisi vampir yang serba salah. Di game ini, pemain terus-menerus bergulat dengan haus darah, tapi di saat yang bersamaan juga berusaha hidup “normal”. Daya tarik utama game ini ada pada karakter dan dunianya di mana London tahun 1918 wabah Flu Spanyol tampak kelam karena wabah Flu Spanyol dan dipenuhi NPC dengan berbagai masalah hidup yang rumit. Sebagai seorang dokter bedah bernama Jonathan Reid, pemain diajak mengenal mereka satu per satu sambil menentukan siapa yang layak dihisap darahnya dan siapa yang harus diselamatkan.
4. Vampire Survivors
Vampire Survivors sebenarnya apik, tapi jika dinilai murni sebagai game vampir, sebagian pemain mungkin merasa temanya kurang vampir. Game ini memang memiliki gameplay loop yang adiktif dan eksekusi yang cerdas sampai bisa menjadi hits, namun tidak menawarkan nuansa vampir yang benar-benar oke, cerita yang mendalam, variasi gameplay yang luas atau karakter-karakter yang berkesan. Kendati demikian, keseruannya tetap tak terbantahkan. Game ini merupakan game roguelike yang sederhana, penuh aksi tanpa henti, punya banyak pilihan karakter dan build, mngusung gaya visual pixel klasik dan beragam map dengan suasana yang berbeda-beda.
5. Bloodstained: Ritual of the Night
Dengan lebih dari satu dekade tanpa game Castlevania baru, pemain memiliki alternatif yang sangat layak dalam bentuk Bloodstained: Ritual of the Night. Game metroidvania besutan Koji Igarashi (sosok penting dibalik seri Castlevania) ini jelas dirancang sebagai suksesor spiritual bagi Symphony of the Night dengan visual gotik yang cantik, eksplorasi kastil yang luas, tingkat kesulitan menantang dan gameplay side-scroller bertema vampir. Dengan segudang konten dan DLC, beberapa karakter dan mode permainan berbeda, sistem combat yang mendalam dengan banyak senjata dan kekuatan sihir yang bisa di-upgrade, Bloodstained: Ritual of the Night pantas disebut sebagai salah satu game vampir terbaik dalam beberapa tahun terakhir.
6. The Witcher 3: Blood and Wine
Salah satu DLC ekspansi untuk The Witcher 3 yaitu Blood and Wine dinilai begitu istimewa sampai‑sampai mengalahkan banyak game vampir lainnya. Pada DLC ini, Geralt mendapat petualangan besar yang hampir seperti game baru. Cerita yang relatif berdiri sendiri, penuh karakter baru, twist tak terduga dan berlangsung di wilayah yang indah, bisa membuat pemain lupa waktu. Fokus utama DLC ini adalah vampir di mana Geralt menyelidiki serangkaian pembunuhan brutal di Beauclair, berhadapan dengan berbagai Higher Vampire sembari memburu monster seperti Alp, Bruxa dan Fleder yang masing‑masing memiliki desain, kekuatan, dan pola serangannya sendiri.
7. V Rising
Hanya ada sedikit game yang bisa menyaingi kemampuan V Rising dalam mewujudkan fantasi hidup sebagai vampir. Karenanya, game aksi RPG garapan Stunlock Studios ini pantas disebut sebagai salah satu game vampir terbaik dalam satu dekade terakhir. Pada game ini, pemain diajak menjelajahi dunia gotik Vardoran yang indah sekaligus mencekam, penuh monster mitologi, desa berkabut dan musuh supernatural, sembari membangun kastil atau markas vampir dengan sistem base-building yang fleksibel. Selain itu, ada pula mekanisme siang-malam yang memaksa pemain bersembunyi dari matahari di siang hari lalu berburu dan berkuasa di malam hari.
Demikian tadi ulasan sekaligus rekomendasi beberapa game vampir terbaik dalam 10 tahun terakhir. Tertarik menjajal game-game di atas?
